Catat! Orang dengan Kondisi Ini Jangan Lagi Sering Makan Sayur Bayam, Bisa Menyesal Sejadi-jadinya

By Amelia Pertamasari, Kamis, 12 Oktober 2023 | 19:10 WIB
Kondisi kesehatan orang yang sebaiknya tidak mengonsumsi bayam. (Shopee)

SajianSedap.com - Bayam adalah salah satu sayur hijau yang digemari banyak orang.

Ini karena sayur bayam mudah didapat dan dapat diolah menjadi berbagai resep masakan.

Sayur ini juga baik dikonsumsi oleh siapa saja baik bayi, anak-anak, ibu hamil, hingga lansia.

Selain itu bayam dikenal sebagai sayuran rendah kalori, kaya serat, dan mengandung beragam jenis antioksidan.

Maka tak heran banyak orang rajin mengonsumsi sayur bayam setiap hari.

Namun sayangnya bagi beberapa orang justru sebaiknya tak mengonsumsi bayam karena ada satu kandungan yang dikemasnya justru membahayakan.

Kandungan ini meski dinilai menyehatkan justru bisa membuat penyakit semakin parah.

Apa itu? Simak selengkapnya berikut ini.

Kondisi Kesehatan Orang yang Sebaiknya Tidak Konsumsi Sayur Bayam

Bayam mengandung kandungan purin sedang yang bisa berbahaya bagi penderita penyakit asam urat.

Melansir Buku Makanan Sehat: Atasi Berbagai Penyakit (2013) oleh Rita Ramayulis, DCN., M.Kes., bayam termasuk bahan makanan yang mengandung purin sedang.

Kandungan purin dalam 100 gram bayam yakni berkisar 9-100 mg. Jumlah kandungan purin tersebut termasuk yang tak bisa diabaikan.

Baca Juga: Jangan Makan Selai Kacang Kalau Punya Kondisi Ini, Bisa Jadi Petaka Besar Kalau Sampai Masuk Mulut, Hati-hati

Dengan kandungan sebesar ini, sebenarnya siapa saja memang dianjurkan untuk membatasi konsumsi sayur bayam agar terhindari dari penyakit asam urat atau gout.

Khususnya bagi penderita asam urat, konsumsi purin dari makanan sebaiknya dibatasi kira-kira hanya 100-150 mg per hari.

Dalam Buku Keajaiban Antioksidan Bayam (2012) oleh Redaksi Health Secret, juga dijelaskan bahwa bayam bukan makanan yang cocok untuk penderita asam urat.

Bayam pasalnya mengandung zat purin dengan kadar cukup tinggi yang di dalam tubuh akan diubah menjadi asam urat.

Untuk para penderita penyakit asam urat, kondisi ini dapat memicu kekambuhan penyakit dengan gejala nyeri di persendiran tangan dan kaki.

Dalam jumlah normal, purin sebenarnya tidak akan menimbulkan masalah. Namun, jika berlebih akan berdampak negatif terhadap kesehatan.

Bagi penderita asam urat, bayam bisa menyebabkan nyeri asam urat kambuh. Gangguan ini ditandai dengan kenaikan kadar asam urat dalam darah lebih dari 7 mg/dl.

Naiknya kadar asam urat pada penderita penyakit gout disebabkan oleh kelainan metabolisme purin.

Gejala yang tumbul tidak lain yakni berupa rasa nyeri karena penumpukan kristal asam urat pada sendi yang disebut tophy.

Tak hanya penderita asam urat, penderita rematik juga disarankan untuk membatasi konsumsi bayam karena bisa menyebabkan rasa ngilu yang berlebihan.

Selain bayam, terdapat beberapa sayuran lain yang patut diwaspadai para penderita asam urat karena mengandung purin sedang. Berikut ini beberapa sayuran tersebut:

Baca Juga: Dikira Sehat, Jus Wortel Jangan sampai Diminum Orang dengan Kondisi Ini, Bisa Bolak Balik Rumah Sakit Kalau Tetap Nekat

Cara Mencegah Asam Urat Kambuh

Sebagai langkah pencegahan agar asam urat tidak kembali kambuh, Anda disarankan untuk banyak minum air putih sebanyak 2 hingga 4 liter per harinya.

Pasalnya, minum banyak air membantu ginjal membuang asam urat lebih cepat.

Lalu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa gula juga bisa menjadi penyebab potensial asam urat.

Menurut para ahli, jenis gula yang dapat menyebabkan tinginya risiko asam urat adalah fruktosa. Jenis gula ini sering ditemukan dalam makanan olahan dan minuman kemasan.

Fruktosa diserap lebih cepat oleh tubuh daripada gula dari makanan yang mengandung gula alami.

Hal ini dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan jumlah asam urat yang lebih tinggi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Benarkah Sayur Bayam Bisa Sebabkan Asam Urat?

Baca Juga: 3 Cara Memanfaatkan Nanas Supaya Asam Urat Bisa Pergi untuk Selamanya, Lebih Enak dari Minum Obat