SajianSedap.com - Kesehatan tubuh merupakan salah satu hal yang penting untuk kita jaga karena tubuh adalah modal utama untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Namun, meski telah berusaha untuk menjaga kesehatan, terkadang ada pula di waktu-waktu tertentu seseorang mengalami kondisi kesehatan yang menurun.
Salah satu kondisi kesehatan yang hingga kini masih dialami oleh banyak orang adalah saraf kejepit, yakni kondisi tubuh ketika terlalu banyak tekanan terjadi pada saraf sehingga menimbulkan rasa sakit menyiksa.
Tak sedikit publik figur Tanah Air mengungkap pernah mengalami masalah saraf kejepit, salah satunya Hanung Bramantyo.
Sutradara kondang sekaligus suami dari artis peran Zaskia Adya Mecca ini bahkan harus menjalani rangkaian perawatan hingga operasi karena kondisinya yang parah.
Hanung harus menjalani operasi saraf kejepit pada 12 Januari 2022 lalu karena kondisinya yang dianggap sudah menggangu aktivitas sehari-hari.
Penyakit saraf kejepit itu ternyata sudah dirasakan oleh Hanung sejak empat tahun yang lalu.
Hanung mengungkapkan, saat itu ia mulai merasakan sakit di bagian leher saat sedang syuting Habibie & Ainun 3.
Karena hal itu, Hanung harus memakai penyangga leher atau polar neck agar kondisi lehernya lebih rileks dan bisa meredakan rasa sakit.
"Sejak 4 tahun yang lalu mulai sakit. Pas syuting Habibie & Ainun 3 itu udah pakai polar neck," ucap Hanung Bramantyo ketika menceritakan sakit yang sempat dideritanya itu di kawasan Senayan Jakarta Pusat, Kamis 20 Januari 2022.
"Operasi itu, karena saya sering ngetik dan main hp tiba-tiba langsung kesemutan dan mulai sering," lanjutnya.
Sebagai istrinya, Zaskia Adya Mecca mengeluhkan pola istirahat dari Hanung yang ia rasa tidak sehat.
Zaskia sudah beberapa kali mengingatkan Hanung agar menghentikan kebiasaan tidur di sofa dan tikar karena tidak sehat.
"Postur tubuhnya emang suka agak salah karena kita tidur sekasur bisa berenam, Mas Hanung bisa tidur kaki ngegantung," beber Zaskia.
"Malah dia lebih suka tidur di karpet di sofa posisinya ga bener dan itu pasti bakal berefek," ungkapnya.
Lalu terkait operasi yang dijalankan sang suami, Zaskia juga mengaku sempat takut ketika Hanung memilih untuk jalani operasi syaraf kejepit. Meski akhirnya operasi berjalan dan kini Hanung bisa beraktivitas kembali dengan normal.
Lantas, berkaca dari Hanung Bramantyo, saraf kejepit tidak boleh dianggap sepele karena berakibat fatal.
Seseorang yang sudah didiagnosis dengan saraf kejepit, bahkan sekalipun pada kondisi ringan, harus merubah gaya hidup mereka lebih baik dan menjalani pengobatan dengan baik.
Sebab orang yang kondisi saraf terjepitnya sudah cukup lama dan fatal perlu dilakukan operasi seperti yang dilakukan Hanung Bramantyo.
Karena bila dibiarkan saja, saraf kejepit bisa berkembang menjadi lebih parah.
Seperti dilansir dari halodoc, penyakit saraf kejepit bisa mengakibatkan kondisi hilangnya sensasi secara bertahap yang bisa memengaruhi area yang menyentuh pelana hingga kelumpuhan.
Bahkan, saraf kejepit atau dalam dunia medis disebut Lower Back Pain (LBP) ini telah tercatat menjadi penyebab utama keterbatasan fisik (disabilitas) sejak tahun 1990.
Di tahun 2017 lalu, prevalensi penderita LBP diperkirakan mencapai 7,5 persen dari populasi dunia.
Perlu diketahui juga bahwa saraf kejepit yang sering disangka sebagai penyakit yang terjadi kalangan orangtua ini ternyata juga bisa diderita oleh mereka yang relatif masih muda.
Hal itu pula yang belum lama ini dialami oleh artis Sheryl Sheinafia. Gadis kelahiran lahir 4 Desember 1996 itu mengejutkan publik dengan penyakit saraf kejepit yang dideritanya.
