SajianSedap.com - Penderita kolesterol memang dilarang makan daging kambing.
Katanya, daging kambing bisa bikin kolesterol melonjak tinggi.
Bahkan, daging kambing juga disebut bisa bikin darah tinggi sampai serangan stroke, lo.
Akhirnya, penderita kolesterol pun harus menahan diri makan sop dan sate kambing yang enak banget itu.
Padahal sayang banget, sebenarnya ada trik supaya sop dan sate kambing bisa bebas kolesterol.
Yuk, simak caranya.
Cara Mengurangi Kolesterol dari Daging Kambing
Memang tak sedikit dari kita yang khawatir dengan kadar kolesterol yang mengintai pada daging kambing.
Sebenarnya, adakah cara menyantap daging kambing tanpa khawatir kolesterol naik?
Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Johanes Chandrawinata, SpGK, daging kambing lebih menyehatkan untuk tubuh.
"Daging kambing memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi," kata Johanes saat dihubungi Kompas.com.
Namun perlu diingat, daging yang dimaksud di sini adalah murni daging merah tanpa jeroan seperti usus, babat, atau otak.
Dalam takaran 100 gram daging, lemak daging kambing hanya 3,03 gram, sementara lemak daging sapi 7,72 gram.
Kolesterol daging kambing juga sedikit lebih rendah, yakni 75 miligram, dan kolesterol daging sapi 80 miligram.
Selain itu, untuk zat besi, daging kambing juga lebih banyak dengan 3,73 gram, sedangkan daging sapi hanya 2,24 miligram.
Kemudian, seng (zinc) pada daging kambing sebesar 5,27 miligram dan sapi 4,61 miligram.
Selain menyebut daging kambing lebih baik dari daging sapi, Johanes juga membantah mitos yang beredar di masyarakat.
Selama ini, masyarakat mempercayai bahwa daging kambing dapat memicu tekanan darah tinggi.
Padahal, mitos itu menurut Johanes sudah usang.
Justru, kata dia, mengonsumsi satu kilogram daging kambing tidak akan mendatangkan darah tinggi.
"Kambing cukup sehat asal dagingnya saja, bukan dibarengi dengan jeroan seperti babat, otak, dan usus," tegasnya.
Kurangi Lemak dan Kolesterol Saat Memasak Daging
Selain memotong lemak, kulit, dan jeroan, ada beberapa cara lain untuk mengurangi lemak.
Menurut National Health Service United Kingdom, berikut tips-tipsnya:
1. Panggang dagingnya, jangan digoreng.
Sebagai gambaran, steak buntut panggang tanpa lemak mengandung sekitar setengah lemak steak buntut goreng dengan lemak.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
2. Jangan menambahkan lemak atau minyak ekstra saat memasak daging.
Sebagai gantinya, cobalah memanggang daging di rak logam di atas loyang panggang agar lemaknya bisa keluar/jatuh
3. Gunakan daging dalam jumlah yang lebih sedikit.
Supaya gizi seimbang, tambahkan lebih banyak porsi sayuran, kacang-kacangan dan makanan bertepung dalam bentuk hidangan seperti semur, kari, maupun sop.
Alpukat untuk Turunkan Kolesterol
Banyak orang cemas saat divonis mengalami masalah kesehatan kolesterol tinggi.
Pasalnya, kolesterol tinggi terkait dengan penyakit kardiovaskular seperti jantung atau stroke.
Beberapa orang pun menjalani pengobatan dengan mengonsumsi obat dari dokter.
Ada juga yang mencari obat kolesterol alami atau obat kolesterol herbal untuk mengatasi masalah kesehatannya.
Dari beberapa alternatif, alpukat disebut sebagai salah cara menurunkan kolesterol alami dalam tubuh.
Benarkah demikian? Melansir Science Daily, studi yang dikerjakan Penn State University pada 2019 membuktikan, alpukat dapat menurunkan kadar LDL dalam darah.
Terdapat dua jenis kolesterol, yakni HDL (high density lipoprotein atau kolestero baik) dan LDL (low density lipoprotein atau kolesterol jahat).
Melansir Hello Sehat, kadar LDL yang terlalu tinggi (lebih dari 159 mg/dL) dapat menyumbat pembuluh darah.
Kandungan LDL tinggi dalam darah mengganggu pasokan darah yang kaya oksigen.
Hal itu juga dapat memicu penggumpalan darah yang dapat mengakibatkan serangan jantung atau stroke.
Para peneliti dari Penn State University menguji 45 orang yang punya kelebihan badan atau obesitas.
Beberapa di antaranya diberi satu buah alpukat dalam sehari.
Hasilnya, kandungan LDL mereka relatif lebih rendah ketimbang orang yang hanya makan alpukat sesekali.
Perwakilan peneliti Penny Kris-Etherton mengatakan, alpukat kaya akan lemak sehat.
Selain itu, alpukat juga mengandung banyak vitamin berjenis lutein.
Zat tersebut merupakan bioaktif pelindung LDL dari oksidasi, yang buruk bagi kesehatan manusia.
Menurut Kris-Etherton, penelitian timnya yang diterbitkan di Journal of Nutrition masih membutuhkan riset lanjutan.
Namun, simpulan sementara tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Begini Caranya Makan Daging Kurban Tanpa Takut Kolesterol"