"Kalau tidak mengenal sejarahnya, masyarakat tidak mengetahui jika klepon adalah makanan warisan leluhur yang sudah tua jejaknya di dalam tradisi kuliner Indoneisa,” Jelas Fadly dikutip dari Kompas.
Adapun bukti tertulis paling tua yang memuat klepon ada pada naskah atau pusaka Keraton Surakarta yaitu Serat Centhini yang ditulis pada masa awal abad ke-19.
Di dalam Serat Centhini beberapa kali disebukan kata “klepon” sebagai bagian dari hidangan yang dipakai untuk suguhan jamuan makan.
Selain itu juga digunakan sebagai acara ritual seperti selamatan atau pesta perayaan.
Fadly menduga jika jauh sebelum abad ke-19, klepon sudah menjadi kudapan manis yang diproduksi dan dikonsumsi oleh masyarakat Jawa kuno.
“Kenapa? Karena melihat dari bahan yang digunakan seperti tepung beras, kemudian pandan, gula aren sebagai pemanis makanan ini, kemudian parutan kelapa," ujar Fadly.
Bahan klepon tersebut menjadi bagian dari bahan-bahan pangan yang tumbuh di Jawa.
Fadly menambahkan jika bahan pangan dari klepon juga digunakan sebagai bahan pangan untuk membuat makanan lain, seperti dawet dan cendol.
Namun walaupun disinggung dalam naskah atau pusaka Keraton Surakarta yaitu Serat Centhini, klepon tidak identik berasal dari Surakarta.
Fadly menjelaskan jika klepon bisa ditemukan di kawasan Nusantara lainnya hingga kawasan Asia Tenggara. Klepon bisa ditemukan di Malaysia dan Singapura.
Baca Juga: Ada Di Sekitar Kita, Siapa Sangka 3 Makanan Ini Bisa Membuat Para Dokter Jadi Sepi Pasien, Kok Bisa?