SajianSedap.com - Siapa yang menolak kalau ada daging di meja makan?
Olahan daging walau dibakar atau ditumis, tetap menggoda lidah.
Padahal harga daging sering naik dan bahkan bisa menembus lebih dari Rp 100 ribu per kilo.
Hal ini tidak menyurutkan masyarakat untuk tidak membeli daging.
Bahkan tak jarang ada yang memborong daging buat makan sekeluarga.
Memilih daging memang sulit tapi lebih sulit lagi membuat daging tidak alot.
Seringkali daging walau sudah dimasak lama tetap saja alot.
Bukan salah kompor, tapi kebiasaan ini bisa jadi penyebabnya.
Salah satunya soal api.
Baca Juga: Nyesel Baru Tahu Sekarang, Jangan Coba-coba Masak Daging Ayam Dari Kulkas Jika Temukan Ciri-ciri ini
Penyebab Daging Alot Meski Direbus Lama
Anda tentu kerap menghadapi kendala saat memasak daging bukan.
Meski sudah direbus lama, nyatanya daging tetap saja alot.
Rupanya ada dua kebiasaan yang sering dilakukan saat mengolah daging, sehingga membuat daging menjadi alot.
Apa saja kebiasaan tersebut?
1. Asal potong daging
Jika Anda membeli daging, sebaiknya jangan langsung dipotong sembarangan.
Daging tidak boleh dipotong sembarangan.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Kalau sembarangan, sudah pasti daging jadi keras.
Rupanya potongan daging harus disesuaikan dengan jenis olahan daging yang akan dimasak.
Nah, kalau untuk daging seperti semur, rendang, gulai, tumisan dan lainnya, daging harus dipotong melawan seratnya.
Kalau dipotong searah serat, daging dijamin pasti jadi keras.
Beda lagi kalau ingin membuat gepuk atau dendeng.
Untuk dua masakan ini, daging harus dipotong mengikuti seratnya. Kalau dipotong melawan serat, dijamin gepuk dan dendeng akan jadi hancur.
2. Salah menggunakan api
Saat merebus daging, sebagain besar juga tidak memperhatikan soal api.
Api yang salah juga bisa jadi penyebab daging jadi keras, lo.
Anda harus tahu kapan api harus dalam keadaan besar, kapan harus kecil.
Perhatikan pula masakan yang akan Anda olah.
Nah, saat menumis atau merebus bumbu, gunakan api yang besar.
Saat daging masuk, biarkan api tetap dalam keadaan besar.
Api yang besar ini akan merusak serat daging dan membuatnya jadi lebih empuk dan meresap bumbu.
Setelah daging berubah warna, baru kita kecilkan api dan masak dalam waktu lama sampai empuk betul.