SajianSedap.com - Minum kopi memang nikmat.
Tak cuma di waktu pagi hari, minum kopi juga bisa dilakukan kapan saja.
Belum lagi sekarang kopi tersedia dalam beragam bentuk dan kemasan.
Sehingga kopi bisa dinikmati sesuai selera.
Apalagi sekarang tumbuh beragam coffee shop yang bisa didatangi bahkan dekat dengan rumah.
Walau nikmat dan punya banyak manfaat, tentunya kita wajib waspada juga terhadap kopi.
Terutama jika memiliki kondisi tubuh seperti ini.
Bukan nikmat malah bisa nyesel seumur hidup.
Efek Minum Kopi saat Menstruasi
Mungkin Anda berpikir kopi bisa membantu meringankan nyeri atau sakit kepala saat haid.
Namun ternyata anggapan tersebut sangatlah salah.
Minum kopi memang bisa membantu mengatasi masalah sakit kepala, namun kandungan kafein dalam kopi justru bisa membuat kram saat menstruasi bertambah parah.
Para pakar kesehatan menyarankan mereka yang sedang mengalami menstruasi untuk menghindari kopi.
Sebab, kandungan kafein dalam kopi bisa memperparah atau bahkan menyebabkan kram.
Selain itu, karena sifat diuretiknya, kopi juga bisa meningkatkan produksi urin dan menyebabkan dehidrasi.
Secangkir kopi yang masuk ke dalam sistem tubuh akan menghalangi neurotransmitter gamma-aminobutyric acid (GABA) yang meregulasi rasa cemas.
Pada saat GABA terhalang dan tingkat kecemasan tinggi (dipicu konsumsi kopi), tubuh secara alami akan lebih rentan mengalami kram yang lebih parah.
Mengganggu hormon Minum kopi terutama pada siklus mentstruasi bisa menstimulasi berlebih hormon-hormon dalam tubuh dan menyebabkan disfungsi.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Meski bisa membantu mengatasi kelelahan, kopi juga dapat mengaktivasi hormon stres dan meningkatkan tingkat kortisol.
Dengan meningkatkan kortisol, kopi juga menekan fungsi tiroid yang bisa menyebabkan penurunan regulasi hormon tiroid.
Kandungan kafein dalam segelas kopi bisa membatasi pembuluh darah, sehingga menyebabkan kecemasan dan meningkatkan kortisol.
Kondisi ini lebih jauh bisa memperparah gejala menstruasi.
Jumlah aman minum kopi Sebanyak 1-2 cangkir kopi sehari menurut sejumlah studi masih dianggap aman.
Namun, jika lebih dari itu kopi bisa menyumbang dampak negatif terhadap tubuh seseorang, terutama di masa menstruasi.
Minum kopi setiap 2-3 jam atau lebih dari empat cangkir per hari perlu diwaspadai karena kafein bekerja sebagai obat pencahar dengan meningkatkan kontraksi pada otot usus kecil dan besar.
Kondisi ini menyebabkan makanan yang dicerna pindah ke usus, memicu kram perut, dan dalam kasus menstruasi, bisa memperburuk kram.
Efek Buruk Minum Kopi saat Perut Kosong
Selain saat menstruasi, minum kopi saat perut kosong juga tidak disarankan.
Meskipun kopi memiliki banyak manfaat, namun jangan sekalipun minum kopi dengan kondisi perut kosong.
Apabila kita minum kopi ketika perut sedang kosong, akan ada risiko yang bisa kita alami:
1. Mudah Cemas
Mengonsumsi makanan di pagi hari akan memberi efek menenangkan bagi pencernaan dan sistem saraf kita.
Sementara itu, kopi memiliki efek yang sebaliknya.
2. Asam lambung meningkat
Minum kopi dalam kondisi perut kosong bisa meningkatkan asam lambung.
Kadar asam lambung yang tinggi bisa menimbulkan rasa mulas dan gangguan pencernaan sepanjang hari.
Kita juga harus memperhatikan bahwa kandungan asam dari kopi dipengaruhi kematangan biji kopi ketika dipetik dan lama biji kopi tersebut diolah.
Semakin lama biji kopi disangrai, maka kandungan asamnya semakin rendah.
Bagi penderita maag, kopi yang aman dikonsumsi adalah kopi berjenis arabika.
3. Penurunan hormon serotonin
Mengonsumsi kafein di pagi hari bisa menghambat produksi serotonin.
Serotonin sendiri adalah hormon yang bisa membuat perasaan bahagia muncul.
Penyebab utama depresi sebagai penyakit jiwa adalah karena kurangnya serotonin.
Bila kita minum kopi saat perut masih kosong, kita akan mengalami perubahan mood secara mendadak.
Nah, sudah tahu kan alasan mengapa kita dianjurkan untuk tidak minum kopi bila belum mengisi perut dengan makanan?
Selain itu, jangan minum kopi berlebihan, setidaknya maksimal 3 cangkir kopi setiap harinya.