"Ada jeda beberapa jam kemudian, bahkan selang beberapa hari," ujar Eddy.
Untuk itu, identifikasi lewat analisis hasil laboratorium penting dilakukan. Menurut Eddy, pertolongan pertama pada korban keracunan tidak boleh dilakukan secara serampangan.
Pertolongan bisa dilakukan bila kasus keracunan pada si korban tak parah dan belum lama terjadi.
"Artinya, makanan yang mengandung racun masih berada dalam saluran cerna," ujar dia.
Keadaan itu, kata Mulyadi Tedjapranata, dokter yang berpraktik di Klinik Medizone, Kemayoran, Jakarta Utara umumnya dua sampai tiga jam setelah korban menyantap makanan.
Lantas pertolongan pertama seperti apa yang mesti kita lakukan saat ada korban akibat keracunan?
Menurut para ahli makanan dan dokter, pertolongan pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan memberikan karbon aktif atau arang aktif ke korban.
Di pasaran, ada arang aktif yang dijual. Salah satu yang terkenal norit. Tablet berwarna hitam ini punya sifat arang aktif yang mampu menyerap apapun yang ada di sekitarnya, termasuk racun.
Semakin banyak yang dimakan, semakin banyak racun yang diserap. Hanya saja, norit cuma menyerap racun yang masih di saluran pencernaan dan belum ikut beredar dalam darah.
Menurut Mulyadi, bahan baku norit relatif aman dikonsumsi.