SajianSedap.com - Bayam, salah satu sayuran yang tidak diragukan lagi manfaatnya utnuk kesehatan.
Bayam diketahui menajdi sumber berbagai vitamin dan mineral.
Sebut saja vitamin A, vitamin Cm vitamin K1, asam folat, zat besi dan masih banyak lagi kandungan gizi lain yang ada pada bayam.
Tak heran jika sempat ada tayang kartun berjudul 'Popeye' yang menjadi kuat usai memakan bayam.
Meski memiliki segudang manfaat dan kandungan vitamin mineral, Anda perlu hari-hati.
Berbeda dengan sayur lain, bayam juga bisa menajdi racun jika cara mengolah dan mengonsumsinya tidak tepat.
Salah satunya adalah jiak Anda menemukan bayam yang sudah mengitam.
Bayam yang Menghitam
Bayam menghitam rupanya jadi salah satu hal yang sebaiknya Anda hindari.
Melansir buku The Miracle of Vegetables (2013) karya Farah Rizki, S.Gz, mengonsumsi bayam sebaiknya dilakukan sesaat setelah bayam diolah menjadi masakan.
Jangan membiarkan sayur bayam terlalu lama disimpan, baru setelahnya dimakan.
Ahli gizi Farah menyarankan, hindari mengonsumsi bayam yang sudah didiamkan lebih dari 5 jam.
Baca Juga: Tips Menyimpan Bayam Biar Gak Menghitam, Coba Pakai Cara Ini Biar Tetap Segar sampai 10 Hari
Hal itu dikarenakan, bayam akhirnya bisa mengandung nitrat (NO3) yang jika teroksidasi dengan udara akan menjadi nitrit (NO2) yang bersifat tidak berwarna, tidak berbau, dan beracun.
Selain itu, bayam juga sebisa mungkin sesegera mungkin untuk diolah setelah membelinya.
Pasalnya, semakin lama bayam disimpan, termasuk di dalam kulkas, senyawa nitrit yang bersifat racun kadarnya akan terus meningkat.
Efek racun dari bayam Efek racun ini di antaranya akan berdampak pada kondisi sel darah merah, yakni hemoglobin.
Ikatan nitrit itu akan menyebabkan hemoglobin kehilangan kemampuannya dalam mengikat oksigen.
Jika hal itu terjadi, bisa jadi tubuh akan mengalami kondisi seperti sesak napas atau napas berat, batuk-batuk, sakit kepala, linglung, jantung berdetak cepat, Kulit dan kuku serta bibir membiru (sianosis), penurunan kesadaran atau koma.
Mendiamkan terlalu lama masakan sayur bayam diketahui juga dapat membuat kandungan ferro (Fe+2) dalam bayam bisa berubah menjadi ferri (Fe+3).
Walau keduanya sama-sama zat besi, ferro adalah zat besi yang bermanfaat bagi tubuh, sedangkan ferri bersifat racun.
Untuk mencegah terjadinya perubahan tersebut, siapa saja juga disarankan untuk tudak memanaskan kembali sayur bayam yang sudah diolah menjadi bentuk masakah.
Melansir Kompas.com (29/5/2013), dr. Eva Kurniawati, ahli gizi dari RSCM menjelaskan selain tidak boleh dimakan dalam jangka waktu lama setelah dimasak, sayur bayam juga tidak boleh dimakan jika sudah dipanaskan berulang-ulang.
Baca Juga: Cara Memasak Bayam agar Nutrisinya Terjaga, Tipsnya Cukup Dimasak dengan Langkah Seperti Ini
Bahaya sayur bayam terjadi karena adanya proses oksidasi yang terjadi antara udara dan bayam.
Sayur bayam merupakan sumber zat besi yang tinggi untuk tubuh, namun ketika terlalu banyak bereaksi dengan udara, zat besi akan berubah menjadi senyawa bersifat racun (oksidan) bagi tubuh.
"Kita makan sayur agar sayur bisa menjadi antioksidan, tapi ketika makan sayur bayam yang sudah teroksidasi sama saja kita memasukkan racun ke dalam tubuh," katanya.
Bukan hanya itu, bayam juga mengandung senyawa nitrat (NO3) yang ketika teroksidasi akan berubah menjadi nitrit (NO2) yang juga bersifat racun.
"Tidak ada batasan waktu yang pasti tentang berapa waktu yang aman untuk menyantap sayur bayam. Hanya, tanda sayur ini tak layak dikonsumsi lagi adalah saat sayur yang tadinya berwarna hijau sudah berubah menjadi hitam," tambah Eva.
Nah untuk itu, bagi Anda yang memasak bayam sebaiknya berhati-hati jika menemukan bayam dengan kondisi dan ciri-ciri yang sudah disebutkan tersebut.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Benarkah Sayur Bayam Bisa Jadi Racun Jika Tak Segera Dimakan?