Padahal komplikasi penyakitnya bakal lebih berbahaya dan berisiko tinggi terhadap kematian.
Mirisnya lagi, anak-anak dan lansia lebih rentan terkena penyakit ini daripada orang dewasa.
Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh mereka lebih rentan terhadap serangan infeksi, termasuk ISPA.
Penularan ISPA pada anak-anak juga akan berlangsung sangat cepat karena mereka akan sering berinteraksi satu sama lain.
Tak heran bila sekarang ini banyak sekali pengungsi gempa Cianjur banyak yang terserang ISPA.
Disaat sulit seperti di pengungsian, tentu tidak bisa mengandalkan obat kimia datang dengan cepat.
Jika dirasa sudah mulai timbul gejala, Anda bisa memanfaatkan obat alami untuk penanganan sementara pada pasien ISPA.
Bahan alami tersebut adalah madu, yang konon dipercaya lebih efektif dari obat dokter atau antibiotik dalam hal mengobati ISPA.
Sebuah penelitian terbaru di Universitas Oxford, Inggris, yang dipublikasikan pada Selasa (18/8/2020) di BMJ Evidence-Based
Medicine menyebut, madu ternyata mengungguli perawatan yang biasa dilakukan untuk mengobati gejala ISPA.