Puncak Omicron Diperkirakan Bulan Februari 2021, Sosok Ini Ungkap Cara Melindungi Diri dari Virus yang Sering Menyerang Saluran Pernapasan Atas

By Marcel Mariana, Minggu, 16 Januari 2022 | 15:25 WIB
Cara melindungi diri dari virus omicron (Shutterstock/Suriyawut Suriya)

Sajiansedap.com - Seperti diketahui, pandemi virus corona sudah 2 tahun lamanya menyerang dunia.

Beragam usaha dilakukan untuk menekan jalur penyebarannya termasuk di Indonesia.

Namun belakangan, varian baru virus corona kembali berkembang.

Virus baru ini adalah virus omicron.

Usut punya usut, diperkirakan puncak virus omicron berada di Februari 2022.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Prediksi ini diambil berdasarkan bandingan dengan negara lain di mana kasus omicron menyebar lebih cepat ketimbang varian Delta.

“Kita perkirakan puncak gelombang karena omicron akan terjadi pada awal Februari,” kata Luhut seperti dikutip dari Kompas.

Sosok ini mendadak memberikan pengarahan untuk kita bisa melindungi diri dari virus ini.

Baca Juga: Kabar Gembira! Suntikan Vaksin Booster Bisa Kurangi Gejala Virus Corona Varian Omicron, Ini Kata Ahli yang Harus Diperhatikan

Berikut ini ulasan lengkapnya untuk anda.

Cara Melindungi Diri Dari Virus Corona Varian Omicron

Melansir dari Tribunnews, hasil penelitian terbaru menunjukkan varian omicron lebih mungkin menginfeksi bagian saluran pernapasan atas.

Artinya, omicron lebih menyerang tenggorokan dibandingkan paru-paru.

Hal inilah yang membuat varian omicron lebih mudah menular meski tidak mematikan seperti varian Covid-19 yang lain.

Varian omicron disebut mudah menginfeksi karena dapat menyemburkan jutaan virus dari ronggal hidung dan tenggorokan sejauh 2 meter.

Mantan Menteri Kesehatan RI, Achmad Sujudi menjelaskan kalau semua orang harus memahami mekanisme penularan Covid-19 varian omicron.

"Dari virus menyebar di udara dan jatuh dipermukaan benda, kontak dengan kita dan masuk ke badan kita lewat “Port d'entre” yang tidak lain adalah hidung, mulut dan mata, terutama hidung yang merupakan saluran utama pernapasan kita,” kata Achmad Sujudi.

Ia menjelaskan kalau menghindari penularan omicron ini harus dilakukan dengan cara tepat.

Selain 3M (mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker) masih ada sejumlah hal yang harus dilakukan.

Baca Juga: Dua Kali Positif Corona, Bak Firasat Ashanty Curhat Takutkan 1 Hal Ini Jika Dirinya Sampai Terpapar Corona, 'Kalau Aku Kena Udah Pasti Done, Selesai'

Yakni dengan mencuci hidung guna menjadi pelindung saluran pernapasan.

"Selain 3M yang kita kenal, nose sanitizer atau pencuci rongga hidung dibutuhkan untuk menjadi pelindung saluran pernapasan sehingga menjadi 4M."

"Nose sanitizer ini terbukti membunuh virus covid dan sudah diteliti dan terbukti di luar negeri," ungkap Achmad Sujuri.

“Langkah 4M sangat penting, selain mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir selama minimal 20 detik dengan benar," tambahnya.

Selain rajin membersihkan hidung dengan air mengalir atau NaCl, kalian juga diharuskan menjaga jarak.

Menjaga jarak agar terhindar dari varian omicron ini minimal harus 2 meter, sesuai dengan jangkauan penularan.

Manfaat lain mencuci hidung dengan NaCl di antaranya adalah membersihkan debu dan kotora menumpuk di hidung.

Mencegah infeksi pada rongga hidung, saluran pernapasan dan paru-paru.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :

Baca Juga: Sepi Job Karena Pandemi Corona, Penyanyi Suara Emas Ini Rela Gadaikan Harta Hingga Jualan Sambal Demi Bertahan Hidup, Miris Banget!

Mengurangi gangguan pernapasan serta membuat hidung lebih bersih dan segar.

Yuk mari kita terapkan.

Vaksin Booster Bisa Kurangi Gejala Virus Corona Varian Omicron

Baru ini Indonesia memang sedang dilanda banyaknya pasien yang terpapar virus Corona varian Omicron.