Sheryl membagikan kabar mengenai kondisi yang harus dijalaninya itu dalam sebuah postingan di akun Instagram pribadinya, @sherylsheinafia pada Februari 2022 lalu.
Pemilik album bertajuk 'Jennovine' itu mengabarkan bahwa dirinya tengah mengidap penyakit disc herniation atau yang dikenal dengan sebutan saraf kejepit.
Kondisi tersebut bermula seminggu setelah ulang tahunnya ke 25, ia mengalami sakit luar biasa dari leher hingga lengan kanan.
Bahkan, rasa sakit yang luar biasa di bagian leher tersebut kerap terjadi ketika Sheryl melakukan kegiatan sederhana seperti bermain gitar, menulis, atau duduk tanpa sandaran.
Dari gejala yang diungkap oleh Hanung dan Sheril, umumnya gejala memang diawali oleh nyeri di area terjepit seperti leher.
Namun, jika Anda mulai merasakan gejala saraf kejepit lain seperti berikut ini, penting untuk segera memeriksakannya ke dokter, antara lain:
- Nyeri di area terjepit seperti leher atau punggung bawah
- Nyeri yang menjalar seperti linu panggul atau nyeri radikuler
- Mati rasa atau kesemutan
- Sensasi terbakar, seperti tertusuk peniti atau jarum
- Kelemahan terutama dengan aktivitas tertentu
Umumnya saraf terjepit hanya mempengaruhi satu sisi tubuh, dengan efek dapat berkisar dari ringan hingga parah. Biasanya gejala saraf kejepit datang secara bertahap dan bisa muncul atau menghilang.
Terkadang gejala memburuk saat mencoba gerakan tertentu seperti memutar kepala atau memegang leher. Untuk itu, diagnosis dini sangat penting dalam mencegah kerusakan atau komplikasi lebih lanjut.
Lantas berkaca dari parahnya kondisi saraf kejepit hingga dioperasi seperti Hanung Bramantyo dan kondisi tidak pandang usia seperti Sheryl Sheinafia, Anda harus mewaspadai apa saja yang bisa menyebakan saraf kejepit.
Diketahui bahwa beberapa aktivitas yang menjadi kebiasaan yang telah dilakukan sejak muda bisa menjadi salah satu penyebabnya.
Apa saja? Simak berikut ini yang seharusnya mulai Anda kurangi dan stop mulai sekarang.
1. Duduk Terlalu Lama
Duduk memang menjadi salah satu aktivitas paling banyak dilakukan banyak orang, baik di sekolah hingga tempat kerja.
Yang menjadi masalah dalam hal ini adalah posisi dan postur tubuh yang tidak benar.
Mulai dari membungkuk atau terlalu miring ke kanan maupun kiri, bisa menjadi penyebab saraf kejepit.
Untuk mencegahnya, biasakan duduk dengan posisi tubuh tegak dan lurus.
2. Terlalu Lama Menunduk
Menunduk terlalu lama pada aktivitas membaca, bekerja dengan laptop, atau bermain HP juga berbahaya.
Hal ini mempengaruhi langsung tulang belakang sehingga meningkatkan risiko saraf kejepit.
3. Mengangkat Beban Berat
Kegiatan mengangkat dan mendorong beban yang berat membuat tubuh bertumpu pada tulang belakang.
Itu karena ketika mengangkat barang berat, bertumpu pada otot punggung dan tulang belakang langsung.
4. Kurang Gerak dan Berolahraga
Kebiasaan ini nampaknya sudah menjadi gejala umum berbagai penyakit, termasuk saraf kejepit.
Sebab otot, tulang belakang, serta tulang leher menjadi kaku karena kurangnya bergerak. Jadi penting untuk rutin bergerak dan melakukan olahraga.
5. Obesitas
Sayangnya, obesitas juga bisa menjadi penyebab saraf terjepit.
Membawa beban ekstra dapat memberi lebih banyak tekanan pada saraf di bagian tubuh tertentu, yang dapat menyebabkan kompresi dan rasa sakit.
Kenaikan berat badan yang tiba-tiba, seperti jenis yang disebabkan oleh kondisi tiroid, juga dapat membuat saraf terjepit.