Coba sebutkan makanan dan minuman apa saja yang biasa disajikan untuk buka puasa?
Pasti diantaranya banyak yang menyebut makanan dan minuman manis.
Tahukah Anda, kalau minuman manis ternyata bisa jadi penyebab kanker serviks?
Hal itu dikemukakan dalam sebuah studi yang dilansir dari cervicalcancernews.com yang juga muncul dalam jurnal Translational Cancer Research.
Studi itu menemukan bahwa mereka mengidap kanker serviks mungkin mengonsumsi minuman minuman yang dimaniskan dengan gula.
Penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi gula atau minuman soda, jus kemasan, minuman olahraga, teh, dan minuman lain yang mengandung pemanis kalori tambahan dikaitkan dengan sejumlah penyakit.
Diantaranya adalah obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker seperti kanker pankreas dan endometrium.
Risiko kekambuhan kanker usus besar dan kematian di antara penderita kanker juga tampaknya terkait dengan minuman yang dimaniskan dengan gula.
Untuk mengevaluasi dampak kanker dan faktor risiko lain pada asupan gula dari minuman yang dimaniskan, Tung-Sung Tseng dan rekannya di LSU Health New Orleans School of Public Health menganalisis data dari 22.182 orang dewasa, berusia 20 tahun atau lebih, menggunakan National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 2003–2012.
Minuman yang digunakan dalam survei adalah soda, jus buah manis, minuman rasa buah, minuman energi, minuman olahraga, teh dan kopi manis, dan jenis minuman manis lainnya.
Lima puluh tujuh persen dari semua peserta survei memiliki asupan gula yang tinggi dari minuman yang dimaniskan dengan gula.
Hasil lebih lanjut menunjukkan bahwa orang yang bebas kanker mengonsumsi lebih banyak minuman yang dimaniskan dengan gula daripada para penyintas kanker (16,7 persen berbanding 7,7 persen).
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Para peneliti menyarankan mengurangi konsumsi gula dari minuman yang diberi pemanis gula harus dilakukan untuk mereka yang bebas kanker dan para penyintas kanker.
Tim peneliti menempatkan prioritas tinggi pada mereka yang berada dalam kelompok usia yang lebih muda.