SajianSedap.com - Bagi wanita yang sedang hamil, biasanya saat awal kehamilan rasa mual hebat akan terjadi.
Rupanya mual ini bukan tanpa alasan loh.
Rasa mual yang menyerang, terutama saat trimester awal rupanya adalah pertanda baik.
Dikutip dari Kompas.com, mual dan muntah pada kehamilan juga menjadi tanda bahwa plasenta berkembang dengan baik.
Jaringan plasenta yang berfungsi dengan baik akan melepaskan semua hormon kehamilan, yaitu human chorionic gonadotropin (hCG), estrogen, dan progesteron.
Hal inilah yang menyebabkan seorang wanita mengalami mual dan muntah saat hamil.Selain itu, ilmuwan juga percaya jika mual dan muntal saat kehamilan terjadi lantaran tubuh mengeluarkan racun.
Jika mual atau muntah masih dalam kondisi wajar dan tidak membuat tubuh hingga dehidrasi, maka hal ini masih dalam batas wajae.
Namun tentu, kondisi saat Anda merasa mual dan ingin muntah tentu kerap membuat Anda tidka nyaman.
Nah, selain obat, beberapa jenis makanan rupanya bisa membantu mencegah dan meredakan mual yang terjadi pada ibu hamil.
Apa saja makanan penghilang mual saat hamil ini?
Makanan untuk Mengatasi Mual saat Hamil
Mual biasanya dialami orang yang hamil, tidak enak badan, stres, terkena infeksi, gangguan pencernaan, efek samping obat, atau sebab lainnya.
Berikut beberapa rekomendasi makanan penghilang mual sampai kapan perlu waspada dengan mual.
Melansir Everyday Health, ada beberapa makanan penghilang mual yang dapat dikonsumsi saat keinginan muntah muncul, antara lain:
1. Apel
Makanan kaya serat yang renyah saat dikunyah ini membantu meringankan gangguan pencernaan dan mengatasi mual.
Jika tidak suka apel, pilih buah pir, atau sayuran mentah sebagai penggantinya.
2. Biskuit
Pilih jenis biskuit yang rasanya cenderung tawar, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa yang kuat untuk obat mual alami.
Konsumsi makanan ini sebelum mual muncul ketika perut kosong.
3. Jahe
Jahe termasuk makanan penghilang rasa mual yang ampuh, terutama untuk ibu hamil.
Tambahkan sedikit jahe ke dalam makanan atau minuman saat mual menyerang.
4. Kacang
Kekurangan protein bisa memperburuk mual.
Untuk itu, konsumsi makanan tinggi protein yang sehat seperti kacang.
Namun, hindari makan kacang apabila mual disebabkan infeksi virus.
5. Kaldu ayam
Orang yang mual sebaiknya menghindari makanan tinggi lemak.
Untuk mencukupi kebutuhan tubuh, coba seruput kaldu ayam.
Upayakan kaldu ayam ini tidak ditambahi banyak penyedap atau punya rasa yang kuat.
Baca Juga: Benarkah Pelihara Kucing di Rumah Bikin Istri Susah Hamil? Simak Penjelasan Ahli
6. Pisang
Jika mual disertai muntah-muntah atau diare sampai nyaris dehidrasi, Anda sebaiknya makan pisang.
Buah ini dapat membantu menambah asupan kalium yang hilang setelah tubuh kehilangan banyak cairan.
7. Daun mint
Seperti jahe, aroma daun mint yang segar juga dapat digunakan sebagai makanan penghilang rasa mual.
Campurkan daun mint ke dalam minuman hangat. Ingat, jangan berlebihan.
Cukup satu sampai dua lembar daun saja agar asam lambung tidak naik dan mual semakin parah.
Nah itulah beberapa jenis makanan yang bisa membantu Anda untuk mengatasi mual.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Air Kelapa Bikin Bayi Jadi Putih, Mitos Atau Fakta?
Dilansir dari tayangan DR OZ Indonesia di kanal Youtube Trans TV Official pada (23/05/2018) silam, dokter spesialis kandungan, dr. Boy Abidin, SpOG (K) dan dr. Alberta Claudia menjelaskan secara jelas soal air kelapa yang dipercaya bisa memutihkan kulit bayi dalam kandungan.
Dalam segmen mitos atau fakta, kedua dokter tersebut menjelaskan secara jelas jika minum air kelapa bisa memutihkan kulit bayi adalah mitos belaka.
"Saya sudah membuktikan aja, anak saya ada yang putih (kulitnya)," jelas salah satu Moms yang menghadiri acara DR OZ Indonesia.
Dalam sesi tersebut, ada seorang ibu yang mengaku pernah mencoba dan berhasil.
dr. Alberta Claudia memberikan penjelasan pastinya.
"Jawabannya adalah mitos ya," jelas dr. Alberta.
"Ya jadi tidak ada hubungannya ya antara air kelapa dan warna kulit bayi," lanjutnya.
dr. Alberta Claudia menjelaskan bahwa kulit bayi itu dipengaruhi oleh sebuah pigmen.
"Jadi kulit bayi itu dipengaruhi pigmen kulit kita yang bernama melanin. Pigmen melanin itu dihasilkan oleh sel melanosid," jelas dr. Alberta.
"Jadi warna tubuh dipengaruhi oleh sel melanosid itu dari besarnya dan dari jumlahnya," lanjutnya.
dr. Alberta Claudia juga menjelaskan bagaimana kulit bayi bisa menjadi gelap atau terang hanya dipengaruhi oleh keturunan dari orangtua si jabang bayi.
"Nah apalagi jika orangtuanya kulitnya gelap, kemungkinan anaknya juga akan berkulit gelap juga, begitu sebaliknya," jelas dr. Alberta.
"Jadi lebih sering tergantung oleh keturunan."
dr. Boy Abidin juga menambahkan soal keunggulan warna kulit gelap.
"Ngomong-ngomong soal kulit gelap nih ya, sebenarnya itu banyak keuntungan," jelas dr. Boy.
dr. Boy Abidin menjelaskan jika orang yang mempunyai kulit gelap mempunyai melanin lebih banyak dari kulit putih.
"Orang yang berkulit gelap itu mempunyai kandungan melanin yang banyak," jelas dr. Boy.
"Kandungan melanin yang banyak di kulit itu bisa melindungi kita dari paparan sinar matahari."
"Jadi risiko terpapar sinar mataharinya lebih kecil," pungkasnya.
Baca Juga: Tak Sadar Terjadi, Ciri-ciri Hamil Anak Laki-laki Ternyata Tidak Mengalami Hal Ini