Mengapa 4 Sehat 5 Sempurna Dianggap TIdak Sesempurna Pedoman ‘Isi Piring Makanku?’ Begini Kata Ahli Nutrisi

By Intan Yusan S, Minggu, 17 Desember 2023 | 10:35 WIB
Ahli nutrisi Rita Ramayulis dan pedoman ()

Sajiansedap.com – Kebiasaan makan masakan rumah merupakan kebiasaan yang sangat baik dan idealnya dapat diterapkan di semua rumah atau keluarga.

Hal ini disampaikan oleh Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, saat ditemui di sebuah acara peluncuran sebuah bumbu kaldu untuk pelengkap memasak para chef di rumah.

Menurut Rita, kebiasaan menyantap masakan yang dibuat di rumah seharusnya bisa menjadi satu keharusan di semua rumah atau keluarga. 

Dengan selalu menyiapkan masakan yang enak di rumah, lanjut Rita, orangtua dapat sekaligus memantau makanan yang dikonsumsi sang buah hati, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.

Makanan yang disajikan pun, kata Rita, tentunya harus lebih sehat, bersih, serta kandungan gizinya sudah diperhitungkan.

“Sebagian besar anak Indonesia masih kekurangan asupan gizi mikro fosfor, kalsium, vitamin C, vitamin A, zat besi, dan asam folat, serta zat gizi makro protein. Dampaknya, akan mengganggu tumbuh kembang mereka,” papar Rita.

Baca Juga: 5 Resep Salad Buah dan Sayur Anti-Repot, Camilan Sehat yang Enak Disantap Kapan Saja

Baca Juga: Percayalah, 5 Sumber Makanan Ini Ampuh Bikin Kulit Makin Glowing dan Tak Perlu Lagi Beli Skincare Mahal

MENYAJIKAN MASAKAN ENAK BUAT SI KECIL

Agar si kecil terhindar dari risiko kekurangan gizi, Rika menganjurkan, para orangtua dapat secara rutin mengolah makanan dari rumah dengan rasa yang sangat enak.

Tujuannya, supaya anak-anak mau selalu makan di rumah.

Salah satunya strategi memasak agar dihasilkan sajian yang enak, menurut Rita, bisa dengan cara meningkatkan cita rasa makanannya sehingga lebih mudah diterima anak-anak.

“Di dalam mencukupi kebutuhan gizi keluarga, para orangtua perlu mengusahakan agar anak-anaknya makan sumber protein sebanyak 5-7 porsi,” terang Rita.

Protein ini terdiri dari protein hewani dan protein nabati, yang dipadukan dengan konsumsi sayur, lebih kurang 3 porsi per hari atau setara dengan 300 gram.

Tak lupa pula, Rita mengingatkan, lengkapi menu sehari-hari keluarga dengan buah dan karbohidrat dalam jumlah yang tepat.

Baca Juga: Cegah Penyakit Paru-Paru dengan Menghadirkan Resep Jus Sayur Apel yang Efek Sehatnya Maksimal

Baca Juga: Bisa Jarang ke Rumah Sakit, Ternyata Sering Makan Sayur Sawi Bisa Mendatangkan Perubahan Ini pada Tubuh

AGAR ANAK SUKA MAKAN SAYUR

Data Kemenkes, kata Rita, juga menunjukkan mayoritas orang Indonesia termasuk anak-anak belum mengonsumsi sayur sesuai kaidah gizi seimbang.

Pasalnya, rasa basa dari sayur cenderung sulit diterima oleh lidah anak-anak.

Lantas, bagaiman aagar si kecil lebih suka makan di rumah dan banyak makan sayur juga buah?

“Agar anak semakin suka masakan di rumah, para Mama Chef harus menyiapkan masakan yang sedap rasanya dan tastier. Anak usia sekolah termasuk kelompok umur yang rentan mengalami masalah gizi, lo!” tukas Rita.

Sehingga, Rita menekankan, semakin banyak jenis makanan yang dicoba oleh anak, semakin besar kemungkinan anak mau menyantap makanan yang beragam, dari ke-5 kelompok makanan (sayur, buah, daging/protein, lemak baik, dan karbohidrat).

Apalagi, imbuh Rita, status gizi anak usia sekolah perlu sangat diperhatikan guna mendukung kemampuan kognitif dan status kesehatannya.

Baca Juga: Pernah Coba Rujak Buah yang Seharinya Habis Ratusan Kilogram? Paling Laris Di Jakarta Selatan!

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Blewah Layak Dikonsumsi Bukan Cuma saat Bulan Puasa

 

KECUKUPAN GIZI DI “ISI PIRING MAKANKU

Rita menjamin, “Frekuensi sakit dari anak yang memiliki gizi baik cenderung akan berkurang, dibandingkan anak yang kecukupan gizinya tidak seimbang,” lanjut Rita.

Berdasarkan Kemenkes, Rita juga menyebutkan, saat ini semboyan “4 Sehat 5 Sempurna” sudah tak lagi di pakai karena kurang menggambarkan keseimbangan gizi yang harus dipenuhi di dalam keluarga, terutama anak-anak.

Kini, Rita menjelaskan, Kemenkes menyarankan untuk porsi sekali makan ialah mengacu kepada pedoman gizi seimbang yang dipresentasikan ke dalam “Isi Piringku” atau “Isi Piring Makanku”.

"Isi Piringku" ini wajib terdiri dari: 

- makanan pokok (sumber kabohidrat) dengan porsi 2/3 dari 1/2 piring.

- lauk pauk (sumber protein) dengan porsi 1/3 dari 1/2 piring.

- sayur-sayuran dengan porsi 2/3 dari 1/2 piring. 

- buah-buahan dengan porsi 1/3 dari 1/2 piring.