"Selama kemasan masih dalam kondisi tersegel baik, tidak koyak/rusak, dan produk diletakkan di tempat sesuai saran yang tercantum pada kemasan, produk pangan akan terjaga kualitas dan kesegarannya," jelas dia.
Untuk produk kemasan kaleng, perhatikan beberapa hal ini:
- Kemasan tidak bocor, kembung, penyok, berkarat, atau penampakan visual lain yang menunjukkan kemasan bagian luar sudah tidak memenuhii syarat.
Jika kemasan sudah rusak atau tidak layak, meskipun belum masuk tanggal kedaluwarsa, disarankan agar tidak dikonsumsi.
"Jangan dikonsumsi karena lapisan logam bagian dalam kaleng akan mencemari produk," kata Esti.
Jika penyimpanan tidak sesuai aturan di antaranya tidak memperhatikan suhu, kelembaban, diletakkan di bawah sinar matahari langsung, atau bersinggungan dengan benda tajam, hal ini juga akan mempercepat kerusakan produk.
Dengan kondisi ini, bakteri patogen bisa tumbuh dan membahayakan.
Jika belum ada perubahan sensori dan syarat penyimpanan produk terpenuhi, maka suatu produk pangan tetap bisa dikonsumsi meski sudah melewati tanggal best before yang tertera.
Sebaliknya, jika syarat-syarat itu tidak terpenuhi, maka sebaiknya hindari mengonsumsi suatu produk meski belum melewati masa best before-nya.
Misalnya, jika kemasan produk sudah terlepas dari segel.
"Karena isi produk sudah kontak dengan udara luar, salah satunya oksigen yang dapat menyebabkan oksidasi lipid dan menyebabkan perubahan warna, rasa dan aroma. Selain itu kandungn gizi juga dapat menurun," papar Esti.