Dianggap Sakti! Ternyata Nigsih Tinampi Cuma Pakai Buah Ini untuk Obati Pasien, Dijual Murah Banget di Pasar

By Virny Apriliyanty, Kamis, 13 Januari 2022 | 12:10 WIB
Ningsih Tinampi (Bangka Pos)

SajianSedap.com - Masih ingatkah Anda dengan sosok Ningsih Tinampi?

Sosoknya sempat viral di tahun 2019 lalu karena dianggap bisa menyembuhkan berbagai penyakit lewat pengobatan alternatifnya.

Bahkan, pengobatan itu sampai dipenuhi oleh masyarakat yang mengantri sampai malam hari .

Nah, belakangan akhirnya terungkap buah yang dipakai Ningsih untuk mengobati masyarakat, lo.

Ternyata buahnya dijual murah banget di pasar.

Apa, ya ?

Buah Rahasia Ningsih Tinampi

Meski dirinya membuka praktek pengobatan supranatural, siapa sangka Ningsih tak segan membagi rahasia pengobatannya pada masyarakat umum.

Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari tayangan channel YouTube pribadinya yang diunggah pada 19 September 2019.

Baca Juga: Iseng Minum Jus Buah Dicampur Biji Labu, Wanita Ini Akhirnya Berhasil Bikin Suaminya Rasakan Efek Tak Terduga Ini, Ibu-ibu Nyesel Kalau Gak Nyoba

Ningsih yang merasa kasihan pada pasiennya yang tak kunjung sepi datang berobat akhirnya membagikan rahasia pengobatannya.

Tak sulit, Ningsih bahkan membocorkan bahwa obat penangkal santet yang ditemukannya bisa didapat siapapun.

Ningsih Tinampi menjadi viral berkat pengobatan alternatifnya

Pasalnya, bahan baku yang dicari sudah sangat familiar bagi masyarakat Indonesia.

Ialah Pare, buah nan pahit yang banyak ditemui di Indonesia itu, jadi racun yang digunakan untuk menangkal Santet dan mengobati berbagai macam penyakit.

"Pak Buk, pengumuman-pengumuman, pengumuman ya!.

Yang sakit diabet, ambien, asam urat, pokoke semua segala penyakit.

Semua, segala penyakit, mulai dari kanker yang paling ganas, ibarate ganas kan kanker itu.

Saya membuat, Pare. Jadi Pare, Pare itu saya buat racun.

Baca Juga: Padahal Sering Dianggap Jorok, Sering Makan Pakai Tangan Bisa Datangkan Manfaat Buat Tubuh, Jangan Sampai Menyesal Tidak Dicoba

Ini saya ungkap kembali, Pare dulu itu, saya, kenapa saya Pare, dulu itu, pada waktu bulan berapa ya, aku pegang berapa bulan yo Tun? Aku megang yang dukun, dukun sakti yang membunuh orang cuma 1 jam, 1 detik bisa, 1 menit bisa, dia bilang tak tanya.

Dia ngomong, mau ngomong semuanya ke saya, karena dia pengen tobat bilangnya.

'Saya membunuh orang dengan racun ikan Pari,' dia bilang begitu. Caranya, wong dukun ya pinter, punya banyak setan.

'Racun ikan pari, saya taruh di jantungnya orang itu,'. Ingat ya, jangan heran. Yang namanya dipocong itu, adalah boneka, sampean di mediakan boneka, boneka itu terus dijojohi (ditusuki). Lek sing dijojohi jantung (kalau yang ditusuki jantung), ya sampean sakit jantung.

Lek sing dijojohi moto (kalau yang ditusuki mata), yo motone sampean yang sakit gitu lho ya. Itu, jadi dia memakai racun ikan pari untuk membunuh lewat jantung.

Itu, jadi dalam waktu 1 jam, anu, bisa ditarget untuk mati. Lha saya sendiri, mencari, opo ya, saya kan sering stres, karena apa, saya berusaha sekali bagaimana kesembuhan secepatnya, gitu lho maksud saya.

Aku sendiri orangnya perempuan, ndang mari ndang uwes gitu tok. Kan ibu tau aku sifatnya keras, kalau ngomong nggak bisa kalem-kalem seperti ibu yang, ibu-ibu yang lain, saya tidak bisa.

Saya orangnya keras banget, karena saya tidak mau sama sekali saya ngobati dalam kondisi mengobati, saya tertekan, saya tidak mau. Saya akan bebas, diobati yang mengobatipun tenang, bebas, Insyaallah kesembuhan cepat itu tujuan saya," ujar Ningsih memberi pengumuman pada para pasiennya yang tengah menjalani pengobatan.

Ia lalu menceritakan awal mula dirinya menggunakan Pare sebagai penangkal santet.

Baca Juga: Suami Heran Istri Selalu Kunyah 3 Bawang Putih Mentah Setiap Pagi, Perubahannya Dalam 7 Hari Bikin Speechless!

"Aku menemukan Pare, aku langsung beli Pare ke Porong, saya doainlah Pare itu.

Saya doain, saya minta sama Allah, bahwa Pare ini sebagai racun.

Ningsih Tinampi

Lek dukun santet sebagai racun ikan Pari (kalau dukun santet pakai racun ikan Pari), saya Pare sebagai racun. Jadi racun, saya buat, racun saya ciptakan dari Pare, untuk meracuni semua penyakit," ujar Ningsih menceritakan kembali pengalamannya.

Ahli pengobatan Supranatural ini lalu memberikan testimoni khasiat pengobatan Pare yang telah ia dan pasiennya rasakan.

