Artinya, kandungan karbohidrat nasi cepat diolah tubuh jadi gula darah dan menghasilkan suplai energi yang sangat besar.
Kalau tidak segera dibakar, energi ini mudah sekali disimpan jadi cadangan lemak. Selain menambah berat badan, kelebihan gula darah berisiko menimbulkan diabetes.
Namun ada kabar baik, sebuah penelitian di Filipina pada tahun 2010 menemukan bahwa menanak nasi dengan air teh dapat menurunkan nilai indeks glikemik.
Penelitian ini bermula dari penelitian sebelumnya bahwa kafein dalam teh dapat membantu dalam mengurangi risiko terkena diabetes.
Maka, teh yang mengandung kafein ini kemudian diteliti untuk digunakan dalam menanak nasi.
Penelitian kemudian membuktikan, kadar jenis polifenol yang terkandung dalam teh lebih bermanfaat, setelah polifenol meresap ke dalam tubuh dan mempercepat pengeluaran cairan pencernaan dalam tubuh kita.
Polifenol juga terbukti bermanfaat untuk mengatur kadar gula darah karena polifenol dalam teh cenderung menghambat penyerapan gula dalam darah.
Studi tersebut juga menyatakan, teh dapat secara signifikan mampu mengurangi glukosa darah pada orang dewasa, sehingga mencegah datangnya diabetes.
Temuan ini dilansir di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition.
Disebutkan, polifenol secara signifikan mengurangi jumlah glukosa pada orang dewasa, yang diberi minuman sarat sukrosa sebelumnya.
Sebelumnya, menanak nasi dengan air teh sudah dipraktikkan dalam kehidupan sehari hari masyarakat Cina sejak ribuan tahun lalu.