SajianSedap.com - Kebiasaan membawa hand sanitizer kemana-mana nampaknya gini sudah jadi gaya hidup.
Setelah membuka pintu, langsung pakai hand sanitizer.
Sebelum duduk pun misalnya, banyak orang menyemprot kursi dengan hand sanitizer cair.
Tapi, kebiasaan orang Indonesia yang suka menyimpan hand sanitizer di mobil ternyata tak baik banget, lo.
Bahkan kebiasaan ini harus dihentikan lantaran efeknya buruk.
Bisa sebahaya apa ya ?
Jangan Pernah Simpan Hand Sanitizer di Mobil
Di tengah pandemi Covid-19 ini, warga Indonesia harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan membawa hand sanitizer kemana-mana.
Nah, perlu diperhatikan juga cara menyimpan hand sanitizer yang ternyata tidak boleh sembarangan.
Baca Juga: Buntil Daun Singkong Recipe, Even Die-Hard Meat Maniacs Will Love This
Banyak orang yang memilih selalu menyediakan hand sanitizer di dalam mobil supaya tidak lupa ketika akan bepergian.
Tapi, siapa sangka kalau menyimpan hand sanitizer di dalam mobil justru tidak dianjurkan.
Melansir Kompas.com, Associate Professor Florida Gold Coast University, Dr. Greg Boyce memberikan peringatan.
1. Kehilangan efektivitas
Meninggalkan hand sanitizer di dalam mobil dalam jangka waktu yang lama dan suhu tinggi dapat mengurangi efektivitasnya.
Kondisi itu disebabkan karena bahan aktif dalam hand sanitizer yang menguap, Moms.
Dipaparkan bahwa alkohol merupakan bahan aktif yang dapat membunuh bakteri dan virus harus pada konsentrasi tertentu untuk menjaga keefektivitasannya.
Pasti ada yang beranggapan tentang botol hand sanitizer yang mungkin bisa menahan paparan udara, ya?
Menghimpun Healthline, walau botol hand sanitizer tidak terpapar ke udara langsung, proses penguapan masih sangat mungkin terjadi.
Dengan suhu yang relatif hangat, maka proses penguapan akan lebih cepat terjadi dan efektivitas hand sanitizer menurun.
Inilah yang jadi salah satu penyebab kenapa hand sanitizer juga memiliki tanggal kedaluwarsa.
2. Risiko
Sebaiknya biarkan hand sanitizer kembali pada suhu dingin terlebih dahulu sebelum digunakan.
Hand sanitizer yang hangat ketika disimpan di dalam mobil bisa menyebabkan iritasi ketika diaplikasikan pada kulit.
Dihimpun dari Today, ada bahan-bahan tertentu pada hand sanitizer yang dapat mengurangi konsentrasi minyak alami kulit.
Dari situlah masalah kulit justru muncul dan akan memudahkan bakteri atau virus masuk atau menempel.
Agar terhindar dari Covid19, yuk selalu ingat untuk menerapkan 3 M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun.
Aturan Aman Menggunakan Hand Sanitizer
Karena salah satu bahan dominannya adalah alkohol, ada beberapa hal yang harus diwaspadai saat menggunakan hand sanitizer.
Apa saja?
Peneliti yang juga dosen di Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada, Profesor Wega Trisunaryanti memberikan beberapa catatan soal ini.
1. Gunakan secukupnya, jangan di dekat api atau kompor
Penggunaan hand sanitizer sebaiknya disemprotkan secukupnya pada telapak tangan lalu kemudian diusap-usap hingga cairan menguap.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Dalam penggunaannya, hindari berada di dekat api, korek, orang sedang merokok, dan saat menyalakan kompor.
Bahan alkohol membuatnya mudah terbakar.
"Jangan digunakan berlebihan, tidak disemprotkan saat berada di dekat api atau kompor," kata Wega saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/3/2020).
"Karena bahannya yang dari alkohol, jadi ya akan mudah terbakar," lanjut dia.
2. Hentikan jika terjadi iritasi
Penggunaan hand sanitizer harus dihentikan jika terjadi iritasi atau rasa pedih dan panas di kulit.
Adapun alkohol 70 persen untuk pembersih atau disinfektan, menurut Profesor Wega, masih aman untuk kulit.
Wega menjelaskan, kulit setiap orang berbeda-beda daya tahannya terhadap alkohol yang terkandung dalam hand sanitizer.
"Ini juga penting, jauhkan dari jangkauan anak-anak. Penggunaan untuk anak-anak harus dibantu orang dewasa, tidak boleh berlebihan," jelas Wega.
3. Hanya digunakan jika tidak ada air dan sabun
Wega juga mengingatkan, penggunaan hand sanitizer disarankan jika tidak dijumpai air dan sabun.
Oleh karena itu, ia menekankan, penggunaan hand sanitizer hanya saat berada di luar rumah ketika dalam keadaan terpaksa atau mendesak.
"Semisal harus keluar rumah untuk belanja makanan atau ke tempat-tempat umum," kata Wega.
Cara kerja alkohol Ia mengungkapkan, alkohol yang merupakan salah satu kandungan dalam hand sanitizer akan hilang tergantung suhu tubuh dan ruang.
"Etanol cepat menguap pada suhu kamar, apalagi di Indonesia yang merupakan daerah tropis temperatur ruang sekitar 27-32 celcius, etanol mudah menguap," kata Wega. Selanjutnya, kata dia, saat disemprotkan ke kulit, misalnya telapak tangan, cairan hand sanitizer akan mengurangi kuman yang menempel di bagian kulit tersebut.
" Hand sanitizer cuma membantu mengurangi keberadaan kuman-kuman saja. Tapi apakah virus Covid-19 juga bisa mati, butuh riset yang seksama," kata Wega.