Buat Bertanya-tanya, Mertua Selalu Masak Santan Tak Pernah Lebih dari 3 Menit, Ternyata Saat Dicicip Bikin Geleng-geleng Kepala

By Amelia Pertamasari, Kamis, 8 September 2022 | 05:40 WIB
Cara masak santan agar aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan. (Shutterstock)

SajianSedap.com - Santan adalah bahan masakan yang cukup populer di Indonesia.

Santan berasal dari parutan daging kelapa tua yang dibasahi sebelum akhirnya diperas dan disaring.

Santan terkenal mampu memberikan sensasi rasa gurih pada masakan serta memperkuat kelezatan rasa yang ada.

Santan mampu memberikan warna putih yang alami untuk masakan, seperti di lontong opor, garang asem hingga lodeh.

Untuk memasak santan, perlu cara khusus agar santan tak pecah.

Santan pecah saat dimasak ini terjadi karena kandungan lemak dan air pada santan terpisah.

Ketika santan pecah, itu akan merubah rasa santan yang gurih menjadi hambar.

Tapi banyak tips lain agar santan tetap nikmat untuk dikonsumsi.

Salah satu lainnya adalah tidak memasaknya dalam waktu lebih 3 menit.

Kira-kira kenapa ya santan tak boleh dimasak lebih dari 3 menit?

Simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Sudah Tahu Tapi Masih Dilakukan! Ahli Wanti-wanti Jangan Pernah Bersihkan Vagina dengan Sabun, Efeknya Bikin Nyesel Seumur Hidup Kalau Ngeyel

Cara Masak Santan yang Benar

Ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz, menjelaskan santan termasuk bahan makanan sumber lemak.

Jadi jika dikonsumsi secara berlebihan, air perahan kelapa ini bukan tidak mungkin lama kelamaan bisa meningkatkan kadar lemak darah dan membuat kegemukan tentunya.

“Konsumsi santan secara berlebih tentu tidak dianjurkan,” kata Rista saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (27/4/2020).

1. Tidak dimasak lebih dari 3 menit

Dia menjelaskan santan sebenarnya masuk dalam kategori lemak baik.

Santan kelapa mengandung asam lemak dan trigliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.

Namun, cara memasak yang salah pada kenyataannya bisa bikin lemak pada santan berubah menjadi lemak jenuh.

Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh, sehingga risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan berbagai risiko berbahaya lainnya juga meningkat berlipat ganda.

Salah satu cara memasak santan yang kerap keliru, yakni dimasak terlalu lama hingga mendidih.

Jadi, saran untuk mengolah santan yang baik adalah jangan dipanaskan terlalu lama jika untuk sayur.

Baca Juga: Dilakukan Emak-emak Satu Indonesia, 5 Kebiasaan di Dapur Ini Bikin Masakan Sehat Justru Berubah jadi Racun! Anda Melakukan Salah Satunya?

“Santannya bisa dimasukkan terakhir dan jangan terlalu lama di panas. Misal, seperti masak sayur lodeh, jadi yang terakhir dimasukkan adalah santannya,” terang Rista.

Dia menganjurkan, memasak santan tidak dilakukan lebih dari 3 menit agar tidak menjadikan santan tersebut menjadi sumber lemak jenuh.

2. Tidak memanaskan makanan yang mengandung santan

Selain itu, Rista juga menyarankan masakan yang mengandung santan tidak dimasak atau dihangatkan berkali-kali.

Pasalnya, hal itu akan membuat makanan itu menjadi sumber lemak jahat.

“Apabila masakan yang mengandung santan dimasak berkali-kali akan menimbulkan lapisan minyak. Itulah yang menyebabkan masakan menjadi berbahaya,” jelas Rista.

3. Dicampur dengan bahan lain yang berisiko timbulkan kolesterol

Terkait rumor konsumsi santan bisa memicu kolesterol tinggi, Rista menyebut, hal itu sebenarnya akibat dari pengolahan bersama bahan makanan lain yang tinggi kolesterol.

Misalnya saja, telur, daging, dan terutama jeroan. Penjelasan itu juga berlaku pada anggapan santan bisa bikin gemuk.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Baca Juga: Jadi Kebiasaan Satu Indonesia! Ini Akan Terjadi kalau Charger Tidak Dicabut dari Stopkontak Selesai Dipakai, Bisa Bahayakan Nyawa Seisi Rumah

Dia memberi gambaran, sering mengonsumsi masakan bersantan yang dengan nasi porsi banyak jelas bisa memicu peningkatan berat badan pada seseorang.

Hal itu dikarenakan, nasi mengandung karbohidrat dan gula.

“Misalnya lagi saat puasa ini makan cendol. Udah pakai santan, pakai gula merah juga. Jadi kandungan kalorinya pasti lebih banyak. Sementara, kalori berlebih pasti bikin gemuk,” jelas Rista.

Cara Menyimpan Santan yang Benar Agar Tahan Lama

Executive Sous Chef Shangri-La Hotel Jakarta, Rizky Wijatmoko menyampaikan beberapa tips dan trik untuk menyimpan santan dengan baik agar tidak mudah basi.

Pertama, untuk mendapatkan sangan kualitas bagus lebih baik pilih kelapa parut yang juga memiliki kualitas baik pula.

Kelapa parut yang kualiatasnya bagus adalah kelapa parut yang bersih dan benar-benar terpisah dengan kulitnya.

"Perbandingan santan dengan air bisa disesuaikan dengan keperluannya. Kalau mau mendapat santan yang kental perbandingannya adalah 1:1 dengan air, " kata Rizky kepada Kompas.com, Jumat (10/7/2020).

Cara memasak santan bisa dikukus terlebih dahulu, kemudian dinginkan dan simpan di dalam kulkas “Ini bisa dilakukan dengan cara kita masak dulu sampai suhu diatas 63 derajat Celcius selama 15 menit. Lalu kita cooling down sampai di suhu dibawah 5 derajat Celcius baru bisa kita simpan di kulkas,” papar Rizky.

Jika sudah taruh santan pada sebuah wadah dan tutup rapat, kemudain diberi stiker penanda waktu. Santan bisa disimpan di dalam freezer dan bertahan lebih dari 1 bulan.

Namun tidak sarankan menyimpan santan terlalu lama karena bisa mengurangi rasa santan. Santan yang langsung disimpan di dalam kulkas akan rawan rusak dan rasanya asam.

ah tayang di Kompas dengan judul 3 Cara Memasak Santan agar Tak Jadi Berbahaya untuk Kesehatan