SajianSedap.com - Apa syarat utama bakso bisa dibilang enak?
Selain tekstur bakso, rasa kuahnya tentu jadi faktor penentu.
Rasa kuah bakso di pedagang memang bisa enak banget, lo.
Saking enaknya, banyak orang penasaran gimana cara buat kuah bakso seenak itu.
Nah, ternyata memang ada trik bikin kuah bakso yang enak banget.
Bukan micin, bahan rahasia ini kunci kelezatan kuah bakso.
Cara Bikin Kuah Bakso Gurih
Dengan tips ini, kuah bakso buatan kita di rumah bisa persis dan enak dengan para pedagang.
Kuncinya cukup memperhatikan dua langkah penting ini dalam membuat kuah bakso.
Yuk, coba dari sekarang.
Jika sudah mengetahuinya, maka kita akan lebih mudah dalam membuat kuah bakso yang cita rasa dan tingkat kekentalannya sesuai dengan kehendak.
Kaldu yang pertama adalah kaldu tulang, sedangkan kaldu yang kedua adalah kaldu daging.
1. Kaldu Tulang
Sesuai dengan namanya, kaldu tulang terbuat dari tulang-tulang sapi yang biasanya tidak laku dijual.
Para pedagang bakso biasanya membeli tulang sapi untuk menghasilkan kaldu yang enak, gurih, dan segar dalam kuah bakso mereka.
Nah pertanyaannya, bagian tulang yang mana yang baik digunakan untuk membuat kuah bakso?
Bagian tulang sapi yang baik digunakan untuk membuat kuah bakso adalah bagian tulang punggung.
Tulang kaki pun bisa digunakan, tetapi hasilnya lemak dalam kuah akan lebih banyak.
Pasalnya, dalam tulang kaki ada terdapat sumsum tulang yang akan keluar.
2. Kaldu Daging
Sama dengan kaldu tulang, kaldu dari daging juga akan menghasilkan kuah yang enak, gurih, dan segar.
Cita rasa tersebut akan membuat kuah bakso terasa semakin spesial.
Lantas apa bedanya kaldu tulang dan daging?
Jika menggunakan daging, maka kuah bakso yang dihasilkan akan lebih ringan dan bening.
Kaldu daging sangat cocok untuk mereka yang lebih suka kuah light atau tidak kental.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Tentu tergantung dari selera kita sendiri.
Bagian daging mana yang cocok digunakan?
Bagian daging yang digunakan boleh bagian apa saja.
Tidak ada bagian-bagian tertentu seperti tulang.
Lantas, lebih enak mana antara kaldu tulang dan kaldu daging?
Jawabannya tentu sesuai dengan selera Sase Lovers.
Waspada Bakso Gunakan Tawas
Tim Subdit Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri menggerebek sebuah pabrik pembuatan bakso yang mengandung bahan berbahaya, di Kampung Parakansalak, Desa Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Kamis (16/6/2016).
Dari penggerebekan tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa 60 karung berisi tawas, ribuan bungkus baso berbagai merk, empat jerigen berisi cairan karamel, dan alat pembuatan bakso.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri Brigjen Dharma Pongrekun mengatakan, pengungkapan tersebut berawal dari adanya laporan masyarakat bahwa ada pabrik pembuatan bakso yang menggunakan bahan berbahaya di daerah tersebut.
Dharma menjelaskan, pabrik itu memproduksi bakso dengan mencampurkan tawas dan cairan pewarna karamel.
Tawas ini digunakan untuk merendam bakso agar awet berhari-hari.
"Kami amankan bahan pembuat bakso, yaitu tawas dan cairan pewarna karamel. Kita juga amankan daging sapi impor yang tidak layak konsumsi untuk bahan dasarnya," ucap Dharma, di Bogor, Jumat (17/6/2016).
Dirinya menambahkan, pabrik bakso itu sudah beroperasi sejak tahun 2012. Dalam sehari, lanjut Dharma, pabrik seluas sekitar 1,5 hektar ini bisa memproduksi bakso sebanyak 1,5 ton.
"Bakso-bakso ini mereka distribusikan ke pasar-pasar tradisional dan supermarket di wilayah Jabodebek. Tapi mengingingat produksinya sangat besar, kemungkinan bisa juga sampai ke wilayah lain," ucapnya.
Selain barang bukti, polisi juga mengamankan seorang pria berinisial HS (56) yang merupakan pemilik dari pabrik bakso tersebut.
"Pelaku kami jerat Pasal 71 ayat 2 tentang Keamanan Pangan dengan ancaman kurungan penjara dua tahun dan denda Rp 4 miliar," kata dia.
"Kami imbau kepada masyarakat untuk berhati-hati memilih pangan jelang Lebaran dan lebih cermat membeli tidak hanya di pasar tradisional tapi juga di supermarket," tambahnya.
Polisi kini masih terus melakukan koordinasi terutama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui jaringan bakso berbahaya itu.