CATAT! Cara Cebok yang Benar Bagi Wanita, Jangan Asal Guyur Aja, Salah-salah Malah Infeksi

By Idam Rosyda, Rabu, 2 November 2022 | 11:10 WIB
cara cebok yang benar bagi wanita (freepik)

SajianSedap.com - Setelah buang air kecil atau besar Anda tentu akan membersihkan kemaluan dengan cebok.

Hal ini sudah pasti Anda lakukan untuk membersihkan sisa kotoran.

Membahas mengenai cara cebok atau membersihkan sisa kotoran setelah buang air, hal ini memang terkadang kerap dianggap sepele.

Tinggal guyur dengan air atau diusap dengan tisu, Anda merasa sudah bersih.

Namun hati-hati, jika tidak dilakukan dengan cara yang tepat, cara cebok Anda bisa mengakibatkan keputihan khususnya bagi para wanita.

Bahkan paling parang bisa menyebakan jamur dan bakteri menyebar di area kelamin jika tidak dilakukan dengan tepat.

Nah supaya Anda para wanita tidak keliru, ternyata ada cara cebok yang benar bagi wanita.

Selain membersihkan, hal ini juga bisa menjaga kesehatan alat kelamin Anda.

Tentunya hal ini penting untuk Anda ketahui.

Seperti apa sih cara cebok yang benar bagi wanita?

Berikut ulasannya.

Baca Juga: Gak Bikin Boros Gas, Begini Cara Cepat Memasak Daun Singkong Ala Resto Padang, Tambahkan Saja Sejumput Bahan Dapur Ini

Cara Cebok yang Benar Bagi Wanita

Dikutip dari Nakita.id, dokter obstetri dan ginekologi Siloam Hospital Semanggi dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes menjelaskan soal cara cebok yang benar bagin wanita.

"Paling benar itu habis Buang Air Besa (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK) wanita cebok dengan air bersih.

Sebisa mungkin dari depan ke belakang karena yang kotor itu anus," kata Ardianjah seperti dikutip dari laman merdeka.com.

Ardiansjah menjelaskan, sebaiknya untuk mengeringkan organ intim itu dengan handuk kering, bukan dengan tisu.

cara cebok yang benar bagi wanita

Alasannya, jika tisu toilet yang digunakan rapuh bisa hancur dan pecah saat digunakan.

"Kalau pecah, pecahannya itu bisa bercampur dengan keputihan dan nanti reaksinya tidak baik," katanya.

Menurut Ardiansjah, pemakaian handuk kering lebih bagus karena menyerap lebih baik serta tak meninggalkan partikel-partikel yang membahayakan.Tak hanya dalam proses penyekaan, perempuan juga sebaiknya mengenakan celana dalam berbahan katun supaya ada udara."Celana dalam juga kalau keringat harus sering diganti. Paling tidak dua hingga tiga kali ganti siang hingga malam," saran Ardiansjah.

Baca Juga: Cara Mengetahui Kapan Berangkat Haji, Cek Melalui Nomor Porsi Haji di Link Berikut Ini

Buat Anda yang sering menggunakan panty liner, biasanya produk ini digunakan wanita untuk mencegah celana dalam kotor dari cairan vagina yang keluar, terutama sebelum dan sesudah menstruasi.

Tetapi tak jarang juga panty liner dituding sebagai penyebab keputihan.

Kata Ardiansjah, ini akibat panty liner jarang diganti.

"Sebaiknya tak usah menunggu terasa lembap atau lepek, tapi diganti secara berkala. Misalnya 3 sampai 4 jam sekali dan tak perlu setiap hari memakai."

Cebok Pakai Air atau Tisu Mana yang lebih Baik?

Dikutip dari Kompas.com, jika malansir buku Sehat Calon Pengantin dan Keluarga Muda (2007) karya Dr. Handrawan Nadesul, bagi para wanita khususnya, disarankan bisa memilih cebok tidak menggunakan air.

Mereka dianjurkan lebih baik menggunakan tisu untuk membersihkan organ intim, termasuk bagian anus setelah buang air.

Hal itu dikarenakan, air cebok selain belum tentu bersih atau steril dari bibit penyakit, juga menjadikan kemaluan sering lembab.

Suasana lembab disinyalir dapat mengundang bibit penyakit, terutama jamur.

Infeksi salurnan kemih adalah salah satu konsekuensi penyakit yang bisa dialami para wanita, termasuk para pria yang cebok dengan menggunakan air tidak steril.

Baca Juga: Cara Cepat Hamil Setelah Haid, Pasutri Sebaiknya Lakukan hubungan Seks di Waktu Ini

Khusus pada wanita, penggunaan air yang kurang bersih untuk cebok juga bisa merangsang terjadinya keputihan.

Sementara itu, melansir Health Line, ahli kesehatan dari Amerika, Carrie Yang, mengutarakan pandangan sebaliknya.

Yang berpendapat penggunaan air untuk cebok lebih nyaman dibanding tisu.

Menurut dia, banyak orang yang cebok dengan air mengklaim hal itu membuat sisi belakang terasa lebih bersih, segar, dan sehat.

Air juga lebih aman digunakan untuk cebok daripada kertas toilet, khususnya bagi orang yang baru saja menjalani operasi, melahirkan, atau mengalami sindrom iritasi usus. Mengapa demikian?

Karena mencuci dengan air jelas jauh lebih lembut daripada menggosok tisu kering di anus.

Seperti diketahui, kulit di sekitaran anur sebenarnya cukup lembut, dengan banyak ujung saraf yang sensitif.

Menyeka dengan jaringan kering malah akhirnya dapat mengiritasi dan merusak area lebih lanjut.

Penggunaan air juga dianggap lebih ramah lingkungan ketimbang pemakaian tisu untuk cebok.

Dalam penggunaan air untuk cebok, Yang menyarankan orang-orang memasang bidet di toilet.

Bidet pada dasarnya adalah toilet dangkal yang dapat menyemprotkan air ke alat kelamin seseorang. B

idet membuat tangan penggunanya akan lebih bersih setelah buang air.

"Bidet sangat membantu dengan kebersihan [anal dan genital]," kata Yang.

Kembali lagi, penggunaan air atau tisu memang pilihan masing-masing.

Berbeda wilayah atau negara juga berbeda kebiasaan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cebok Pakai Air atau Tisu, Mana yang Lebih Baik?

Baca Juga: Obat Dokter Bisa Nganggur Di Lemari, Gula Darah Tinggi Langsung Ambrol Cuma Modal Daun Kari, Begini Cara Mengonsumsinya