SajianSedap.com - Pegagan adalah tanaman yang cukup mudah ditemukan di banyak daerah Indonesia.
Ini adalah salah satu tanaman obat yang ditemukan berlimpah di Indonesia.
Tanaman yang memiliki daun hijau berbentuk kipas ini ternyata juga telah lama digunakan untuk tujuan pengobatan.
Pegagan telah digunakan selama berabad-abad oleh pengobat tradisional dan praktisi Ayurveda karena manfaatnya.
Bahkan sampai saat ini pegagan masih banyak digunakan untuk mengobati segala macam penyakit dan bahan herbal kesehatan.
Sebab manfaat yang ditawarkan untuk kesehatan juga tak kalah baik dari obat-obatan sintesis lainnya.
Selama ini pemanfaatan sederhana pegagan dalam bentuk teh atau air rebusan daun pegagan.
Diketahui teh daun pegagan dapat bermanfaat untuk mengatasi penyakit kronis menahun yang diderita banyak orang.
Itu adalah penyakit tekanan darah tinggi atau dikenal hipertensi.
Penasaran bagaimana cara mengolah daun pegagan untuk mengobati hipertensi?
Simak selengkapnya berikut ini.
Manfaat Pegagan Sebagai Obat Hipertensi Alami
Secara empiris, pegagan digunakan untuk membantu memperlancar aliran darah.
Data Ristoja (2015) menunjukkan bahwa penggunaan pegagan oleh penyehat tradisional di Jawa Barat (Jabar) dan Banten sebagai obat penurun tekanan darah dan mengobati sakit kepala.
Kandungan zat aktif yang berperan dalam aktivitas sebagai pelancar aliran pembuluh darah adalah asiatikosid, yaotu senyawa gloingan glikosida triterpenoid.
Senyawa tersebut terbukti dapat meningkatkan mikrosirkulasi, menurunkan permeabilitas kapiler, dan memproteksi memburuknya proses mikrosirkulasi.
Cara membuatnya,siapkan 20 lembar daun pegagan. Rebus daun pegagan dengan 3 gelas air hingga menjadi 2,25 gelas.
Minum 1/4 gelas setiap 3 kali sehari untuk hasil yang efektif.
Bahan Alami untuk Menurunkan Tekanan Darah
Selain daun pegagan, bahan alami seperti berikut ini juga dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah.
1. Meniran
Hasil Ristoja (2015) di etnis Meranjat, Sumatera Selatan, herba meniran digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.
Secara empiris, herba meniran digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi dan peluruh air seni.
Berdasarkan penelitian, meniran mengandung kalium yang bermanfaat untuk meningkatkan cairan intraseluler dengan menarik cairan esktraseluler, sehingga terjadi perubahan kesimbangan pompa natrium-kalium yang akan meyebabkan penurunan tekanan darah tinggi.
2. Kapulaga
Kapulaga selama ini terkenal sebagai bumbu penyedap makanan khas India dan Indonesia.
Ternyata, kapulaga dapat pula menjadi tanaman herbal untuk menurunkan darah tinggi.
Sebuah studi kecil mengungkap bahwa 20 orang penderita hipertensi mengalami penurunan tekanan darah yang signifikan setelah diminta mengonsumsi 1,5 gram bubuk kapulaga dua kali sehari selama 12 minggu.
Untuk memanfaatkannya, Anda dapat memasukkan biji kapulaga atau bubuk kapulaga ke dalam sup, semur, atau bahkan makanan yang dipanggang.
3. Bawang putih
Bawang putih bukan hanya dapat memberi rasa nikmat pada makanan.
Bawang putih mungkin juga memiliki kemampuan untuk menurunkan tekanan darah dengan membantu meningkatkan zat dalam tubuh, yakni oksida nitrat yang dapat menyebabkan pembuluh darah rileks dan melebar.
Kondisi ini memungkinkan aliran darah lebih leluasa dan mengurangi tekanan darah.
Jadi, jangan ragu lagi untuk memasukkan bawang putih dalam berbagai masakan Anda.
4. Kumis kucing
Secara empiris, kumis kucing dapat dimanfaatkan sebagai diuretik dan peluruh batu ginjal.
Tanaman ini memiliki efek sebagai diuretik alami karena mengandung kalium pada bagian daun.
Keberadaan inositol serta flavonoid sinensetin juga berkontribusi terhadap efek kumis kucing sebagai diuretik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 11 Tanaman Herbal untuk Menurunkan Darah Tinggi