Termasuk kebiasaannya yang tidak lagi mengonsumsi nasi sejak 2009.
Sejak 14 tahun lalu, Andien mengaku asupan karbohidratnya ubi atau kentang.
Menurutnya, nasi itu mengandung gula yang sangat tinggi.
“Nasi mengandung gula tinggi banget, aku dasarnya ingin membatasi gula, tidak mengonsumsi berlebihan gula tadi,” ujar Andien.
Tak heran, dengan pola makan tersebut, Andien pun selamat dari kanker payudara yang diidapnya.
Lalu benarkah makan nasi jadi penyebab kanker?
Melansir CNN Indonesia yang mengutip Telegraph, beberapa ilmuwan mengungkapkan nasi mengandung arsenik yang bersifat karsinogenik bagi tubuh.
Penelitian ini dilakukan oleh ilmuwan dari Queen University di Belfast, Irlandia Utara.
Berdasar penelitian tersebut, orang-orang yang terlalu banyak mengonsumsi nasi berisiko tinggi untuk menghadapi bahaya dari arsenik.
Kandungan arsenik dalam tubuh akan menyebabkan penyakit paru-paru dan kanker kandung kemih.
"Paparan tinggi arsenik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk masalah perkembangan, penyakit jantung, diabetes dan kerusakan sistem saraf. Namun yang paling berbahaya adalah kanker paru-paru dan juga kanker kandung kemih," ucap Andy Meharg, profesor tanaman dan ilmu tanah di Queen's Institute untuk Global Food Security.
Baca Juga: 3 Bahan yang DILARANG Dicampurkan ke Nasi Putih, No. 2 Enak Tapi Lama-lama Bikin Sekarat