Sajiansedap.com - Apakah anda sudah rajin membersihkan area kewanitaan dengan benar?
Ada hal yang harus anda perhatikan dari sekarang.
Hal ini berkaitan dengan mencegah keputihan tidak normal.
Keputihan pada organ intim pastinya sangat membuat kurang nyaman.
Biasanya cara tercepat membasminya adalah obat untuk miss v.
Namun belakangan, ada fakta menarik yang harus anda lakukan dari sekarang.
Sebaiknya mulai hari ini ketika tidur jangan menggunakan celana dalam.
Jika tetap nekat, maka hal buruk bisa saja terjadi.
Mari kita simak ulasan lengkapnya.
Manfaat Tidur Tanpa Celana Dalam
Melansir dari Mayo Clinic, kondisi kesehatan yang seringkali disebut dengan BV ini disebabkan karena peningkatan jumlah bakteri di dalam area kewanitaan.
Dalam area kewanitaan memang membutuhkan bakteri untuk menjaga keseimbangan pH.
Namun jika jumlahnya terlalu banyak menyebabkan ketidakseimbangan pH di pada vagina.
Biasanya, keputihan biasa digejalai dengan lendir berwarna putih dan tidak berbau dari area kewanitaan.
Kondisi BV digejalai dengan munculnya lendir berwarna kuning bahkan hijau yang diikuti dengan aroma yang tak sedap.
Masalah kesehatan yang satu ini juga digejalai dengan munculnya rasa gatal pada vagina dan perih saat buang air kecil.
Biasanya BV disebabkan karena kelembapan yang terperangkap di celana dalam selama berjam-jam.
Melansir dari Glamour, dengan melepas celana dalam selama tidur area kewanitaan akan terhindar dari segala macam masalah kesehatan.
Terlalu lama menggunakan celana dalam akan menyebabkan peningkatan jumlah bakteri pada area kewanitaan.
Area miss V tak akan terpapar kelembapan yang membuatnya bermasalah.
Tak hanya BV saja, area kewanitaan yang terus menerus terpapar kelembapan akan menyebabkan infeksi jamur vagina dan vaginismus.
Dengan cara ini, anda bisa menjaga kesehatan vagina untuk jangka waktu yang panjang.
Cukup dengan aksi kecil saja, anda sudah bisa menjaga kesehatan tubuh, khususnya vagina.
Tak hanya itu saja, akan menjadi lebih baik apabila selama ini anda menggunakan celana dalam yang ketat.
Mungkin celana dalam yang ketat akan lebih nyaman untuk beberapa dari anda.
Namun, celana dalam dengan model seperti ini tak selamanya membuat anda menjadi nyaman karena dampaknya.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Baca Juga: Resep Klasik Donat Kentang Keju, Camilan Lembut Untuk Di Akhir Pekan Dengan Toping yang Super Gurih
Celana dalam yang terlalu ketat akan menyebabkan beberapa masalah pada kulit juga.
Gesekan yang terjadi akan menyebabkan bagian pinggang akan mengalami iritasi.
Apalagi jika karet pada celana dalam terlalu ketat sehingga membuat kulit menjadi kemerahan dan menghambat sirkulasi darah.
Maka dari itu, tidak menggunakan celana dalam selama tidur akan menjadi alternatif yang pas untuk Moms dalam menjaga kesehatan area kewanitaan.
Namun, bagaimana jika selama ini kita sudah terlalu terbiasa menggunakan celana dalam saat tidur?
Bagaimana tips untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru yang satu ini?
Ini dia beberapa tips yang perlu anda lakukan untuk mulai membiasakan diri dengan kebiasaan tak memakai celana dalam saat tidur.
Pertama, gunakan celana dalam yang longgar.
Saat membeli celana dalam, ada baiknya jika Moms memilih celana dalam yang berukuran longgar.
Tentu celana dalam yang longgar lebih sehat dibandingkan dengan yang ketat, apalagi jika digunakan untuk tidur semalaman.
Dengan celana dalam yang longgar, kelembapan akan lebih mudah keluar dan ada pertukaran udara yang terjadi di area miss V.
Kedua, setelah menggunakan celana dalam yang longgar atur jadwal untuk menentukan kapan saja Moms bisa melepas celana dalam saat tidur.
Lebihkan satu hari setiap satu atau dua minggu, sehingga Moms bisa beradaptasi.
Dengan begitu, membiasakan kebiasaan baik ini akan terasa mudah.
Mulai malam ini, anda bisa mencoba untuk tak memakai celana dalam saat tidur.
