SajianSedap.com - Hadirnya semut di rumah selalu menimbulkan kekesalan.
Mereka pergi memakan bahan-bahan makanan yang tersimpan di rumah dan meja makan, yang akhirnya menyisakan sisa makanan yang mungkin akan dibuang.
Tak sedikit orang berusaha menyelamatkan makanan tersebut dengan cara menjemu atau memanaskannya agar semut pergi.
Dan beberapa orang lainnya dilema haruskah membuang atau mengonsumsi makanan tersebut karena terkadang makanan tersebut masih tampak layak.
Ini karena kekhawatiran akan kesehatan setelah makan makanan disemuti juga sering muncul.
Beberapa orang biasanya memilih menyingkirkan semut dan memakan bagian yang terlihat masih bersih.
Namun, meski sudah dibersihkan, serangga berukuran sangat kecil ini tak jarang masih ada dan ikut tertelan masuk ke dalam tubuh.
Lantas, apa yang terjadi pada tubuh saat makan makanan disemuti?
Simak berikut ini agar Anda tahu adakah bahayanya dari memakan makanan yang telah dikerubungi semut.
Semut bisa membawa masalah kesehatan
Dilansir dari laman Pest Control IQ, memakan makanan yang sudah dikerumuni semut bisa tidak aman bagi tubuh.
Meski tidak akan menginfeksi makanan secara langsung, semut dapat membawa beberapa masalah kesehatan, seperti diare, mual, dan muntah.
Sebenarnya, keluhan masalah kesehatan akibat mengonsumsi makanan yang disemuti tidak selalu terjadi.
Namun demikian, bagi beberapa orang dengan kondisi tubuh sensitif, efek samping setelah tak sengaja makan semut tersebut bisa saja terjadi.
Belum lagi, aroma makanan yang sudah dikerubungi semut biasanya berbeda. Kondisi ini tak jarang membuat selera orang berkurang, bahkan memicu mual.
Infeksi parasit dan alergi
Di sisi lain, dikutip dari Healthline, mengonsumsi semut utuh berarti mengonsumsi mikrobiota atau bakteri ususnya.
Secara khusus, yakni parasit Dicrocoelium dendriticum yang dapat menginfeksi manusia pemakannya.
Kendati demikian, kasus akibat parasit ini jarang terjadi. Selain itu, tidak semua jenis semut juga bisa dimakan.
Beberapa semut, seperti semut api dan semut jack jumper, memiliki organ yang menghasilkan racun.
Meski racun biasanya akan "mati" di saluran pencernaan, masih ada risiko sengatan di mulut atau kerongkongan, yang dapat menyebabkan reaksi alergi.
Kemungkinan tingkatkan kadar asam urat
Masih dari Healthline, penelitian menunjukkan bahwa semut bisa menjadi sumber purin yang dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh.
Kondisi ini kemungkinan merugikan penderita penyakit asam urat atau gout, yang harus membatasi konsumsi makanan berpurin.
Selain itu, penelitian lain menemukan, kitin yang terkandung dalam semut mungkin merupakan alergen atau berpotensi memicu alergi pada sebagian orang.
Baca Juga: Waduh! Bahaya Mandi saat Hujan Gak Main-main, Begini Penjelasan Ahli, Pantas Nenek Sering Melarang
Tips Mencegah Semut Masuk Rumah
Membasmi semut dari rumah memang penting. Namun, penghuni rumah wajib memastikan serangga ini tidak bertamu kembali ke rumah. Caranya?
Penghuni rumah wajib memastikan tempat tinggalnya selalu bersih dan menyimpan makanan dalam wadah tertutup.
Menjaga kebersihan rumah bisa dilakukan dengan:
- Membersihkan piring kotor
Bersihkan piring kotor yang menumpuk di tempat cucian supaya semut tidak kembali lagi.
Pasalnya sisa makanan di piring kotor bisa menjadi penarik semut apabila tidak dibersihkan sesegera mungkin.
- Menyapu dan vakum
Menjaga lantai tetap bersih dengan cara disapu atau divakum bisa menghilangkan sisa makanan yang menarik perhatian semut.
- Membersihkan tumpahan
Semut tidak hanya tertarik dengan makanan di meja makan. Serangga ini juga kepincut dengan tumpahan atau lengketan makanan dan minuman di dalam rumah.
Maka dari itu, penghuni rumah sebaiknya rajin membersihkan meja atau permukaan lainnya dengan cairan pembersih atau cuka putih dan air.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Makan Makanan Disemuti?