SajianSedap.com - Anang Hermansyah beberapa waktu lalu melakukan tranplantasi rambut ketika berlibur di Turki.
Ya, dalam kesempatan tersebut, Anang rupanya juga melakukan permak pada rambutnya.
Rupanya Anang ingin menutupi bagian rambutnya yang tidak ditumbuhi rambut.
Memang belakangan, tren tranplantasi rambuts edang menjadi sorotan.
Meski begitu, ternyatatidak sembarangan orang bisa melakukannya lho.
Bukan masalah biaya, melainkan beberapa kondisi yang tidak disarankan melakukan transplantasi rambut ini.
Pasalnya efeknya bisa saja berbahaya.
Lalu kondisi apa yang tidak diperbolehkan melakukan transplantasi rambut?
Simak ulasannya.
Kondisi Orang yang Tidak Boleh Transplantasi Rambut
Musisi Anang Hermansyah melakukan transplantasi rambut, dan kini memiliki tampilan baru usai menjalani prosedur tersebut.
Dalam unggahan terbaru di akun Instagramnya, Anang terlihat botak setelah melakukan tanam rambut.
Anang pun mengaku senang karena akan melakukan transplantasi pada rambutnya, dan merasa terlihat lebih muda.
Dia pun berkonsultasi dengan dokter yang menanganinya, sebelum transplantasi rambut dilakukan.
Dijelaskan dokter tersebut, nantinya bagian depan kepala Anang yang kosong akan ditanam rambut, bagian tengah kepala yang rambutnya tipis pun akan dilebatkan.
"Untuk bagian donornya diambil dari sini ke belakang (rambut kepala bagian kanan), ini (bagian depan) nanti akan penuh dengan rambut, dan bagian atas yang kosong-kosong atau jarang-jarang akan dirapatkan," terangnya.
Selain Anang, sebelumnya musisi Kevin Aprilio juga pernah melakukan transplantasi rambut di Turki.
Dia bahkan turut mengomentari unggahan Anang d akun instagramnya.
"Weits teman seperjuangan. Mantap mas," tulis Kevin Aprilio.
Dilansir dari Healthline, Kamis (3/1/2019) transplantasi rambut adalah prosedur oleh ahli bedah plastik atau ahli dermatologi untuk mengembalikan rambut yang mengalami penipisan dan kebotakan.
Dokter biasanya memindahkan rambut dari belakang atau samping kulit kepala ke bagian depan atau atas kulit kepala.
Kebotakan sendiri bisa disebabkan karena pola makan, stres, penyakit tertentu, ketidakseimbangan hormon, serta konsumsi obat-obatan.
Tanam rambut seperti yang dijalani Anang Hermansyah dapat meningkatkan penampilan dan kepercayaan diri bagi orang dengan rambut tipis atau mengalami kebotakan parah.
Akan tetapi, transplantasi rambut tidak direkomendasikan bagi beberapa kondisi.
Pasalnya, selain kondisi medis, penyebab kebotakan rambut juga perlu diketahui sebelum melakukan transplantasi rambut.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Pertama adalah orang yang mangalami kerontokan rambut yang meluas di seluruh kulit kepala.
jadi bagi Anda yang emmiliki kerontokan sebagian masih bisa melakukan transplantasi rambut.
Kedua, seseorang yang memiliki bekas luka keloid atau bekas luka tebal dan berserat yang muncul setelah cedera atau operasi
Orang dengan kondisi ini tidak disarankan melakukan transplantasi rambut, karena luka bekas transplantasi bisa menjadi keloid di kepala.
Ketika adalah orang yang mengalamai kerontokan rambut yang disebabkan karena pengobatan seperti kemoterap.
Dalam prosedur transplantasi rambut seperti yang dilakukan Anang Hermansyah, ada dua jenis metode yang digunakan ahli bedah untuk mentransplantasikan rambut, di antaranya adalah follicular unit transplantation (FUT) dan follicular unit extraction (FUE).
Pada transplantasi dengan FUT, seorang ahli bedah akan memotong kulit kepala dari bagian belakang kepala.
Sayatannya bisa mencapai beberapa inci.
Kemudian, sayatan tersebut akan dijahit kembali.
Selanjutnya, mereka memisahkan bagian kulit kepala yang diambil menjadi bagian kecil menggunakan alat khusus.
Saat ditanamkan, bagian ini akan membantu mencapai pertumbuhan rambut yang tampak alami.
Sementara dalam FUE, folikel rambut dipotong langsung dari bagian belakang kepala melalui ratusan hingga ribuan sayatan kecil.
Para dokter akan melubangi area kulit kepala yang akan menjadi tempat bagi rambut baru.
Mengenai luka, FUE dianggap sebagai metode yang lebih baik dibandingkan FUT karena hanya meninggalkan bekas luka kecil berbentuk lingkaran putih yang tidak terlihat di belakang kepala.
Prosedur transplantasi rambut ini bisa memakan waktu selama empat jam atau lebih.
Sedangkan, jahitan akan dilepas sekitar 10 hari setelah operasi dilakukan.
Efek samping transplantasi rambut Bukan tidak mungkin jika proses tanam rambut seperti yang dilakukan Anang Hermansyah memiliki beberapa efek samping setelahnya.
Efek yang mungkin muncul seperti nyeri di kulit kepala.
Kondisi ini normal terjadi, Anda mungkin akan diberikan obat pereda nyeri oleh dokter.
Selain itu, rambut yang ditransplantasikan mungkin akan rontok dua hingga tiga pekan setelah prosedur dilakukan.
Namun, jangan khawatir karena hal ini sebenarnya menandakan pertumbuhan rambut baru.
Efek samping transplantasi rambut biasanya cenderung ringan dan akan hilang dalam beberapa minggu.
Beberapa kondisi yang bisa terjadi antara lain:
- Infeksi
- Pembengkakan di kulit kepala
- Memar di sekitar mata
- Mati rasa atau kurangnya sensasi pada area kulit kepala yang menjalani perawatan
- Gatal pada kulit kepala
- Peradangan atau infeksi pada folikel rambut, yang disebut folikulitis
- Bekas luka jahitan
Di sisi lain, hasil dari transplantasi rambut biasanya dapat terlihat setelah 8 sampai 12 bulan pasca operasi.
Biaya transplantasi rambut berkisar antara Rp25 juta sampai Rp100 juta tergantung dari jumlah helaian rambut yang ditanam serta jenis metode transplantasi apa yang digunakan pada pasien.
Jadi jika Anda ingin mengikuti jejak Anang untuk transplantasi rambut, perhatikan dulu kondisi Anda ya.
Smeoga informasi ini bermanfaat!Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal Transplantasi Rambut, Prosedur yang Dijalani Anang Hermansyah di Turki