Ini adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh bakteri daging babi yang kurang matang, menyerang melalui sistem saraf.
Karena kondisinya yang kritis, dokter tidak bisa menyelamatkan remaja tersebut.
Setelah kejadian itu, Dr Nishath Dev yang memimpin perawatan menulis dalam jurnal The New England Journal of Medicine.
“Orangtuanya melaporkan bahwa dia telah mengalami sakit pada paha kanannya selama satu minggu," tulisnya dalam jurnal tersebut.
“Pada pemeriksaan fisik, pasien sempat mengalami bingung, karena dia juga mengalami pembengkakan mata kanan," tambahnya.
"Pencitraan resonansi magnetik kepala menunjukkan banyak lesi kristik yang jelas di seluruh korteks serebral dan batang otak kecil yang konsisten dengan neurocystucercosis," imbuhnya.
Pasien telah melakukan pemindaian MRI, yang mengungkapkan bahwa dia memiliki kista di korteks serebralnya, pada lapisan otak terluar.
Kemudian, dia diberikan obat anti-epilepsi, namun sayangnya obat tersebut gagal menyelamatkan hidup gadis tersebut.
Kasus hampir serupa juga pernah terjadi pada seorang pria bernama Sam Cordero.
Dia merasa melihat sesuatu bergerak di pandangannya.
“Aku melihat titik hitam di mata kiri. Aku juga melihat sesuatu bergerak ke kiri dan ke kanan,” ujarnya kepada media lokal WTFS.