4. Tempeh mencegah dan menyembuhkan diare
Komponen antimikroba pada tempeh berperan mencegah dan menyembuhkan diare.
Hal ini terjadi karena antimikroba pada tempeh mampu melepaskan bakteri penyebab diare pada sel epitel usus.
5. Tempeh meningkatkan imunitas
Seperti yang disebutkan sebelumnya, tempeh mengandung komponen bioaktif saponin.
Tempeh mengandung saponin sekitar 1,93 mikromol/gram, sedangkan hemaglutinin dapat mengaktivasi sel T (limfosit) sehingga dapat meningkatkan imunitas tubuh.
6. Manfaat tempeh sebagai antivirus HIV
Komponen bioaktif saponin ternyata tidak hanya memiliki kemampuan menurunkan kadar kolesterol plasma, memiliki aktivitas antioksidan, tetapi juga memiliki kemampuan antikarsinogenik serta mencegah HIV.
“Komponen bioaktif ini mermiliki kemampuan antivirus (HIV) meskipun belum ada penelitian khusus terkait virus corona,” jelasnya.
Dari berbagai penelitian diketahui bahwa Saponin memang telah terbukti dapat meningkatkan status gizi dan sistem imunitas pada pasien HIV/AIDS.
Hal ini menjadi penting bagi pasien dengan HIV/AIDS karena umumnya kurangnya asupan zat gizi pada pasien HIV/AIDS dapat menyebabkan penurunan status gizi dan imunodeficiency.
Dosis dan efek samping tempeh
Sri mengatakan, tidak ada takaran khusus untuk mengonsumsi tempeh, namun untuk mendapatkan manfaat yang optimun, dapat mengonsumsi 2-3 potong, atau sekitar 50-75 gram tempeh per hari.
Terkait, isu yang menyebutkan bahwa mengonsumsi olahan tempeh dapat meningkatkan kadar asam urat darah.
Sri menegaskan bahwa sampai saat ini, dari hasil berbagai studi epidemiologi menunjukkan belum ada bukti bahwa mengonsumsi produk olahan kedelai seperti yang banyak dilakukan oleh masyarakat di Asia menyebabkan meningkatnya kadar asam urat pada serum darah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, 6 Manfaat Tempe, Turunkan Kolesterol dan Diabetes hingga Antivirus HIV