SajianSedap.com - Saselovers pasti kerap membuat stok sambal untuk digunakan saat tak ada waktu masak.
Menurut Prasetyo Widodo, Chef de Cuisine Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, masa simpan sambal mencapai sebulan loh!
"Sambal ulek bisa bertahan satu bulan di kulkas," kata Prasetyo saat dihubungi Kompas.com, Minggu (4/5/2020).
Namun, masa simpan maksimum sambal bisa tercapai jika dimasak dan disimpan dengan baik.
Masalahnya, sambal bisa basi lebih cepat gegara kita teledor saat menyimpannya.
Waspada, ini dia 3 ciri-ciri sambal basi yang wajib kita teliti.
1. Mengeluarkan aroma yang tidak sedap
Sejatinya, sambal segar mengeluarkan aroma khas cabai dan juga bumbu-bumbu yang digunakan.
Misalnya untuk sambal terasi, maka aroma terasi pun juga kentara.Namun, sambal basi mengeluarkan aroma berbeda.Sambal basi cenderung mengeluarkan aroma yang tidak sedap dan menyengat.Biasanya makanan basi ini karena dibiarkan dalam waktu yang lama.Bau tak sedap ini pada sambal basi akibat dari proses pembusukan.
Baca Juga: 2 Cara Membuat Sambal Terasi yang Wangi, Satu Bahan Dapur ini Jadi Rahasia Pemilik Warung Makan
2. Muncul serat putih pada permukaan sambal
Apakah Saselovers pernah melihat serat putih seperti benang pendek pada sambal?
Jika menemukan kumpulan serat putih ini, sambal wajib dibuang ya Saselovers.
Hal ini karena serat putih tersebut adalah jamur.
Selain itu, jika warna sambal sudah berubah, Saselovers juga mesti hati-hati.
Warna sambal yang berubah menjadi pertanda sambal tersebut sudah basi dan dalam proses pembusukan.
Baca Juga: Resep Sambal Bajak Teri Enak, Pedas dan Gurihnya Nampol Abis!
3. Rasa sambal berubah
Selain warna dan tekstur yang berubah, rasa makanan juga bisa berubah.Perubahan rasa ini biasanya terjadi pada sambal yang dibiarkan terlalu lama tanpa ditutup dengan baik.Sambal mungkin masih terlihat segar, namun rasa sambal basi berbeda dengan yang segar.Rasa sambal akan berubah menjadi kecut dan asam.
Nah, itu tadi 3 ciri-ciri sambal basi yang wajib diwaspadai.
Hati-hati ya, Saselovers!