Ibu-ibu Se-Indonesia Wajib Waspada, Anak Denada Divonis Kanker Darah Di Umur 5 Tahun, Hentikan Masak ini Kalau Tidak Mau Anak Bolak Balik Rumah Sakit

By Raka, Rabu, 18 Mei 2022 | 12:45 WIB
Hentikan masak ini jika tidak mau anak divonis leukimia seperti putri Denada (Kolase Instagram denadaindonesia)

SajianSedap.com - Mendengar kata kanker pasti semua bergedik ngeri.

Ditambah lagi, kanker bisa menyerang siapapun tanpa memandang status.

Salah satu yang rentan terkena kanker adalah anak kecil.

Hal inilah yang dirasakan oleh penyanyi kondang, Denada.

Beberapa waktu lalu deraian air mata, Denada menceritakan kalau sang putri, Shakira Aurum, sedang berjuang melawan penyakit yang menggerogoti tubuhnya.

Denada mengaku Shakira sedang mendapat pengobatan di Singapura karena penyakit Leukimia.

Selama dirawat, gadis berusia 5 tahun ini harus mendapat banyak suntikan sampai operasi pemasangan selang ke pembuluh darah utama.

Kabar ini tentu saja membuat publik tersentak.

Baca Juga: Kaum Menteng, Lesser-Known Traditional Foods From Rural Indonesia Get Spotlight They Deserve

Pasalnya, Leukimia termasuk jenis kanker yang paling mematikan.

Leukimia atau yang biasa disebut kanker darah akan menyerang jaringan pembentuk darah, sumsum tulang belakang dan sel-sel darah.

Akibatnya, penderitanya akan mengalami penurunan daya tahan tubuh secara drastis.

Dari sekian banyak jenis kanker, leukimia merupakan yang paling sering menimpa anak-anak.

Sama seperti jenis kanker lain, penyebab pasti leukimia juga masih dicari sampai sekarang.

Tapi, banyak ahli setuju kalau leukimia bisa terbentuk karena kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

Faktor lingkungan yang bisa terjadi antara lain adalah radiasi hingga paparan unsur kimia seperti benzena.

Itu sebabnya, wanita hamil sangat tidak disarankan untuk melakukan rontgen atau xray.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

 Baca Juga: Belajar dari Sakit Kanker Ovarium yang Sempat Menggerogoti Tubuhnya, Shahnaz Haque Kapok dan Tak Mau Lagi Simpan Makanan di Kulkas Seumur Hidup

Paparan radiasi dari dua prosedur kedokteran ini bisa mempengaruhi pertumbuhan DNA pada janin.

Sedangkan, benzena adalah dua bahan kimia yang bisa kita temukan pada produksi obat, plastik, bensin, karet buatan, tinta printer, sampai pewarna rambut.

Jika tubuh terlalu sering menghirup zat kimia ini, kemungkinan terkena leukimia akan semaki besar.

Nah, jika terjadi pada anak, pola makan ibu selama hamil juga bisa jadi faktor penyebab tambahan.

Makanan penyebab leukimia

Daging olahan

Salah satu makanan yang wajib diwaspadai adalah daging olahan.

Misalnya saja sosis dengan aneka jenis, atau daging patty pada burger.

Produk daging olahan ini pun juga muncul jadi berbagai jenis jajanan kesukaan anak-anak.

Dilansir dari Bonemarrowmx.com, laman dari Angeles Health International, salah satu rumah sakit terbesar di Meksiko, anak-anak yang mengonsumsi produk daging olahan secara reguler akan rentan terkena leukimia 74% lebih besar daripada anak-anak lain yang mengonsumsi sayur dan tofu.

Pasalnya, daging olahan sebagian besar mengandung sodium nitrit dan nitrat.

Baca Juga: Jangan Ragu Lagi! Rutin Minum Air Rebusan Lada Hitam dan Kunyit Bisa Bantu Cegah Kanker Payudara yang Ditakuti Kaum Wanita

2 bahan tersebut biasanya digunakan untuk preservatif sehingga makanan terlihat enak untuk dimakan.

Pada tahun 2009, sebuah penelitian menemukan bahwa 2 bahan tambahan ini ada erat kaitannya sebagai penyebab berkembangnya sel kanker, khususnya leukimia.

Sebenarnya, kedua bahan ini penting untuk ditambahkan karena juga bisa menurunkan resiko penyakit botulisme, yakni kondisi keracunan serius namun jarang terjadi.

Namun kalau konsumsinya dalam jumlah banyak, bahan tambahan ini bisa berbalik menjadi penyakit, salah satunya mengaktifkan sel kanker.

Soalnya di dalam tubuh nitrit bisa mengkonversi diri menjadi nitrosamin, yang merupakan bahan kimia karsinogenik atau pembentuk kanker.

Beberapa sayuran seperti seledri dan bayam juga mengandung nitrit.

Tapi di dalam sayuran tersebut juga mengandung antioksidan, vitamin, dan mineral alami yang menyeimbangkannya.

Ada juga vitamin C dan D yang bisa menghambat terbentuknya nitrosamin di dalam tubuh.

Jadi daripada memberikan anak daging olahan secara terus menerus, lebih baik ganti dengan sayur atau tofu yang lebih sehat.

Pastikan juga anak tidak mengonsumsi produk daging olahan lebih dari satu kali dalam seminggu.