Sampai saat ini doktor biokimia dari Osaka Prefecture University, Jepang itu telah mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan aktivitas antioksidan tinggi.
Dari seluruh bagian tumbuhan melinjo yang pernah diekstraknya, mulai dari daun, kulit batang, akar, sampai biji, Tri menemukan protein paling potensial dari biji.
Riset menunjukkan aktivitas antioksidan ini setara dengan antioksidan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune).
Dari dua fraksi protein itu, ditemukan fungsi lain melinjo sebagai antimikroba alami.
Itu artinya protein melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet alami makanan sekaligus obat baru untuk penyakit yang disebabkan bakteri.
Peptida Gg-AMP yang diisolasi dari biji melinjo diindikasikan punya potensi aktif menghambat beberapa jenis bakteri gram positif dan negatif.
2. Camilan sehat
Untuk mendapatkan manfaatnya, melinjo dapat dimakan langsung dengan cara direbus dan dijadikan camilan, atau sebagai campuran sayur.
Hal itu juga diakui penggiat tanaman obat Pudji Rahayu dari Bekasi.
Ia sering memanfaatkan biji melinjo sebagai ramuan untuk menambah daya tahan tubuh.
“Caranya cukup dengan merebusnya, seperti merebus kacang atau dijadikan campuran sayur asam bersama daunnya. Orang memang belum banyak yang tahu kalau melinjo punya fungsi antioksidan, yang diketahui umumnya baru kandungan purinnya tinggi dan bisa menyebabkan asam urat,” paparnya.