Manfaat Tidur Sambil Membuka Jendela
Tidur dengan jendela yang terbuka pastinya sering dilakukan banyak orang.
Jendela kamar yang terbukan akan bisa membawa hawa sejuk saat tidur, sehingga buat kita lebih pulas.
Selain itu, banyak ahli yang mengatakan bahwa lebih baik ada ventilasi di dalam rumah, terutama ventilasi untuk membiarkan jendela tetap terbuka.
Udara yang terbuka seperti itu memungkinkan udara menahan virus secara teratur diganti dengan udara segar.
Mengurangi virus di kamar
Jendela yang dibuka siang dan malam terbukti bisa memberikan manfaat kesehatan yang lebih baik terutama pada sistem pernapasan.
Dr Shaun Fitzgerald, direktur pusat perbaikan iklim di University of Cambridge, mengatakan membuka jendela kamar tidur tidak hanya mengurangi jumlah virus yang bersirkulasi.
Tetapi juga dapat berkontribusi pada tidur yang lebih baik dan meningkatkan kewaspadaan siang hari dengan mengurangi tingkat karbon dioksida, gas yang kita gunakan.
Baca Juga: Resep Oseng Labu Siam Ebi, Menu Rumahan yang Rasanya Bikin Kita Kaget!
Selain itu menurunkan tingkat karbon dioksida juga bisa memengaruhi kemampuan belajar anak-anak.
"Jika Anda dapat menurunkan tingkat karbon dioksida hingga kurang dari 2.000 bagian per juta, penelitian telah menunjukkan bahwa kemampuan belajar dan rentang perhatian anak-anak meningkat," katanya yang dikutip dari Daily Mail.
Faktanya, ada bukti yang berkembang bahwa tingkat karbon dioksida yang lebih tinggi juga dapat menyebabkan kognisi jadi lebih buruk yang diderita oleh orang tua yang sering tinggal di rumah.
Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2015 oleh para peneliti di Universitas Harvard menemukan sukarelawan yang terpapar pada tingkat karbon dioksida yang lebih tinggi berjuang dengan cara menanggapi dan menggunakan informasi.
Di musim dingin, cara terbaik untuk memberi ventilasi ruangan adalah dengan membuka jendela di bagian atas, bukan di bagian bawah, tambah Dr Fitzgerald.
"Ini karena udara dingin lebih padat dan lebih berat daripada udara hangat, sehingga udara dingin akan masuk dan tenggelam perlahan ke lantai,
sehingga mencegah penghuni mengalami hembusan udara dingin yang membekukan sambil tetap menyegarkan ruangan." tegas Dr. Fitzgerald.
Dr Louise Selby, seorang dokter umum di Guildford, Surrey, membiarkan jendela kamar tidurnya terbuka sepanjang malam sepanjang tahun dan menyarankan pasiennya untuk melakukan hal yang sama.
Dia mengatakan jika Anda tidak ingin membukanya sepanjang waktu, membuka jendela selama lima menit setiap jam dapat membuat perbedaan besar pada kualitas udara.
Menjaga kamar tidur tetap sejuk juga lebih baik untuk tidur nyenyak.
Hal ini karena dapat membantu tubuh kita menjadi dingin, itulah yang kita butuhkan untuk merasa mengantuk dan tetap seperti itu sampai pagi.
Namun tidak semua tidur dengan jendela terbuka bisa bermanfaat bagi setiap orang, pengecualian pada orang berusia di atas 65 tahun.
Menurut pedoman, orang yang berusia di atas 65 tahun, atau dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, harus tidur dalam suhu ruangan minimal 18 derajat celcius.
Bagi penderita asma, ada baiknya untuk menjaga kamar tidur setidaknya 18c dan mengenakan pakaian hangat, kata Emma Rubach, kepala nasihat kesehatan di Asthma UK dan British Lung Foundation.
"Udara dingin itu sendiri tidak menyebabkan penyakit tetapi dapat mengiritasi sel-sel yang melapisi saluran napas bagian atas, membuat penderita asma lebih rentan terhadap infeksi dada," kata John Oxford, seorang profesor virologi di Queen Mary, University of London.
Baca Juga: Resep Ayam Tumis Merica Hitam Ini Hadir Dengan Cita Rasa Pedas yang Pas Lidah!
Artikel telah ditayangkan di nakita dengan judul, Ibu-ibu Satu RT Berbagi Rahasia Kesehatan Area Kewanitaan, Tidur Tanpa Celana Dalam Bantu Cegah Keputihan Tak Normal yang Rentan Dialami Perempuan Indonesia