SajianSedap.com - Indonesia punya banyak kuliner zaman dulu yang menarik untuk dicoba, salah satunya adalah roti gambang atau roti ganjal rel.
Orang mengenalnya sebagai roti gambang Betawi dan roti gambang Semarang.
Tak heran, karena roti ini diprediksi berasal dari Jakarta dan Semarang.
Namun, roti ini lebih dikenal dengan nama Roti Ganjel Rel jika di Semarang.
Roti ini memiliki cita rasa yang manis dari gula aren dan wangi aroma kayu manis dibalut dengan tekstur keras dengan warna cokelat.
Beberapa orang menyantapnya untuk sarapan sarapan karena teksturnya yang padat bisa mengenyangkan perut dalam waktu yang cukup lama.
Namun makanan ini tidak hanya menjadi kelezatan yang memanjakan lidah, tetapi juga merangkum sejarah.
Seperti apa sejarah dari gabus pucung?
Simak berikut ini selengkapnya yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.
Fakta Gabus Pucung Khas Betawi
Berikut ini sederet fakta menarik dari gabung pucung dari Betawi yang harus Anda ketahui.
1. Asal roti gambang atau ganjel rel
Happy Natalia SE, pemilik usaha Roti Gambang Nostalgia mengatakan bahwa roti gambang merupakan roti peninggalan Belanda.
Baca Juga: Mengenal Rabeg, Kuliner Khas Banten dengan Cita Rasa Timur Tengah
Bahan utama roti gambang yaitu tepung terigu dan gula. Uniknya, roti ini ditambahkan dengan aneka rempah seperti kayu manis, biji pala, maupun kapulaga.
Penambahan rempah tersebut membuat aromanya lebih khas.
Sementara itu, tekstur rotinya cukup padat dan rasanya manis.
"Roti gambang itu adalah roti peninggalan zaman Belanda. Roti ini teksturnya agak padat. Terus, beraroma rempah, seperti kayu manis, biji pala. Pokoknya rempah-rempahlah ya," ujar Happy, Rabu (15/12/2021).
2. Sejarah
Pemilik Toko Oen Semarang Jenny Megaradjasa menjelaskan roti gambang sebetulnya adalah bentuk lain dari roti ontbijtkoek khas Belanda.
Namun untuk memangkas harga ontbijtkoek yang terlalu mahal, masyarakat Indonesia mengganti tepung terigu (bahan utamanya) dengan tepung singkong.
Kemudian, gula pasirnya juga diganti dengan gula jawa.
Lebih lanjut, budayawan Betawi Yahya Adi Saputra mengatakan bahwa nama roti gambang diambil dari alat musik gambang kromong khas Betawi.
“Jadi dulu itu perusahaan roti Belanda di Batavia, mereka memilih bentuk roti yang seperti bilah-bilah pada gambang kromong," kata Yahya.
Yahya menambahkan beberapa sumber sejarah menyebutkan bahwa gambang kromong telah dikenal sejak abad 18 dan 19.
Namun pada abad 20 gambang kromong semakin terkenal dan dibuat dengan berbagai bentuk.
Baca Juga: Fakta Gabus Pucung Khas Betawi, Hidangan Berkuah Cokelat Mirip Rawon yang Tak Kalah Nikmat
Lambat laun, sebutan ganjal rel juga muncul di masyarakat di Semarang.
Sebutan ini merujuk pada kemiripan bentuk roti gambang yang seperti ganjalan rel kereta api.
Dewasa ini, roti gambang dikreasikan dengan beragam varian rasa dan bahan.
Ukuran dan rasanya juga dimodifikasi menjadi lebih kekinian agar mudah diterima masyarakat.
3. Jadi salah satu roti terlezat di dunia
Roti gambang menurut data dari 50 Roti Terbaik Dunia masuk dalam jajaran roti paling lezat.
Daftar itu mengemukan menjelang Hari Roti Seluruh Dunia yang diperingati setiap 16 Oktober.
Setidaknya, ada empat roti kelas dunia yang masuk dalam 50 Roti Terbaik Dunia, selain roti gambang.
Keempatnya adalah karavai dari Rusia, roti canai dari Malaysia, baguette dari Perancis, dan roti ciabatta dari Italia.
Baca Juga: Sejarah Cendol dan Dawet Serta Perbedaan Keduanya yang Sering Dikira Sama