Bisa Irit Selama Sebulan! Berikut Ini 7 Cara Ampuh untuk Menghemat Gas Elpiji, Nomor 5 Jarang Ada yang Tahu

By Marcel Mariana, Senin, 30 Mei 2022 | 08:00 WIB
7 cara agar bisa menghemat gas elpiji (Freepik)

Sajiansedap.com - Setiap ibu rumah tangga tentu sehari-hari butuh kompor gas untuk memasak.

Namun kadang pemakaian jadi sangat boros.

Biasanya cara mudah agar lebih irit adalah gunakan gas elpiji.

Tapi kekurangan gas elpiji adalah cepat untuk habis.

Tak jarang jadi harus beli gas elpiji baru.

Sehingga pengeluaran pun jadi bertambah.

Hal ini pasti membuat jengkel, bukan?

Tenang saja, inilah 7 cara ampuh menghemat gas elpiji.

Jangan sampai anda tidak tahu ya!

Baca Juga: Bisa Hemat Setiap Hari Kalau Gini Caranya, Ini 4 Trik Atasi Gas Elpiji di Rumah yang Cepat Habis, Dijamin Gak Bikin Kantong Jebol

7 Cara Ampuh Menghemat Gas Elpiji

Harga gas elpiji memang tak murah.

Maka itu, banyak ibu rumah tangga yang pusing jika gas habis.

Namun, kini Anda bisa mengikuti cara ampuh ini untuk menghemat gas elpiji.

1. Bersihkan kompor gas secara berkala, maksimal empat bulan sekali

Saluran gas yang kotor mengakibatkan api yang dihasilkan tidak berwarna biru.

Kalau api tidak biru, artinya panas yang dihasilkan tidak maksimal.

Dengan panas yang tidak maksimal tentu saja waktu memasak bertambah lama.

Dan, gas pun lebih banyak terpakai.

Baca Juga: Tak Perlu Sampai Pinjam Panci Presto, Rahasia Daging Bisa Empuk Selembut Tahu Cuma Modal Air Perasan Jeruk Nipis, Begini Caranya

2. Gunakan selang gas yang baik

Gas bersifat menekan ke segala arah, itu sebabnya dibutuhkan selang yang baik, yang minimal memiliki kemampuan menahan tekanan sebesar 500 psi.

Kemampuan menahan tekanan sebesar 500 psi ini sesuai dengan sifat menekan gas yang memang mencapai 500 psi.

Jika selang yang kita gunakan tidak memiliki kemampuan menahan tekanan sebesar 500 psi, maka selang akan cepat kendor.

Akibatnya gas dapat keluar melalui sela-sela selang dan gas jadi cepat habis.

3. Gunakan regulator standar

Saat ini umumnya regulator yang digunakan adalah regulator otomatis.

Regulator otomatis memang lebih menguntungkan, sebab dapat mendeteksi jika sewaktu-waktu terjadi kebocoran gas.

Nah, jika bepergian dalam waktu lama, sebaiknya regulator dicabut dari tabung gas, agar bisa dipastikan tidak ada gas yang keluar.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :

 Baca Juga: Resep Tahu Masak Kuah Bening, Menu Rumahan Sedap Untuk Teman Menyantap Nasi

4. Gunakan pengait Regulator

Pengait ini ada yang berbahan plat besi dan plastik.

Pengait yang berbahan plat besi lebih kuat, tapi tetap harus diperhatikan ketebalan plat yang digunakan.

Plat yang cukup baik mempunyai ketebalan minimal 3 mm.

5. Gunakan perangkat masak berbahan stainless steel

Memang di pasaran banyak panci dan wajan yang berbahan aluminium yang harganya lebih murah, juga yang berbahan enamel yang tampilannya lebih cantik.

Tapi, sebenarnya kedua jenis logam tersebut bukan penghantar panas yang baik.

Penghantar panas terbaik adalah stainless steel.

Dengan menggunakan perangkat masak berbahan stainless steel makanan akan lebih cepat matang.

Baca Juga: 100 Kali Lebih Garing, Mertua Bocorkan Bikin Perkedel Jagung Garing Seharian Gak Cukup Cuma Pakai Terigiu, 1 Tepung Ini Rahasianya

6. Gunakan perangkat masak yang ukurannya sesuai

Kalau porsi makanan yang akan dimasak kecil, jangan menggunakan panci atau wajan yang besar.

