Dianggap Sakti! Ternyata Nigsih Tinampi Cuma Pakai Buah Ini untuk Obati Pasien, Dijual Murah Banget di Pasar

By Virny Apriliyanty, Kamis, 13 Januari 2022 | 12:10 WIB
Ningsih Tinampi (Bangka Pos)

Sampai banyak sekali wes iki wong nandur Pari, ganti Pare paling ngko (orang nanem Padi ganti Pare paling ntar)," kelakar Ningsih sambil bercanda.

"Pare itu murah banget, makanya pahit, sekilo cuma Rp 7 ribu, ibu ini padahal sakitnya kakinya parah, untuk jalan kaki aja sulit ya buk ya?.

Nggak masuk akal kan? Kaki kan ini, padahal Pare, pertama kali saya buat obat orang kanker, kanker payudara tak masukkan ke YouTube.

Sudah membusuk banget dia. Sudah diangkat ini, sudah membusuk, dia nggak pernah tidur, bahkan nggak bisa karena kesakitan terus. Minum Pare dalam waktu 2 minggu dia langsung sembuh," lanjutnya.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Baca Juga: Mertua Baik Hati Selalu Kasih Tahu, Rutin Minum Jus Sirsak Bikin Penyakit Sejuta Umat Ini Jauh dari Tubuh, Gak Kaleng-kaleng Khasiatnya

Sejumlah penyakit yang dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi Pare juga ia sampaikan.

"Pare itu, saya buat ganas, ganas Pare itu, sama dengan ikan Pari, sama.

Jadi tolong ya, biar cepet sembuh ya buk, pak! Ambien, hernia, terus prostat, kanker, benjolan, terus asam urat, saraf kejepit, buanyak yang sembuh masalahnya.

Kolestrol tinggi, darah tinggi, pokok e semuanya. Saya anggap semuanya sampai buat racun di badan.

Jadi, tolong ini saya masukkan ke YouTube, saudara kita semuanya, biar cepet sembuh," ujar Ningsih yang mengaku kewalahan karena banyaknya orang yang berobat pada dirinya hingga jarang bisa tidur nyenyak.

IDI Minta Masyarakat Jangan Gampang Percaya

Sosok Ningsih Tinampi sempat mengegerkan masyarakat Indonesia beberapa waktu lalu.Tentunya hal itu tak terlepas dari usaha pengobatan alternatif yang dilakoni oleh sang Dukun Pasuruan.Disebut-sebut memiliki kekuatan santri mandraguna, pengobatan alternatif Ningsih Tinampi di Dusun Lebaksari, Pasuruan, Jawa Timur itu pun tak pernah sepi pengunjung.

Baca Juga: Dikasih Tahu Tetangga yang Punya Warteg, Sebelum Digoreng, Daging Ayam Coba Direndam Air Kelapa, Jangan Kaget Rasanya Bikin Lupa Sama KFC dan McD

Terlebih, Ningsih Tinampi sering mengunggah momen saat ia mengobati pasiennya ke situs video YouTube.

Ningsih Tinampi
Ningsih Tinampi sendiri selama ini dipercaya bisa menyembuhkan pasien yang mengalami penyakit akibat hal gaib, seperti guna-guna hingga santet.Ciri khas pengobatan yang dilakukan oleh Ningsih Tinampi adalah dengan melakukan komunikasi dengan mahkluk gaib.Sosoknya pun pernah menimbulkan kontroversi usai mengaku bisa memanggil nabi dan malaikat.

Bahkan, ia juga mengaku menemukan obat Covid-19.Namun, belakangan Ningsih Tinampi diduga tak bebanr-benar memiliki kemampuan gaib untuk menyembuhkan penyakit.Melansir dari Suar.ID, Senin (13/12/2021), Ningsih Tinampi disebut-sebut hanya menggunakan metode placebo atau trik sugesti.Placebo adalah perawatan medis yang sebenarnya tidak memiliki efek yang bermanfaat bagi kesehatan manusia, namun manusia yang menerimanya merasa mendapatkan manfaat.

Baca Juga: Pantas Selalu Laris Manis di Pedagang Siomay, Ternyata Pare Rebus Simpan Manfaat Luar Biasa untuk Cegah Penyakit Sejuta Umat Ini, Nyesel Kalau Gak Nyoba

Itulah mengapa masyarakat lebih menyukai pengobatan seperti Ningsih Tinampi, ditipu dengan efek placebo.Mereka dijanjikan peningkatan kontrol diri, percaya diri dan perbaikan kesehatan.Namun perlu diingat, efek itu bersifat semu karena tidak menyasar sumber asli penyakit.Terkait fenomena Ningsih Tinampi, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur sendiri juga sempat mengimbau masyarakat lebih cerdas memilih pengobatan.IDI meminta masyarakat memilih pengobatan yang teruji secara ilmiah.

"Masyarakat harus banyak belajar dan mencari tahu referensi tentang pengobatan yang baik dan terbukti secara ilmiah, jangan hanya ikut-ikutan saja," kata Ketua IDI Jawa Timur Sutrisno ketika dikonfirmasi, Senin (10/2/2020) dikutip dari laman Kompas.com."Mungkin ada jalur lain untuk pengobatan, tapi yang jelas bukan jalur medis," jelasnya.Sutrisno mendesak Dinas Kesehatan Jawa Timur bersinergi dengan sejumlah pihak untuk melindungi masyarakat.Terlebih, ada banyak metode pengobatan yang berkembang di masyarakat."Dinas Kesehatan punya wewenang untuk menilai metode pengobatan yang berkembang di masyarakat untuk melindungi masyarakat," jelasnya.