Ibu-ibu Se-Indonesia Wajib Waspada, Anak Denada Divonis Kanker Darah Di Umur 5 Tahun, Hentikan Masak ini Kalau Tidak Mau Anak Bolak Balik Rumah Sakit

By Raka, Rabu, 18 Mei 2022 | 12:45 WIB
Hentikan masak ini jika tidak mau anak divonis leukimia seperti putri Denada (Kolase Instagram denadaindonesia)

Makanan penyebab leukimia

Daging olahan

Salah satu makanan yang wajib diwaspadai adalah daging olahan.

Misalnya saja sosis dengan aneka jenis, atau daging patty pada burger.

Produk daging olahan ini pun juga muncul jadi berbagai jenis jajanan kesukaan anak-anak.

Dilansir dari Bonemarrowmx.com, laman dari Angeles Health International, salah satu rumah sakit terbesar di Meksiko, anak-anak yang mengonsumsi produk daging olahan secara reguler akan rentan terkena leukimia 74% lebih besar daripada anak-anak lain yang mengonsumsi sayur dan tofu.

Pasalnya, daging olahan sebagian besar mengandung sodium nitrit dan nitrat.

Baca Juga: Jangan Ragu Lagi! Rutin Minum Air Rebusan Lada Hitam dan Kunyit Bisa Bantu Cegah Kanker Payudara yang Ditakuti Kaum Wanita

2 bahan tersebut biasanya digunakan untuk preservatif sehingga makanan terlihat enak untuk dimakan.

Pada tahun 2009, sebuah penelitian menemukan bahwa 2 bahan tambahan ini ada erat kaitannya sebagai penyebab berkembangnya sel kanker, khususnya leukimia.

Sebenarnya, kedua bahan ini penting untuk ditambahkan karena juga bisa menurunkan resiko penyakit botulisme, yakni kondisi keracunan serius namun jarang terjadi.

Namun kalau konsumsinya dalam jumlah banyak, bahan tambahan ini bisa berbalik menjadi penyakit, salah satunya mengaktifkan sel kanker.

Soalnya di dalam tubuh nitrit bisa mengkonversi diri menjadi nitrosamin, yang merupakan bahan kimia karsinogenik atau pembentuk kanker.

Beberapa sayuran seperti seledri dan bayam juga mengandung nitrit.

Tapi di dalam sayuran tersebut juga mengandung antioksidan, vitamin, dan mineral alami yang menyeimbangkannya.

Ada juga vitamin C dan D yang bisa menghambat terbentuknya nitrosamin di dalam tubuh.

Jadi daripada memberikan anak daging olahan secara terus menerus, lebih baik ganti dengan sayur atau tofu yang lebih sehat.

Pastikan juga anak tidak mengonsumsi produk daging olahan lebih dari satu kali dalam seminggu.