SajianSedap.com - Saffron merupakan salah satu rempah yang memiliki harga yang begitu fantastis.
Saffron dipercaya pertama kali digunakan di Iran sebagai salah satu rempah.
Tak hanya populer untuk kecantikan, saffron juga memiliki berbagai manfaat kesehatan.
Bahkan salah satunya dipercaya bisa meningkatkan libido.
Tak heran meski harganya bisa mencapai Rp 2 Miliar, namun rempah satu ini begitu dicari.
Namun Anda harus hati-hati.
Semakin populernya saffron, tentu dimanfaatkan pula oleh oknum yang nakal.
Saffron asli dihasilkan dari bunga saffron cocus.
Namun oknum nakal mengganti bahan saffron ini dengan bunga jenis lain bahkan bisa jadi bahan lain.
Nah supaya Anda tidak tertipu, begini cara membedakan saffron asli dan palsu.
Berikut ulasan lengkapnya.
Baca Juga: Tolong Para Ibu Ingat, Jangan Beli Beras dengan Ciri-ciri Ini, Ternyata Pakai Pemutih!
Cara Membedakan Saffron Asli dan Palsu
Mahalnya harga saffron rupanya dipengaruhi oleh beebrapa daktor.
Salah satu faktornya adalah masa tumbuh tanaman saffron cocus.
Bunga saffron rupanya ahanya tumbuh selama 1 minggu dalam setahun.
Hal inilah yang membuat saffron memiliki harga yang fantastis, bahkan mencapai Rp 2 Miliar jika memiliki kualitas yang terbaik.
Namun Anda harus hati-hati, lantaran ada juga oknum nakal yang memalsukan saffron ini.
Dikutip dari Nakita.id, mengingat betapa bahayanya jika mengonsumsi sesuatu yang palsu, termasuk saffron, berikut tes untuk menguji apakah saffron yang Anda beli asli atau palsu, mengutip dari Phys:
1. Deteksi bau, rasa, dan warnanya
Leicester, platform Universitas untuk pendapat akademis, Profesor Heslop-Harrison mengatakan bahwa salah satu cara untuk mengetahui saffron asli atau palsu adalah baunya yang berbeda.
Saffron palsu hampir tidak memiliki aroma, sedangkan saffron yang asli akan memiliki bau yang khas meskipun hanya mengambil bagian terkecilnya untuk sampel.
Aroma saffron asli mirip dengan aroma madu dan jerami.
Selain itu, saffron yang asli memiliki rasa pahit dan sedikit astringen ketika diletakkan di lidah.
Sedangkan saffron palsu cenderung memiliki rasa yang manis.
Saffron asli juga memiliki warna yang khas dan untaian saffron memiliki ujung yang menyebar.
2. Celupkan ke dalam air
Memang ketika saffron dimasukkan ke dalam air, entah saffron asli atau palsu akan mengubah warna airnya.
Tetapi yang akan membedakannya adalah ketika saffron diambil dari air, saffron yang asli tidak akan kehilangan warna aslinya alias tidak luntur.
Namun, apabila saffron tersebut palsu maka ketika diambil dari air warna saffron akan luntur.
3. Gunakan soda kue
Tes lain yang dapat mendeteksi mana saffron asli dan palsu adalah dengan menambahkan sedikit soda kue ke dalam air dan mencampurnya dengan saffron.
Campuran air dan soda kue akan menguning jika saffron yang Anda beli adalah asli.
Baca Juga: BUANG! Kalau Temukan Kutek dengan Ciri-ciri ini, Palsu dan Mengandung Zat Berbahaya
Sedangkan saffron yang palsu akan meredup atau memiliki warna yang keruh.
Manfaat Saffron untuk Kesehatan
Nah berikut ini beberapa manfaat saffron yang sayang sekali kalau dilewatkan, dikutip dari Clevelandclinic.
1. Meningkatkan antioksidan
Saffron, seperti banyak tumbuhan dan tumbuhan lainnya, kaya akan antioksidan.
Zat ini membantu melawan kerusakan sel dan dapat mencegah kanker atau penyakit lainnya.
Penelitian juga menunjukkan bahwa antioksidan dalam safron mungkin sehat untuk otak dan sistem saraf Anda.
Crocetin, crocin dan safranal, tiga antioksidan yang ditemukan dalam saffron, dapat membantu meningkatkan daya ingat dan kemampuan belajar.
Zat ini juga dapat membantu mencegah kondisi neurologis seperti penyakit Parkinson."Antioksidan dalam safron dapat membantu melindungi otak dari kerusakan," kata Czerwony ahli diet terdaftar.
"Antioksidan adalah zat yang bermanfaat, dan Anda harus mendapatkannya dari berbagai sumber. Makan makanan yang kaya buah dan sayuran adalah cara ampuh untuk meningkatkan asupan antioksidan dan mencegah penyakit.Tambahkan beberapa safron ke dalam diet sehat untuk meningkatkan antioksidan Anda."
2. Pereda PMS
Sindrom pramenstruasi (PMS) dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari nyeri panggul hingga jerawat.
Bagi banyak orang, PMS berdampak pada kesehatan mental mereka, menyebabkan kecemasan, depresi, dan perubahan suasana hati.
Beberapa penelitian kecil telah menemukan bahwa safron dapat meningkatkan depresi terkait PMS.
"Sindrom pramenstruasi dapat berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang," kata Czerwony.
"Jika Anda mengalami PMS yang parah atau mengganggu aktivitas sehari-hari Anda, bicarakan dengan penyedia Anda. Saffron juga dapat membantu meringankan beberapa gejala emosional PMS."3. Membantu penurunan berat badan
Menurunkan berat badan bisa jadi sulit, terutama ketika nafsu makan Anda tampaknya bekerja melawan Anda.
Satu studi pada sekelompok wanita menemukan bahwa mengonsumsi safron membantu mereka merasa kurang lapar dan lebih jarang ngemil."Beberapa bukti menunjukkan safron dapat menekan nafsu makan dan membantu menurunkan berat badan," kata Czerwony.
"Tapi itu tidak bekerja sendiri. Kombinasikan kunyit dengan diet sehat dan seimbang untuk sukses."4. Pengobatan kejang
Saffron digunakan sebagai obat antikonvulsan (anti-kejang) dalam pengobatan tradisional Iran.
Beberapa penelitian dalam model biologis menunjukkan bahwa itu dapat mempersingkat beberapa jenis kejang.
Namun, kata Czerwony, kami membutuhkan uji klinis yang lebih besar untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara kerjanya.
"Saffron bisa menjanjikan sebagai pengobatan kejang, tetapi kami membutuhkan lebih banyak data tentang keamanan dan efektivitasnya," catat Czerwony.
"Jika Anda memiliki gangguan kejang, tanyakan kepada penyedia Anda sebelum mengonsumsi herbal atau suplemen seperti kunyit."
Selain 4 manfaat di atas, tentu saja masih ada beberapa manfaat saffron lain.
Baca Juga: Cara Membedakan Tomat yang Sudah Matang dan Masih Mentah, Cukup Lakukan ini Tanpa Ketahuan Pedagang