Sebab, panci dan wajan yang besar membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi panas.

Sehingga, penggunaan gas juga jadi lebih banyak.

7. Bahan makanan boros gas

Bahan makanan paling boros menggunakan gas adalah daging, terutama yang bertulang seperti buntut atau iga.

Jadi, jika kita hendak memasak daging, sebaiknya manfaatkan pressure cooker.

Sebagai perbandingan, memasak buntut atau iga sampai empuk tanpa menggunakan pressure cooker biasanya membutuhkan waktu hingga 2 jam.

Sementara dengan menggunakan pressure cooker, 50 menit sudah empuk.

Baca Juga: Resep Chicken Stick Enak Dan Renyah Ini Rasanya Tak Kalah Dengan Buatan Restoran Cepat Saji

Jangan Beli Tabung Gas Palsu dengan Ciri ini

Saat membeli tabung gas baiknya Anda perhatikan beberapa hal terlebih dahulu agar tak merugi.

Dalam video yang beredar disebutkan bahwa tabung gas LPG 3 kg dengan segel merah adalah barang palsu.

Saat dikonfirmasi, VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengungkapkan bahwa tabung gas LPG 3 kg memang berisi zat cair.

"Namanya LPG, itu kan liquified memang itu isinya air. Jadi nantinya air akan berubah menjadi gas ketika ada tekanan tertentu," ujar Fajriyah saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (17/9/2019).

Soal warna segel, ia juga menyampaikan bahwa tidak benar jika segel berwarna merah adalah tabung gas LPG palsu.

Fajriyah menjelaskan bahwa tutup gas ada yang berwarna biru dan merah dan secara umum terbagi menjadi dua jenis, yakni seal cap dan plastic wrap.

"Seal cap digunakan menutup valve tabung LPG yang sudah diisi di mana warnanya sesuai dengan stasiun pengisian di wilayah tertentu. Plastic wrap merupakan plastik yang menutupi sealcap sebagai identitas agen untuk mendistribusikan tabung LPG 3 kg," ujar Fajriyah.

Baca Juga: Pantas Baru 1 Bulan Beli Sudah Rusak, Ternyata Kebiasaan Sepele Ini yang Bikin Wajan Di Dapur Jadi Cepat Rusak, Mending STOP Deh!

Membedakan tabung gas asli dengan palsu

Meski begitu, Fajriyah mengimbau masyarakat untuk mengecek tabung saat membeli tabung LPG.

Adapun hal yang perlu diperhatikan ketika membeli tabung LPG, yakni berat tabung dan isi sesuai ketentuan, dilengkapi dengan seal yang dalam kondisi baik, dan membeli melalui jalur resmi seperti, SPBU, agen, dan pangkalan resmi.

Selain itu, untuk mengecek apakah tabung LPG mengalami kebocoran atau tidak, bisa dengan mencelupkan badan tabung ke air.

"Bila tidak ada gelembung yang muncul, maka pertanda tidak ada kebocoran," ujar Fajriyah.

Diketahui, ciri-ciri disfungsi tabung LPG yang secara umum, yakni tercium bau LPG menyengat, terdapat bunga es pada titik kebocoran di tabung LPG, terdengar bunyi mendesis pada regulator, dan muncul gelembung udara dari titik kebocoran jika diusap dengan air sabun.

Saat disinggung terkait perbedaan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk elpiji 3 kilogram, Fajriyah menjelaskan pemberlakuan HET tergantung wilayahnya.

"HET LPG 3 kg berbeda-beda di setiap wilayah, tergantung dari ketetapan masing-masing Pemda. Untuk wilayah Jakarta misalnya HET-nya adalah Rp 16.000 per tabung," kata dia.

Harga yang lebih tinggi dari HET, imbuhnya biasanya ditemukan di tingkatan pengecer.

Oleh karena itu, pihaknya menyarankan kepada konsumen untuk membeli gas LPG di agen dan pangkalan resmi.

Baca Juga: Seumur Hidup Pakai Kompor Gas Baru Tahu Hari ini, Jangan Lagi Masak Kalau Api Kompor Berwarna Merah, Seisi Rumah Bisa Ikut Kena Sengsara

Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul, 7 Kesalahan yang Dilakukan Ketika Memasak ini Bikin Gas Jadi Boros, Jangan Diulangi Lagi!