"Sederhananya, MOL itu semacam bakteri buatan sendiri untuk menyuburkan tanah atau menguraikan sampah organik menjadi kompos yang berguna seperti nutrisi (vitamin) bagi tanah agar tetap subur," kata Yuliantoro.
Ia mengatakan, mikroorganisme lokal yang ada pada nasi basi merupakan jenis jamur Rhizopus stolonifer, dan Rhizopus oligosporus.
Kedua jenis jamur ini berperan sebagai starter atau bioaktivator dalam pembuatan kompos organik.
Selain itu, pada nasi basi juga terdapat bakteri gram negatif dan positif yakni Bacillus cereus.
Yuliantoro menjelaskan, mekanisme MOL pada POC nasi menyerupai EM4 (effective microorganisme).
Selain untuk pupuk organik, juga sebagai dekomposer dan pestisida.
Secara umum, MOL memiliki manfaat untuk mempercepat proses pembuatan kompos organik, sumber pupuk yang dibutuhkan tanaman, memperbaiki sifat fisik kimia, dan biologis tanah serta menyehatkan tanaman.
Proses pembuatan MOL nasi basi
Yuliantoro menjelaskan, pada dasarnya pembuatan MOL pada nasi basi cukup sederhana yakni melalui proses fermentasi yang kemudian ditambahkan larutan gula.
Menurut dia, dalam pembuatan MOL, ada tiga syarat yang harus dipenuhi.
Tiga syarat itu adalah karbohidrat, glukosa, dan mikroorganisme lokal.
Oleh karena itu, dalam pembuatannya, nasi basi yang akan dijadikan pupuk perlu penambahan sumber energi bagi bakteri atau mikroba yang berasal dari bahan seperti gula merah atau gula cair selama proses fermentasinya.