Sajiansedap.com - Diketahui varian baru dari omicron sudah menyebar di Indonesia.
Beragam upaya dilakukan pemerintah untuk menekan laju pesebaran virus omicron ini.
Salah satunya adalah dengan pemberian vaksin booster kepada masyarakat.
Diketahui ada 5 jenis vaksin booster yang digunakan di Indonesia.
Mereka adalah CoronaVac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax.
Sebagai langkah pencegahan, pemerintah melalui BPOM memberikan izin edar vaksin booster.
Pada 12 Januari 2022, sudah ada beberapa orang yang mendapatkan vaksin booster.
Usut punya usut, ada 2 jenis vaksin booster yang bisa melawan virus corona sampai 90 persen loh.
Kira-kira apa ya?
2 Jenis Vaksin Booster
Namun baru ini diketahui, dari 5 jenis vaksin booster yang beredar ada 2 jenis vaksin yang memiliki efektifitas sangat tinggi untuk melawan Omicron.
Mengutip Al Jazeera, Emma Accorsi dari CDC menjelaskan soal efektifnya 2 jenis vaksin booster tersebut.
Yaitu booster vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna.
Menurutnya 2 jenis vaksin booster tersebut mampu mencegah rawat inap akibat paparan Omicron.
Lebih jelasnya, dosis booster 90 persen efektif untuk membantu orang keluar dari rumah sakit setelah terinfeksi varian Omicron.
Dosis tersebut juga 82 persen efektif mencegah kunjungan gawat darurat dan perawatan darurat.
"Ini benar-benar menunjukkan pentingnya mendapatkan dosis booster," kata Emma Accorsi.
"Orang Amerika harus mendapatkan booster juka setidaknya luma bulan telah berlalu sejak mereka disuntik Pfizer atau Moderna," katanya.
Emma menambahkan, sayangnya jutaan orang yang memenuhi syarat, belum mendapatkan suntikan booster.
Penelitian tersebut merupakan studi besar pertama di AS yang mengamati perlindungan vaksin terhadap Omicron, jelas pejabat kesehatan.
Studi pertama mengamati rawat inap dan ruang gawat darurat dan kunjungan pusat perawatan darurat di 10 negara bagian, dari Agustus hingga bulan ini.
Ditemukan efektivitas vaksin yang terbaik setelah tiga dosis vaksin Pfizer atau Moderna dalam mencegah departemen darurat terkait COVID-19 dan kunjungan perawatan darurat.
Perlindungan turun dari 94 persen selama gelombang Delta menjadi 82 persen selama gelombang Omicron.
Perlindungan dari hanya dua dosis lebih rendah, terutama jika enam bulan telah berlalu sejak dosis kedua.
Para pejabat telah menekankan tujuan mencegah tidak hanya infeksi tetapi penyakit parah.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Studi kedua berfokus pada kasus COVID-19 dan tingkat kematian di 25 negara bagian dari awal April hingga akhir Desember.
Orang yang dikuatkan memiliki perlindungan tertinggi terhadap infeksi virus corona, baik pada saat Delta dominan dan juga saat Omicron mengambil alih.
Kedua artikel tersebut diterbitkan online oleh Centers for Disease Control and Prevention.
Journal of American Medical Association menerbitkan studi ketiga, yang juga dipimpin oleh para peneliti CDC.
Studi itu melihat orang-orang yang dites positif COVID-19 dari 10 Desember hingga 1 Januari di lebih dari 4.600 situs pengujian di seluruh AS.
Tiga suntikan vaksin Pfizer dan Moderna sekitar 67 persen efektif melawan penyakit simtomatik terkait Omicron dibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi.
Dua dosis, bagaimanapun, tidak memberikan perlindungan yang signifikan terhadap Omicron ketika diukur beberapa bulan setelah menyelesaikan seri aslinya, para peneliti menemukan.
"Jika Anda memenuhi syarat untuk booster dan Anda belum mendapatkannya, Anda tidak up-to-date dan Anda perlu mendapatkan booster Anda," kata Direktur CDC Dr Rochelle Walensky.
Cara Melindungi Diri Dari Virus Corona Varian Omicron
Melansir dari Tribunnews, hasil penelitian terbaru menunjukkan varian omicron lebih mungkin menginfeksi bagian saluran pernapasan atas.
Artinya, omicron lebih menyerang tenggorokan dibandingkan paru-paru.
Hal inilah yang membuat varian omicron lebih mudah menular meski tidak mematikan seperti varian Covid-19 yang lain.
Varian omicron disebut mudah menginfeksi karena dapat menyemburkan jutaan virus dari ronggal hidung dan tenggorokan sejauh 2 meter.
Mantan Menteri Kesehatan RI, Achmad Sujudi menjelaskan kalau semua orang harus memahami mekanisme penularan Covid-19 varian omicron.
"Dari virus menyebar di udara dan jatuh dipermukaan benda, kontak dengan kita dan masuk ke badan kita lewat “Port d'entre” yang tidak lain adalah hidung, mulut dan mata, terutama hidung yang merupakan saluran utama pernapasan kita,” kata Achmad Sujudi.
Ia menjelaskan kalau menghindari penularan omicron ini harus dilakukan dengan cara tepat.
Selain 3M (mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker) masih ada sejumlah hal yang harus dilakukan.
Yakni dengan mencuci hidung guna menjadi pelindung saluran pernapasan.
"Selain 3M yang kita kenal, nose sanitizer atau pencuci rongga hidung dibutuhkan untuk menjadi pelindung saluran pernapasan sehingga menjadi 4M."
"Nose sanitizer ini terbukti membunuh virus covid dan sudah diteliti dan terbukti di luar negeri," ungkap Achmad Sujuri.
“Langkah 4M sangat penting, selain mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir selama minimal 20 detik dengan benar," tambahnya.
Selain rajin membersihkan hidung dengan air mengalir atau NaCl, kalian juga diharuskan menjaga jarak.
Menjaga jarak agar terhindar dari varian omicron ini minimal harus 2 meter, sesuai dengan jangkauan penularan.
Manfaat lain mencuci hidung dengan NaCl di antaranya adalah membersihkan debu dan kotora menumpuk di hidung.
Mencegah infeksi pada rongga hidung, saluran pernapasan dan paru-paru.
Mengurangi gangguan pernapasan serta membuat hidung lebih bersih dan segar.
Yuk mari kita terapkan.
Baca Juga: Saatnya Bikin Makan Siang Jadi Lebih Ramai Dengan Resep Tongseng Kambing Ini
Artikel telah ditayangkan di nakita dengan judul, Kabar Baik untuk Semuanya! Ahli Beri Jaminan 2 Jenis Vaksin Booster Berikut Ini Mampu Melawan Omicron Sampai 90 Persen