1. Penuh dengan pati, yang bila dikonsumsi dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
2. Tidak mengandung serat, yang bertanggung jawab untuk menunda penyerapan gula dan membantu mengatur kadar gula darah.
3. Nasi adalah makanan indeks glikemik tinggi, yang berarti makanan dengan indeks glikemik 70 ke atas menyebabkan kadar gula darah melonjak.
4. Memiliki karbohidrat yang dipecah oleh tubuh atau diubah menjadi glukosa gula. Glukosa pada gilirannya diserap ke dalam aliran darah, dan dengan insulin ia bergerak ke dalam sel-sel tubuh di mana dapat digunakan untuk energi.
Namun, penderita diabetes tidak dapat memanfaatkan insulin, yang selanjutnya meningkatkan kadar gula darah.
Semua faktor ini membuat nasi menjadi penyebab utama bagi penderita diabetes, tetapi apakah ini berarti penyintas diabetes tidak bisa makan nasi sama sekali?
Menurut Pelatih Kesehatan Makrobiotik, semangkuk nasi saat makan siang atau makan malam masih boleh.
Lebih lanjut, menurut American Diabetes Association, makanan bertepung dapat menjadi bagian dari rencana makan yang sehat, tetapi porsi adalah kuncinya.
Roti gandum, sereal, pasta, nasi, dan sayuran bertepung seperti ubi, kentang, kacang polong, dan jagung masih dapat dimasukkan ke dalam makanan dan kudapan.
Selain itu, buah-buahan, kacang-kacangan, susu, yogurt, dan permen juga merupakan sumber karbohidrat yang bisa diperhitungkan dalam menu makan.
Jadi, kamu bisa makan nasi putih atau nasi merah, tetapi perlu diingat bahwa tidak berlebihan adalah kuncinya.