Sebagai obat herbal, kedua rempah tersebut digunakan terutama untuk membantu meringankan berbagai jenis rasa sakit.
Jahe dan kunyit sama-sama mengandung bahan aktif yang dapat memberikan setidaknya sedikit kelegaan bagi mereka yang menderita sejumlah kondisi yang menyakitkan.
Mulai dari radang sendi dan ketidaknyamanan lambung hingga sakit kepala migrain dan nyeri pasca operasi.
Ini berkat bahan aktif obat dalam jahe adalah fitokimia yang dikenal sebagai gingerol dan shogoal.
Penelitian menunjukkan bahwa makan jahe secara teratur dapat membantu meringankan rasa sakit tertentu yang datang dengan rheumatoid arthritis dan osteoarthritis.
Untuk mengonsumsinya, beberapa bentuk jahe dapat digunakan untuk membumbui makanan dan berpotensi mengurangi rasa sakit tertentu.
Ini termasuk jahe segar, jahe bubuk, jahe kristal, dan jus jahe.
Sementara itu, kunyit adalah bumbu yang umum digunakan dalam masakan Asia Tenggara, terutama dalam makanan India dan Thailand.
Curcumin, senyawa aktif dalam kunyit, dikenal dengan aktivitas antioksidan dan anti-inflamasinya yang dapat meningkatkan penyembuhan.
Seperti jahe, penelitian telah menemukan bahwa kunyit mungkin memiliki kekuatan pengurang rasa sakit yang sama dalam beberapa kasus dengan obat resep dan obat bebas.
Dalam studi klinis, tindakan anti-inflamasi kunyit tampaknya membantu meningkatkan rheumatoid arthritis, peradangan pasca operasi, penyakit Crohn, kolitis ulserativa, sindrom iritasi usus, dan sakit maag.