Pada tahun 1946, Loe Lan Hwa dan suaminya mulai membuat dan menjual kue wingko di Semarang.
Mereka menjajakannya dari rumah ke rumah dan juga menitipkan di sebuah kios sederhana di stasiun kereta api Tawang Semarang.
Kue wingko buatan mereka ternyata disukai oleh warga Semarang.
Sebagai bentuk kenang-kenangan kepada kota Babat tempat dia dibesarkan, Loe Lan Hwa menyebut kue tersebut sebagai "wingko babat."
Kue Wingko Babat buatan Loe Lan Hwa semakin populer dan dicari banyak orang sebagai oleh-oleh khas Semarang.
Inilah yang kemudian membuat orang mengidentifikasi Wingko Babat sebagai makanan khas Semarang, meskipun sebenarnya berasal dari Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Meski kedua kota ini mengklaim sebagai pemilik Wingko Babat, namun hingga kini permasalahan tersebut tidak menimbulkan hal negatif.