Selain konsumsi kedelai yang berlebihan, kegemukan pada anak laki-laki juga berpengaruh pada kadar testosteronnya.
"Testosteronnya akan rendah dibanding yang seharusnya, konsekuensinya pertumbuhan genetalianya terhambat," papar dokter dari RS Fatmawati Jakarta ini.
Ia mengatakan, ada beberapa ciri anak yang memiliki kadar testosteron rendah.
Misalnya skrotumnya tinggi dan tidak berwarna kehitaman atau penisnya sangat kecil.
"Biasanya orangtua justru senang kalau warna kulit testis anaknya bersih dan mulus seperti warna kulit perut, padahal itu yang salah."
"Justru yang sehat itu yang hitam dan menggantung," kata Nugroho.
Untuk memastikan kadar testosteron memang diperlukan pemeriksaan darah.
Jika kadar testosteron anak memang rendah, diperlukan terapi sulih hormon sebelum anak masuk usia pubertas.
"Kalau tidak diatasi sebelum pubertas, sudah terlambat dan pasti tidak bisa diobati.
Yang terganggu kesuburannya karena testisnya kurang baik sehingga tidak bisa menghamili," katanya.
Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul Demi Jaga Kesuburan, Anak Laki-laki Jangan Sering Minum Susu Kedelai