Kasih Tahu ART Sekarang! Lebih Baik Gak Makan Ikan Kalau Dicucinya Masih Pakai Cara Salah Ini, Kebanyakan Gak Tahu dan Bahayakan Seisi Rumah

By Virny Apriliyanty, Jumat, 3 Juni 2022 | 10:25 WIB
Cara mencuci ikan (SHUTTERSTOCK / penofoto)

SajianSedap.com - Ikan memang dikenal sebagai salah satu makanan paling bernutrisi sejagat raya.

Orang Jepang bahkan disebut sangat pintar karena konsumsi ikannya yang tinggi.

Sebagai salah satu sumber protein yang baik, ikan mengandung nutrisi seperti asam lemak omega-3 DHA dan EPA, vitamin D, kalsium, dan beberapa nutrisi penting lainnya.

Misalnya, ikan bandeng berukuran 100 gram memiliki 296 kalori, 17,1 gram protein, 20,3 gram lemak, 11,3 gram karbohidrat, 1.422 miligram kalsium, 659 miligram fosfor, dan 1,9 miligram zat besi.

Tapi, kita harus tahu dulu cara mencuci ikan yang benar supaya bisa mendapatkan manfaat maksimalnya.

Jangan sampai nyesel belakangan, ya.

Cara mencuci ikan sebelum memasaknya

Meski menawarkan beragam manfaat kesehatan, bau ikan yang amis membuat sebagian orang enggan mengonsumsinya.

Bahkan, walau sudah dibersihkan, bau amis ikan masih saja terasa.

Baca Juga: Kaum Menteng, Lesser-Known Traditional Foods From Rural Indonesia Get Spotlight They Deserve

Namun, dikutip dari Home Cook World, Minggu (8/5/2022), ada cara tepat dan aman mencuci ikan sebelum mengolah agar bebas bau amis, bakteri, dan kuman.

Ya, ternyata banyak dari kita yang masih salah kala mencuci ikan di rumah.

Kesalahan ini ternyata bisa membuat parasit pada tubuh ikan ikut termakan keluarga, lo.

Karena itu, berikut cara benar mencuci ikan sebelum dimasak.

Untuk mencuci ikan mentah, letakkan ikan di dalam air dingin, kemudian cuci bersih pemukaan ikan secara merata.

Setelah itu, keringkan ikan dengan cara menepuk-nepuknya dengan tisu untuk mengurangi bau amis yang biasanya disebabkan pembusukan pada tubuhnya.

Cara ini dapat dilakukan untuk mencuci ikan utuh, potongan ikan segar yang baru ditangkap, atau ikan yang dikemas dan didinginkan.

Dalam Keys to Good Cooking, penulis kuliner, Harold McGee, mengimbau jangan lupa membersihkan sisa darah atau organ dari rongga perut ikan saat mencucinya.

Ikan perlu dicuci dengan benar karena dapat mengandung bakteri dan parasit berbahaya, yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan.

Baca Juga: Dikasih Saran Penjual Warteg, Cara Hilangkan Bau Amis dan Lendir Ikan Patin Ternyata Pakai Timun, Begini Triknya

Ada dua hal yang perlu diperhatikan saat mencuci ikan dengan tepat, yakni menghilangkan kotoran kuning dan menjaga kotoran tersebut tidak terciprat ke mana-mana.

Kamu mungkin pernah melihat beberapa titik pada tubuh ikan dilapisi oleh kotoran berwarna kuning.

Kotoran yang menumpuk ini merupakan lemak amis yang menjadi tengik dan pembusukan bakteri.

Untuk itu, pastikan kotoran kuning tersebut tidak menyebar ke mana-mana saat mencuci ikan, baik itu terciprat ke pakaian maupun seluruh dapur.

Maka itu, sebaiknya mencuci ikan di wastafel kosong di bawah aliran air dingin.

Posisikan ikan berada di dekat bagian bawah wastafel tanpa menyentuh permukaan wastafel agar bakteri tidak menempel.

Setelah selesai membersihkan ikan, cuci tangan dan apa pun yang kamu sentuh sebelum mulai memasaknya.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Baca Juga: Aneh Lihat Kebiasaan Mertua yang Rendam Ikan Teri Ke Cuka Sebelum Dimasak, Setelah Matang 1 Keluarga Malah Jadi Kalap Sampai Nambah Terus, Kok Bisa?

Ikan Bakar Bisa Sebabkan Kanker Payudara

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Johns Hopkins University menunjukkan sebuah fakta mengejutkan dimana mereka yang rutin mengonsumsi ikan bakar lebih dari sekali dalam seminggu akan tiga hingga empat kali lebih berisiko terkena kanker payudara, demikian seperti dikutip dari DokterSehat.com.

Layaknya daging, ikan ternyata juga memiliki semacam senyawa karsiogenik yang akan bereaksi jika diolah dengan cara dibakar.

Meningkatnya risiko terkena kanker payudara ini disebabkan oleh cara pengolahan ikan yang dibakar ternyata bisa memunculkan sebuah bahan kimia amina heterosiklik, sebuah bahan kimia yang terbentuk karena protein dipanaskan di tempat terbuka.

Angka penderita kanker payudara masih tinggi di Indonesia karena banyak yang tidak melakukan deteksi ini.

Salah satu pakar kesehatan dr Kala Visvanathan menyebutkan jika bahan kima ini adalah salah satu penyebab dari kanker yang sangat berbahaya.

Bahkan, amina heterosiklik akan merangsang pertumbuhan sel-sel kanker yang berada pada area payudara dan sekitarnya. 

Dengan adanya fakta ini, kita pun mengetahui jika kanker payudara tidak hanya muncul karena faktor keturunan saja.

Pola makan yang kurang sehat dimana kita sering mengkonsumsi ikan bakar ternyata juga ikut menjadi penyebab utama banyaknya kasus kanker payudara.

Pakar kesehatan pun semakin menyerukan pada kita untuk lebih berhati-hati dalam memilih bahan makanan dimana makanan yang sehat dengan gizi seimbang akan jauh lebih direkomendasikan untuk dikonsumsi.

Selain itu, jangan sepelekan cara pengolahan makanan yang sehat sehingga resiko terkena kanker pun semakin menurun.