"Jadi jenengan semua, saya tidak usah komen, tidak usah cerita, mikiro dewe (pikir sendiri) yang nduwe YouTube (yang punya YouTube) yang melihat dimana-mana itu ngejus Pare.

Sampai banyak sekali wes iki wong nandur Pari, ganti Pare paling ngko (orang nanem Padi ganti Pare paling ntar)," kelakar Ningsih sambil bercanda.

"Pare itu murah banget, makanya pahit, sekilo cuma Rp 7 ribu, ibu ini padahal sakitnya kakinya parah, untuk jalan kaki aja sulit ya buk ya?.

Nggak masuk akal kan? Kaki kan ini, padahal Pare, pertama kali saya buat obat orang kanker, kanker payudara tak masukkan ke YouTube.

Sudah membusuk banget dia. Sudah diangkat ini, sudah membusuk, dia nggak pernah tidur, bahkan nggak bisa karena kesakitan terus. Minum Pare dalam waktu 2 minggu dia langsung sembuh," lanjutnya.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Baca Juga: Mertua Baik Hati Selalu Kasih Tahu, Rutin Minum Jus Sirsak Bikin Penyakit Sejuta Umat Ini Jauh dari Tubuh, Gak Kaleng-kaleng Khasiatnya

Sejumlah penyakit yang dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi Pare juga ia sampaikan.

"Pare itu, saya buat ganas, ganas Pare itu, sama dengan ikan Pari, sama.

Jadi tolong ya, biar cepet sembuh ya buk, pak! Ambien, hernia, terus prostat, kanker, benjolan, terus asam urat, saraf kejepit, buanyak yang sembuh masalahnya.

Kolestrol tinggi, darah tinggi, pokok e semuanya. Saya anggap semuanya sampai buat racun di badan.

Jadi, tolong ini saya masukkan ke YouTube, saudara kita semuanya, biar cepet sembuh," ujar Ningsih yang mengaku kewalahan karena banyaknya orang yang berobat pada dirinya hingga jarang bisa tidur nyenyak.

IDI Minta Masyarakat Jangan Gampang Percaya

Sosok Ningsih Tinampi sempat mengegerkan masyarakat Indonesia beberapa waktu lalu.Tentunya hal itu tak terlepas dari usaha pengobatan alternatif yang dilakoni oleh sang Dukun Pasuruan.Disebut-sebut memiliki kekuatan santri mandraguna, pengobatan alternatif Ningsih Tinampi di Dusun Lebaksari, Pasuruan, Jawa Timur itu pun tak pernah sepi pengunjung.

Baca Juga: Dikasih Tahu Tetangga yang Punya Warteg, Sebelum Digoreng, Daging Ayam Coba Direndam Air Kelapa, Jangan Kaget Rasanya Bikin Lupa Sama KFC dan McD

Terlebih, Ningsih Tinampi sering mengunggah momen saat ia mengobati pasiennya ke situs video YouTube.

Ningsih Tinampi
Ningsih Tinampi sendiri selama ini dipercaya bisa menyembuhkan pasien yang mengalami penyakit akibat hal gaib, seperti guna-guna hingga santet.Ciri khas pengobatan yang dilakukan oleh Ningsih Tinampi adalah dengan melakukan komunikasi dengan mahkluk gaib.Sosoknya pun pernah menimbulkan kontroversi usai mengaku bisa memanggil nabi dan malaikat.

Bahkan, ia juga mengaku menemukan obat Covid-19.Namun, belakangan Ningsih Tinampi diduga tak bebanr-benar memiliki kemampuan gaib untuk menyembuhkan penyakit.Melansir dari Suar.ID, Senin (13/12/2021), Ningsih Tinampi disebut-sebut hanya menggunakan metode placebo atau trik sugesti.Placebo adalah perawatan medis yang sebenarnya tidak memiliki efek yang bermanfaat bagi kesehatan manusia, namun manusia yang menerimanya merasa mendapatkan manfaat.

Baca Juga: Pantas Selalu Laris Manis di Pedagang Siomay, Ternyata Pare Rebus Simpan Manfaat Luar Biasa untuk Cegah Penyakit Sejuta Umat Ini, Nyesel Kalau Gak Nyoba

Itulah mengapa masyarakat lebih menyukai pengobatan seperti Ningsih Tinampi, ditipu dengan efek placebo.Mereka dijanjikan peningkatan kontrol diri, percaya diri dan perbaikan kesehatan.Namun perlu diingat, efek itu bersifat semu karena tidak menyasar sumber asli penyakit.Terkait fenomena Ningsih Tinampi, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur sendiri juga sempat mengimbau masyarakat lebih cerdas memilih pengobatan.IDI meminta masyarakat memilih pengobatan yang teruji secara ilmiah.

"Masyarakat harus banyak belajar dan mencari tahu referensi tentang pengobatan yang baik dan terbukti secara ilmiah, jangan hanya ikut-ikutan saja," kata Ketua IDI Jawa Timur Sutrisno ketika dikonfirmasi, Senin (10/2/2020) dikutip dari laman Kompas.com."Mungkin ada jalur lain untuk pengobatan, tapi yang jelas bukan jalur medis," jelasnya.Sutrisno mendesak Dinas Kesehatan Jawa Timur bersinergi dengan sejumlah pihak untuk melindungi masyarakat.Terlebih, ada banyak metode pengobatan yang berkembang di masyarakat."Dinas Kesehatan punya wewenang untuk menilai metode pengobatan yang berkembang di masyarakat untuk melindungi masyarakat," jelasnya.