Melanisr dari Tribun Wiki, dinamakan Bebek Songkem ternyata bukan tanpa alasan karena awalnya masakan ini merupakan apresiasi dan rasa hormat dari masyarakat Sampang terhadap kyai mereka.
Apabila berkunjung ke rumah kyai untuk songkeman (sungkem : tanda hormat dan bakti), maka mereka membawa buah tangan berupa masakan olahan bebek.
Di Madura, setiap desa minimal memiliki seorang kyai yang mengajari anak-anak mengaji tanpa digaji.
Bebek Songkem juga merupakan tanda terima kasih dari masyarakat kepada kyai karena telah mengajarkan anak mereka mengaji.
Bebek Songkem dimasak dengan dikukus tanpa air selama kurang lebih tiga jam dengan posisi leher dan kepala bebek ditekuk menunduk seperti orang sungkem.
Karena tidak menggunakan air, maka digunakan batang pohon pisang sebagai gantinya.
Cara mengukus dengan pohon pisang tersebut dinamakan dengan songkem.
Dari sinilah penamaan Bebek Songkem tersebut bermula.
Saat ini, Bebek Songkem menjadi populer dan bisa ditemui di berbagai daerah di Madura.
Bebek Songkem khas Madura ini bukan hanya sekadar bebek kukus dengan metode masak yang berbeda, melainkan mengandung filosofi dan budaya yaitu penuh tata krama dan menghormati sesama.
Karena dimasak dengan metode pengukusan, Sebek Songkem ini diklaim memiliki manfaat kesehatan.
Bebek yang dikenal memiliki kolesterol tinggi, dengan metode pemasakan Bebek Songkem ini bisa dikonsumsi dengan aman, namun dalam jumlah yang wajar.