Miris Pengungsi Gempa Cianjur Makan Mi Instan Tiap Hari Sampai Keluhkan Sembelit, Ternyata Makan Mi Instan Sebenarnya Bisa jadi Sehat, Asal...

By Virny Apriliyanty, Jumat, 25 November 2022 | 14:25 WIB
Miris Pengungsi Gempa Cianjur Makan Mi Instan Tiap Hari (TribunJabar.id/Fauzi Noviandi)

Hal ini membuat bahayanya jadi dua kali lipat.

menurut ahli gizi Dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK., mencampur mi instan dan nasi putih akan menimbulkan efek yang kurang sehat bagi tubuh.

"Mi instan itu mengandung karbohidrat dari tepung yang diolah berulang, ditambah lagi dengan nasi putih yang mengandung karbohidrat juga. Bila keduanya dimakan bersama, gula darah akan cepat naik," kata Dr Samuel Oetoro kepada Kompas Lifestyle.

Selain itu, menurut ahli gizi dari Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi ini, kebiasaan mengonsumsi mi instan dicampur nasi hanya akan membuat tubuh terisi karbohidrat yang akan diubah menjadi gula.

Tubuh akan kekurangan zat gizi lain seperti mineral, protein, vitamin, dan lemak.

"Sudah makan nasi ditambahin lagi mi instan, itu parah. Jadi double karbohidrat," terangnya.

Jika kita adalah termasuk orang yang doyan mengkonsumsi mi instan campur nasi putih, maka risiko menjadi pengidap penyakit mematikan tertinggi di Indonesia yang sering disebut 'The Silent Killer' akan meningkat, dibanding jika banyak makan sayur dan buah.

Baca Juga: Dulu Jual Sabun Colek Keliling Demi Sesuap Nasi, Pria Ini Kini jadi Orang Bos Mi Instan hingga Masuk Daftar Orang Terkaya di Indonesia

Meskipun sangat nikmat, namun makan mi instan campur nasi putih sangat berbahaya bagi tubuh

"Penyakit yang akan cepat datang itu seperti diabetes, kencing manis dan lain sebagainya yang berkaitan dengan peningkatan gula darah," tuturnya.

Bukan itu saja, penelitian yang dilakukan oleh Dr Hyun Joon Shin di Amerika menunjukkan risiko yang lebih besar perempuan.

Hasil studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition itu menyebutkan, wanita yang mengonsumsi mi instan dalam dua kali atau lebih dalam seminggu akan berisiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik dibandingkan dengan yang tidak makan mie instan sama sekali.