SajianSedap.com - Mengepel lantai menjadi kegiatan membersihkan rumah yang harus dikerjakan secara rutin.
Penumpukan debu, kotoran, rambut, hingga bulu hewan peliharaan bisa menjadi masalah umum di permukaan lantai.
Oleh sebab itu, salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah mengepel lantai dengan baik dan mendalam.
Sebelum Anda mulai mengepel lantai, lakukan perencanaan untuk memaksimalkan upaya membersihkan rumah ini.
Tak hanya asal mengusapnya dengan kain pel basah, Anda perlu memperhatikan praktik mengepel yang benar.
Sebab kuman dan bakteri yang tak kasat mata bisa saja masih menempel di permukaan lantai, dan pada akhirnya bisa bermasalah untuk penghuni rumah.
Alih-alih harus menyerahkannya kepada pembersih komersial yang merogoh kocek tak sedikit, gantilah dengan bahan rumahan.
Bahan yang tersedia di dapur Anda, bisa menjadi bahan pembersih lantai Anda dengan efektif. Bahan yang dapat digunakan ini adalah cuka, berikut caranya.
Manfaat Mengepel Lantai dengan Cuka
Dikutip dari HGTV, cuka putih suling disukai sebagai bahan pembersih karena kemampuannya membersihkan kuman pada banyak permukaan di rumah, dan keberhasilannya karena keasamannya yang tinggi.
Namun, penggunaan cuka harus disesuaikan waktu dan tempatnya, serta bukan pembersih serba guna yang sempurna untuk lantai.
Jadi, sebelum Anda menggunakan cuka untuk mengepel lantai, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan. Lihat berikut:
Untuk lantai kayu keras dan keramik
Pada lantai kayu, ubin keramik, dan batu alam, yang terbaik adalah menggunakan konsentrasi cuka yang lebih encer.
Perbandingan yang bisa diikuti adalah 1 cangkir cuka dalam sekitar 3 liter air.
Sifat asam cuka putih suling murni cenderung lebih berbahaya daripada baik pada permukaan ini dan juga dapat menumpulkan cat atau lapisan lilin.
Anda tidak akan dapat dengan pasti mendisinfeksi permukaan ini dengan cuka karena konsentrasinya yang diencerkan.
Sebaliknya, rajinlah mengepel, menyedot debu, dan menggunakan pembersih sesuai permukaan.
Untuk lantai porselen dan linoleum
Cuka sangat bagus untuk ubin keras dan permukaan padat. Semakin asam, semakin efektif sebagai disinfektan.
Anda tidak perlu mengencerkan cuka sebelum menggunakannya pada permukaan tertentu, meskipun mengencerkannya memiliki beberapa manfaat.
Cuka bekerja lebih lembut pada nat dan baunya tidak terlalu menyengat.
Dalam hal penggunaan cuka, semakin pekat larutannya, maka semakin baik kinerjanya saat Anda mengepel lantai porselen dan linoleum.
Usahakan untuk mendapatkan perbandingan 50:50 antara cuka dan air, atau lebih banyak cuka dan lebih sedikit air.
Jika Anda tidak ingin atau tidak memungkinkan mengepel lantai dengan cuka murni, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain sebagai berikut.
Rendam kain dalam mangkuk kecil berisi cuka putih suling, dan setelah semua cuka terserap seluruhnya, tempelkan ke dasar kain kering.
Jika kain tidak menjepit, ikat dengan sepasang karet gelang.
Kain lap yang basah akan berfungsi sebagai kain pel basah, dan secara efektif akan mengumpulkan kotoran di tanah sekaligus menyebarkan cuka ke seluruh lantai untuk mendisinfeksi.
Secara keseluruhan, Anda akan menggunakan lebih sedikit cuka dibandingkan jika mencelupkan kain pel ke dalam ember, tetapi masih akan mendisinfeksi dengan efektivitas maksimum.
Kesalahan Mengepel Lantai: Mengeringkan lantai secara manual terlalu cepat
Setelah membersihkan lantai, beberapa orang menjadi tidak sabar.
Meskipun kamu mungkin tergoda untuk melempar handuk untuk mengeringkan lantai dengan cepat, ini bisa jadi merupakan kesalahan.
Studi menunjukkan bahwa mikroorganisme terbunuh ketika mereka bersentuhan dengan disinfektan selama sekitar 10 menit.
Jadi, biarkan lantai yang telah dipel mengering dengan sendirinya untuk memastikannya disanitasi secara efektif.
Untuk mempercepat pengeringan, buka jendela untuk membiarkan lebih banyak aliran udara dan sirkulasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengepel Lantai dengan Cuka, Ini Manfaat dan Caranya