Tentu saja, perubahan tidak terjadi dalam semalam.
Orecchio mengatakan, dibutuhkan setidaknya 90 hari untuk melihat hasil telur dan kualitas sperma yang optimal, sehingga ia sangat merekomendasikan perempuan usia 30+ yang ingin hamil untuk melakukan perubahan gaya hidup secepat mungkin dan menjalaninya selama mungkin.
Cara Mendiagnosis Infertilitas Wanita
Untuk mendiagnosis infertilitas pada wanita, diperlukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
Pemeriksaan mencakup riwayat medis mengenai faktor-faktor potensial yang dapat menyebabkan ketidaksuburan.
Setelah itu, diagnosis diperlukan satu atau beberapa tes khusus untuk memastikan infertilitas. Tes untuk mendiagnosis infertilitas, antara lain:
- Tes urin atau darah untuk memeriksa infeksi atau masalah hormon, termasuk fungsi tiroid.
- Pemeriksaan panggul dan pemeriksaan payudara.
- Sampel lendir serviks dan jaringan untuk menentukan apakah ovulasi terjadi.
- Laparoskop dimasukkan ke dalam perut untuk melihat kondisi organ dan untuk mencari sumbatan, perlengketan atau jaringan parut.
- HSG yaitu rontgen yang digunakan bersamaan dengan cairan berwarna yang dimasukkan ke dalam saluran tuba sehingga memudahkan teknisi untuk memeriksa adanya sumbatan.
- Histeroskopi menggunakan teleskop kecil dengan cahaya serat untuk mencari kelainan rahim.
Baca Juga: 5 Cara Mencegah Anak Stunting Sejak dalam Kandungan, Para Ibu Hamil Jangan Anggap Sepele
- USG untuk melihat rahim dan ovarium. Dapat dilakukan melalui vagina atau perut. - Sonohystogram menggabungkan ultrasound dan saline yang disuntikkan ke dalam rahim untuk mencari kelainan atau masalah.
Melacak ovulasi Anda melalui kesadaran kesuburan juga akan membantu penyedia layanan kesehatan Anda menilai status kesuburan Anda.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 3 Tip Tingkatkan Kesuburan di Usia 30