SajianSedap.com - Kolang-kaling biasa dijadikan bahan untuk membuat takjil. Selama bulan puasa, kamu dapat menemukan kolang-kaling dengan mudah di pasaran.
Kolang kaling berasal dari pohon aren yang mempunyai tekstur kenyal mirip agar-agar.
Tidak hanya digunakan untuk campuran kolak, umumnya kolang kaling juga dibuat untuk manisan dan campuran es buah.
Pengolahan kolang-kaling untuk beragam sajian juga cukuplah mudah.
Maka tak heran banyak orang lebih memilih membeli kolang-kaling mentah untuk kemudian diolah sendiri.
Tidak ada salahnya juga membeli kolang-kaling dalam jumlah banyak, selama cara menyimpannya tepat.
Cara tepat menyimpan kolang-kaling perlu diperhatikan agar tetap segar dan nikmat ketika diolah.
Karena meski belum dimasak, tekstur kolang-kaling bisa berubah menjadi keras karena penyimpanan yang salah.
Misalnya saja keseringan mengganti air rendaman. Mengapa bisa? Lihat berikut penjelasannya.
Kesalahan Menyimpan Kolang-kaling
Menurut penjual kolang kaling, tekstur kolang-kaling seharusnya empuk dan licin saat masih mentah.
Ada dua penyebab kolang-kaling mengeras sebelum dimasak yang dijelaskan oleh penjual, seperti berikut ini.
1. Airnya terlalu sering diganti
Kolang-kaling harus direndam air selama masih mentah. Bisa berupa air asli dari buahnya atau air bersih sebagai penggantinya.
Namun, air rendaman kolang-kaling tidak boleh terlalu sering diganti.
Meski ingin menghindari warna keruh, sering mengganti air rendaman kolang-kaling menyebabkan tekstur buah aren ini mengeras.
"Cukup dua kali saja. Pertama pakai air aslinya, terus diganti dengan air biasa. Kalau direndam ganti air terus, nanti keras dan bagian tengahnya jadi muncul biji kecil," kata Aisyah, penjual kolang-kaling di Pasar Serpong, Tangerang Selatan, saat ditemui Kompas.com, Kamis (24/3/2023).
2. Dibiarkan kering
Kolang-kaling tidak bisa disimpan begitu saja tanpa tambahan air. Kamu harus memastikan bahan ini terendam bila belum ingin memasaknya.
Menurut Isa, penjual kolang-kaling lainnya di Pasar Serpong, kolang-kaling akan mengempis, mengering, dan mengeras bila tidak direndam.
Cara Tepat Menyimpan Kolang-kaling
Menurut penjual kolang-kaling di Pasar Serpong, Tangerang Selatan, Isa, kolang-kaling paling baik disimpan selama satu minggu.
Isa yang ditemui pada Jumat (24/3/2023) lalu, menuturkan, kolang-kaling bisa disimpan di suhu ruang dan kulkas.
Kamu bisa menggunakan salah satu dari kedua tempat menyimpan kolang-kaling itu untuk menjaga kualitasnya.
Namun, Isa lebih menyarankan untuk menyimpan kolang-kaling di kulkas bila ingin bertahan selama satu minggu.
Kolang-kaling harus ditaruh dalam wadah berisi air hingga buah ini terendam untuk mencegah teksturnya kering.
Baca Juga: Bikin Tidak Kecut, Kolang-kaling Ternyata Rendam Dulu Pakai Air Ini Sebelum Dimasak, Bukan Air Biasa
Hal yang sama juga disampaikan Corporate Chef Parador Hotels & Resorts Gatot Susanto dalam berita Kompas.com, Sabtu (2/5/2020).
Bahkan, Gatot menyampaikan, kolang-kaling bisa tahan disimpan lebih dari satu minggu lamanya.
"Bisa di-wrapping dan divakum taruh di kulkas itu awet, bisa satu minggu sampai 10 hari," ujar Gatot.
Berbeda dari saran Isa untuk menyimpan kolang-kaling mentah, kali ini Gatot menyarankan penyimpanan kolang-kaling setelah dimasak.
Kolang-kaling yang sudah direbus dapat dimasukkan ke dalam plastik vakum berukuran kecil.
Sesuaikan ukuran plastik dan jumlah kolang-kaling yang ingin disimpan.
Kamu bisa menyimpan secukupnya agar lebih mudah diambil tanpa membuka wadah penyimpanan besar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 2 Penyebab Kolang-kaling Keras, Simak Sebelum Masak