Selain itu, jumlah kandungan kafein yang terdapat pada teh hijau cukup aman untuk membantu meningkatan fungsi otak.
Pendapat lain pada Oktober 2017 juga menyimpulkan bahwa teh hijau secara positif dapat memengaruhi memori, perhatian serta fungsi otak secara keseluruhan.
Minum teh hijau sebelum tidur juga dapat mencegah resiko kanker.
Hal ini dikarenakan, satu komponen penting yang hanya ditemukan pada teh hijau seperti EGCG atau Epigallocatechin-3-gallate.
Senyawa ini diyakini sangat efektif mencegah flu bahkan kanker.
Sebuah penelitian juga telah membuktikan, EGCG mampu mencegah invasi tumor dan angiogenesis (penyebaran sel kanker pada pembuluh darah).
Hasilnya, risiko kanker bisa menurun secara signifikan.
Selain itu, teh hijau mengandung banyak kandungan antioksidan yang dapat memperbaiki sel yang rusak.
Bahkan perpaduan antara antioksidan dan EGCG pada teh hijau merupakan perpaduan yang dapat melawan kanker.
Selain itu, para ilmuwan makanan di Penn State University, Amerika Serikat menambahkan, Epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang terkandung dalam teh hijau, mampu membunuh sel-sel kanker mulut.
Selain EGCG, polifenol dalam teh hijau juga dapat membantu untuk menargetkan sel mitokondria dan mengurangi kemampuan pelindung terhadap sel-sel kanker.
Mitokondria sendiri merupakan "powerhouses" atau bagian dari sel-sel yang bertanggung jawab untuk mengubah gula dan oksigen menjadi energi, yang diperlukan agar sel dapat berfungsi.
Dalam setiap gram teh hijau, mengandung sekitar 30-50 gram senyawa EGCG yang baik untuk mencegah kanker.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 3 Beda Ocha dan Matcha, Teh Hijau Asal Jepang