Dari berbagai sumber terpercaya, pasien varian Omicron sampai hari ini terus bertambah sampai hari ini.

Dengan adanya suntikan vaksin booster, pemerintah berharap varian Omicron dan lainnya tidak akan menyebar dan menimbulkan banyak pasien.

Mengutip dari Tribunnews, vaksin booster bisa mengurangi gejala virus corona varian Omicron.

Hal ini tentunya menjadi kabar baik untuk Indonesia yang saat ini sedang berjuang melawan Omicron.

Dikatakan sebelumnya vaksin booster bisa meringankan gejala varian Omicron, sebenarnya apa saja gejala yang timbul jika Moms terpapar Omicron?

Berikut gejala varian Omicron yang dilaporkan aplikasi ZOE COVID Study dan laporan lainnya:

Baca Juga: Corona Bikin Krisis Keuangan, Dewi Yull Ngaku Sampai Harus Rela Beralih Profesi Jualan Ikan Demi Bertahan Hidup

- sakit kepala

- pilek

- kelelahan (baik ringan atau berat)

- bersin

- sakit tenggorokan

- demam

- kehilangan bau

- batuk terus-menerus

- kehilangan nafsu makan

- kabut otak

- keringat malam

Baca Juga: Makan Hati Pandemi Tak Kunjung Usai Hingga Mengalami Sepi Job, Lala Sawer Sampai Lakukan Hal Tak Terduga Ini Demi Dapur Tetap Ngebul, Miris!

Tapi jika anda sudah mendapatkan jatah vaksin booster, gejala-gejala tersebut tidak akan dirasakan lagi.

Hal ini karena tujuan pemberian vaksin booster adalah untuk mencegah varian Omicron dan varian lainnya jika muncul.

Penelitian dari Skotlandia menunjukkan mereka yang sudah mendapat vaksinasi booster memiliki risiko 57 persen lebih rendah untuk menunjukkan gejala-gejala sesudah terinfeksi Omicron.

Penelitian itu juga menyatakan, terjadi penurunan angka masuk rumah sakit pada varian Omicron dibandingkan Delta.

Hal ini tentunya menjadi kabar baik bagi kita semua.

Namun, ada kemungkinan infeksi ulang pada Omicron adalah 10 kali lebih tinggi daripada mereka yang terinfeksi varian Delta.

Guru besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, penelitian lain juga menunjukkan hal yang sama.

The United Kingdom Health Security Agency menyatakan, orang yang terinfeksi Omicron punya risiko 50 persen lebih rendah untuk harus masuk rumah sakit bila dibandingkan terinfeksi varian Delta.

Baca Juga: Resep Cumi Goreng Saus Mayo Lemon, Menu Seafood Dengan Balutan Tepung Dan Saus yang Khas

Selain itu, mereka juga melaporkan bahwa risiko masuk rumah sakit turun 65 persen pada mereka yang sudah divaksin dua kali dan turun 81 persen pada yang sudah divaksin 3 kali, dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapat vaksin sama sekali.

Penelitian dari Kanada mengkonfirmasi rendahnya angka masuk rumah sakit (0.3 persen) dan juga angka fatalitas (

"Tentu saja kalau jumlah kasus banyak sekali maka walaupun persentase relatifnya rendah tapi angka mutlak bisa jadi cukup menimbulkan masalah pula," ungkap dia.

Terkait dari masa inkubasi dipublikasikan Center For Disease Control (CDC) Amerika Serikat pada 31 Desember 2021 menunjukkan bahwa median antara paparan varian Omicron dan timbulnya gejala adalah 3 hari.

Pendeknya masa inkubasi Omicron ini juga sejalan dengan analisa 'UK Health Security Agency' di Inggris.

"Data sebelumnya menunjukkan bahwa masa inkubasi varian Alfa adalah 5 hari dan varian Delta 4 hari, jadi masa inkubasi Omicron memang lebih cepat," ungkap Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara ini.

Baca Juga: Para Istri Wajib Catat, Jangan Lagi Bikin Kopi Kalau Seisi Rumah Lagi Dalam Kondisi ini, Bisa Nyesel 7 Turunan Kalau Masih Nekat

Artikel telah ditayangkan di nakita dengan judul, Puncak Omicron Diprediski Februari, Sosok Orang Hebat Ini Ungkap Cara Melindungi Diri dari Covid-19 Varian Omicron yang Cenderung Menyerang Saluran Pernapasan Atas