Namun, adanya berbagai macam nama lain gula, menyebabkan kehadiran gula dalam produk makanan dan minuman menjadi sulit dideteksi.
Untuk itu, Anda sebaiknya lebih teliti lagi saat membaca label kemasan makanan.
Sebab, masing-masing gula yang dicampurkan dalam produk makanan dan minuman, akan berpengaruh terhadap jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh.
Baca Juga: Makanan Penyebab Flek Hitam yang Dimakan Sehari-hari, Salah Satunya Sering Disebut Makanan Sehat
Selama proses pengolahan makanan dan minuman kemasan, gula merupakan salah satu komponen penting yang hampir selalu ditambahkan guna memperbaiki rasa, tekstur, serta umur simpan produk makanan dan minuman tersebut.
Meski sering kali ditulis dengan nama yang berbeda, tapi penting bagi kita untuk tetap mengetahui apa saja nama lain dari gula.
Dilansir dari laman Healthline, setidaknya ada sekitar 56 jenis nama lain gula yang kerap muncul pada label kemasan makanan.
Namun, beberapa yang tertera di bawah ini merupakan yang paling umum ditemui:
- Sukrosa
- Sirup jagung tinggi fruktosa
- Sirup agave
- Gula bit
- Molasses/molase blackstrap
- Brown sugar
- Buttered syrup
- Gula tebu
- Karamel
- Gula kastor
- Gula demerara
- Gula confectioners/gula bubuk
- Sirup maple
- Sorghum
- Raw sugar/gula mentah
- Refiner’s syrup
- Barley malt
- Dextrin
- Corn syrup/sirup jagung
- Dekstrosa
- Glukosa
- Malt syrup/sirup malt
- Maltose
- Rice syrup/sirup beras
- Fruktosa
- Galaktosa
Bagaimana cara mengetahui adanya gula tambahan pada produk makanan dan minuman?
Bagi yang sedang mengurangi konsumsi gula, kandungan gula yang tidak diketahui di dalam produk makanan dan minuman kemasan bisa mengacaukan rencana kesehatan.
Baca Juga: Cara Membedakan Gula Aren dan Gula Kelapa, Serupa Tapi Tak Sama