Pantes Sakit-sakitan Terus! Orang dengan Kondisi Ini Ternyata Tak Boleh Makan Kerupuk, Efeknya Bisa Bikin Nyesel Seumur Hidup

By Virny Apriliyanty, Minggu, 14 November 2021 | 11:25 WIB
Batasi konsumsi kerupuk dan gorengan supaya tenggorokan tetap sehat saat berpuasa. (Kompas health)

SajianSedap.com - Siapa yang suka banget makan kerupuk?Rasanya ada yang kurang kalau makan nasi atau menu lain tanpa ditemani si garing kerupuk ya ?Padahal, kebiasaan makan kerupuk sebenarnya tak terlalu menyehatkan, lo.

Baca Juga: Pikir-pikir Dulu Sebelum Minum Air Kelapa, Jangan Konsumsi Kalau Alami Kondisi Ini, Jika Tak Mau Mati MudaBahkan, ada orang-orang yang sebenarnya pantang banget makan kerupuk.Orang-orang ini bisa sebabkan bahaya sendiri bagi tubuhnya kalau ngotot masih konsumsi kerupuk.Yuk, catat daftar orang dengan kondisi ini yang ternyata tak boleh makan kerupuk.

1. Orang dengan Sakit BatukBukan rahasia lagi kalau kerupuk bisa merangsang batuk, lo.Itu kenapa, orang yang sakit batuk sangat disarankan untuk tidak makan kerupuk.Penyebabnya tentu saja karena kerupuk diolah dengan cara digoreng.Lantas, kenapa makan gorengan bikin batuk?Batuk setelah makan gorengan biasanya disebabkan oleh minyak yang digunakan untuk menggoreng.

Kerupuk

Baca Juga: Tolong Kasih Tahu Pembantu Dari Sekarang! Jangan Lagi Masak Makanan Ini dengan Panci Aluminium, Bahayanya Engga Main-Main Buat Keluarga Di Rumah

Mayoritas kasus batuk disebabkan oleh virus penyakit menular seperti flu umum atau sejumlah kondisi medis lainnya (misal, asma atau bronkitis).Tapi batuk juga bisa diakibatkan oleh iritan asing, seperti gorengan camilan favorit Anda.Sebenarnya, alasan di balik kenapa makan kerupuk bikin batuk bukanlah makanannya itu sendiri, melainkan minyak jelantah yang dipakai untuk menggoreng.Penjual kerupuk seringkali diharuskan untuk mengulang pemakaian minyak goreng sampai dagangannya laku terjual.

Penggunaan minyak goreng yang berulang menyebabkan pembentukan akrolein akibat suhu pemanasan minyak goreng yang sudah melebihi titik asapnya.Akrolein adalah senyawa yang bertanggung jawab untuk memicu peradangan di tenggorokan yang menimbulkan rasa gatal menyiksa.Dan pada dasarnya, batuk adalah refleks umum manusia yang berfungsi untuk membersihkan tenggorokan dan jalur pernapasan dari partikel asing, mikroba, polusi, lendir, dan iritan.Kerupuk yang kering dan memiliki tekstur kasar dapat mengiritasi dinding tenggorokan Anda.Di samping itu, makanan berlemak dan berminyak lebih sulit untuk dicerna oleh tubuh sehingga mungkin menekan proses kekebalan tubuh, yang dapat memperburuk peradangan tenggorokan.Dari sinilah mengapa makan kerupuk bikin batuk berasal.

Baca Juga: Jangan Nekat Kalau Mau Selamat, Keseringan Makan Bakso Ternyata Bisa Picu Penyakit Mematikan ini di Tubuh, No. 2 Bisa Serang Anak!2. Orang dengan ObesitasPercayakah Anda kalau kerupuk bisa bikin obesitas?Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum. menjelaskan, kalori makanan "ringan" seperti kerupuk dan keripik tidak bisa dipandang sebelah mata.Pasalnya, di balik renyahnya tiga buah kerupuk kaleng atau kerupuk mi berukuran sedang, bisa mengandung 476 kalori (kkal).Padahal, kebutuhan kalori orang dewasa (dengan kondisi kesehatan normal) di Indonesia rata-rata 2.000 kkal per hari.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Saat Anda makan tiga buah kerupuk kaleng ukurang sedang, kalorinya bisa menyalip satu potong cheese cake yang mengandung 319 kkal.Kalori tiga buah kerupuk kaleng juga lebih banyak ketimbang cheese burger yang mengandung 380 kkal, atau mi instan goreng yang mengandung 380 kkal."Mari bijak memilih asupan. Orang Indonesia normalnya membutuhkan 1.500-2.000 kkal sehari, bukan per buka mulut atau makan," jelas Tan.Kebiasaan sederhana seperti makan sambil mengudap kerupuk dan keripik apabila dibiarkan bisa punya efek negatif bagi kesehatan.

Baca Juga: Para Ibu Muda Harus Catat! Kebiasaan Menyeduh Kental Manis dengan Air Panas Bisa Bikin Anak Sakit-sakitan, Ahli Sudah Beri PeringatanMelansir Live Strong, kalori sebenarnya energi yang digunakan sebagai bahan bakar bagi tubuh untuk bergerak.Kebutuhan energi tersebut bergantung pada jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan, kondisi kesehatan, sampai aktivitas sehari-hari.Begitu pasokan kalori terlalu banyak atau lebih besar daripada yang dikeluarkan untuk beraktivitas, tubuh seseorang dapat menyimpan kelebihannya sebagai lemak.

Kelebihan kalori umumnya disimpan dalam bentuk trigliserida atau lemak jahat.Timbunan lemak jahat dalam tubuh ini dalam jangka panjang dapat menyumbat pembuluh darah arteri di jantung.Dampaknya, arteri dapat keras, kaku, dan menyempit.Pengerasan dinding arteri ini meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Baca Juga: BERITA POPULER : Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Sebabkan Tumor Otak Sampai Bahaya Makan Terong Goreng di RumahSelain itu, kelebihan kalori dalam tubuh dapat meningkatkan berat badan, risiko penyakit hati berlemak, tekanan darah tinggi, sampai kanker.Penimbunan lemak juga bisa meningkatkan tekanan pada sendi, biang osteoartritis.Sementara itu, penimbunan lemak di sekitar leher dapat menyebabkan penderitanya mengalami berhenti bernapas selama beberapa saat ketika tidur (sleep apnea).

Baca Juga: Modal Nekat Malah Bikin Sekarat, Jangan Lagi Pakai Kertas Cokelat untuk Bungkus Makanan, Tanpa Sadar Efek Berbahaya ini Bisa Masuk Tubuh